Bursa Saham Asia Loyo Gara-Gara Komentar Ketua The Fed Jerome Powell

Bursa saham Asia Pasifik lesu jelang akhir pekan, Jumat, 10 November 2023 tersengat sentimen the Fed yang isyaratkan upaya menurunkan inflasi.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Nov 2023, 08:59 WIB
Bursa saham Asia Pasifik dibuka melemah pada perdagangan Jumat, (10/11/2023). (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik dibuka melemah pada perdagangan Jumat, (10/11/2023). Bursa saham Asia Pasifik mundur dari kenaikan tipis pada sesi perdagangan sebelumnya di tengah wall street yang melemah.

Dikutip dari CNBC, indeks acuan S&P 500 mengakhiri kenaikan beruntun dalam delapan hari seiring lonjakan imbal hasil obligasi. Selain itu, ketua the Federal Reserve (the Fed) mengisyaratkan lebih banyak upaya untuk untuk menurunkan inflasi.

Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 0,76 persen setelah kenaikan hampir 1,5 persen pada perdagangan sebelumnya. Indeks Topix merosot 0,49 persen. Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan dibuka terpangkas 0,83 persen. Indeks Kosdaq susut 1,13 persen.

Di Australia, indeks ASX 200 merosot 0,49 persen. Indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 17.546. Posisi indeks Hang Seng itu lebih kuat dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya 17.511,29.

Di wall street, indeks S&P 500 terpangkas 0,81 persen. Indeks Nasdaq merosot 0,94 persen dan indeks Dow Jones terbenam 0,65 persen.

Penutupan Bursa Saham Asia pada 9 November 2023

Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada perdagangan Kamis, 9 November 2023 setelah indeks saham di wilayah tersebut merosot selama dua hari berturut-turut. Sedangkan data ekonomi dari China menunjukkan harga konsumen menyusut lebih cepat dari perkiraan.

Indeks Kospi Korea Selatan turun 3,24 persen dalam dua sesi perdagangan terakhir menghapus lebih dari setengah kenaikannya pada awal pekan saat Korea Selatan kembali memberlakukan larangan short selling.

Di sisi lain, data pemerintah menunjukkan harga konsumen pada Oktober menyusut 0,2 persen year on year di China, lebih besar dari penurunan 0,1 persen yang diprediksi ekonomi yang disurvei Reuters. Harga produsen turun 2,6 persen, sedikit lebih kecil dari prediksi penurunan 2,7 persen.

Indeks Hang Seng naik 0,12 persen pada awal perdagangan. Indeks China CSI  300 naik 0,21 persen. Indeks Kospi Korea Selatan bertambah 0,49 persen, sedangkan indeks Kosdaq melemah 0,52 persen.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 0,94 persen. Indeks Topix melesat 0,50 persen. Di Australia, indeks ASX 200 bertambah 0,62 persen.


Penutupan Wall Street pada Kamis 9 November 2023

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Sebelumnya bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street merosot pada perdagangan Kamis, 9 November 2023. Indeks S&P 500 terbenam mengakhiri kenaikan beruntun dalam delapan hari karena lonjakan tajam imbal hasil obligasi sehingga mengguncang investor.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 susut 0,81 persen ke posisi 4.347,35. Indeks Nasdaq merosot 0,94 persen ke posisi 13.521,45. Indeks Dow Jones turun 220,33 poin atau 0,65 persen ke posisi 33.891,94.

Saham mencapai level terendah setelah ketua the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS Jerome Powell mengindikasikan upaya lebih lanjut mungkin perlu dilakukan untuk menurunkan inflasi meski perlambatan laju inflasi baru-baru ini merupakan tanda yang menggembirakan bagi pembuat kebijakan.

“Komitmen the Federal Open Market Committee untuk mencapai kebijakan moneter yang cukup ketat untuk menurunkan inflasi hingga 2 persen seiring berjalannya waktu. Kami tidak yakin telah mencapai itu,” ujar Powell dalam sambutannya di Dana Moneter Internasional.

Penurunan harga saham bertepatan dengan kenaikan imbal hasil obligasi. Lemahnya lelang treasury AS pada awal sesi tidak membantu situasi. Imbal hasil acuan obligasi bertenor 10 tahun naik lebih dari 12 basis poin menjadi 4,634 persen. Suku bunga obligasi 30 tahun menguat sekitar 11 basis poin menjadi 4,772 persen.

“Volatilitas suku bunga mendominasi pasar saham. Itulah yang kami lihat,” ujar Michael Arone dari State Street Global Advisors.

“Saya pikir kita sudah siap untuk mencapai kesimpulan positif terhadap tahun yang positif ini. Tapi menurut saya pergerakan suku bunga pada akhirnya akan menentukan arah kita selanjutnya,” ia menambahkan.


Saham Disney Melonjak

Pedagang bekerja di New York Stock Exchange, New York, 10 Agustus 2022. (AP Photo/Seth Wenig, file)

Sementara itu, saham Disney naik 6,9 persen setelah melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan dan memperluas rencana pemotongan biaya. Sedangkan saham Arm susut 5,2 persen setelah laporan kuartal pertama sebagai perusahaan publik. Saham MGM Resorts terpangkas 1,1 persen bahkan setelah membukukan hasil yang kuat dan program pembelian kembali saham baru.

Saham mengalami hari yang tenang tetapi penting di wall street. Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik 0,1 persen, dan mencatatkan sesi positif terpanjang dalam dua tahun. Indeks Dow Jones tergelincir 0,1 persen dna hentikan kenaikan dalam tujuh hari.

Pada pekan ini, indeks Dow Jones merosot 0,5 persen. Indeks S&P 500 susut 0,3 persen. Indeks Nasdaq bertambah 0,3 persen.

Indeks saham kapitalisasi kecil Russell 2000 dan indeks S&P Small Cap 600 merosot ke zona merah pada perdagangan Kamis pekan. Indeks saham tersebut turun hampir 1,5 persen. Hal ini menunjukkan investor masih khawatir terhadap makro ekonomi yang lebih luas lantaran saham kapitalisasi kecil lebih sensitive terhadap ketakutan perlambatan ekonomi.

Pada 2023 juga merupakan tahun yang sulit bagi perusahaan kapitalisasi kecil dengan dua indeks turun 4 persen pada pekan ini. Sedangkan sepanjang 2023, indeks Russell dan S&P Small Cap 600 masing-masing turun 4 persen dan 4,8 persen. Sedangkan indeks S&P 500 melonjak 13,2 persen.


Penutupan Wall Street pada 8 November 2023

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Sebelumnya diberitakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Rabu (8/11/2023). Indeks S&P 500 catat kenaikan selama delapan hari berturut-turut dan perpanjang rekor kenaikan beruntun terpanjang dalam dua tahun.

Dikutip dari CNBC, Kamis (9/11/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik 0,1 persen ke posisi 4.382,78, dan menyamai kenaikan selama delapan hari yang dicatat pada November 2021.

Indeks Nasdaq naik tipis 0,08 persen ke posisi 13.650,41. Indeks Nasdaq menguat kenaikan dalam sembilan sesi perdagangan. Indeks Dow Jones turun 0,12 persen ke posisi 34.112,27, dan mengakhir kenaikan terbaik sejak Juli.

"Pasar mulai bersiap hadapi the Fed, dan kita mungkin akan mendapatkan soft landing. Saham benar-benar oversold selama beberapa bulan terakhir, dan akhirnya menjadi sedikit rebound,” ujar Chief Market Strategist Ameriprises, Anthony Saglimbene dikutip dari CNBC.

Inflasi dan data ekonomi yang akan datang menjadi faktor kenaikan saham, data terus memberikan sinyal ekonomi sedang melambat. “Namun, tidak jatuh secara drastis,” ujar dia.

Sementara itu, rilis laporan keuangan terus berlanjut. Saham Rivian tergelincir 2,4 persen. Bahkan setelah membukukan hasil lebih baik dari perkiraan. Saham Robinhood terbenam 14,3 persen dalam sehari setelah membukukan penurunan volume perdagangan yang signifikan. Saham Warner Bros Discovery susut 19 persen, terburuk sejak Maret 2021, setelah melaporkan kerugian lebih besar dari perkiraan. Saham Roblox naik 11,8 persen karena kinerja keuangan yang kuat.

 


Rilis Laporan Keuangan

Dalam file foto 11 Mei 2007 ini, tanda Wall Street dipasang di dekat fasad terbungkus bendera dari Bursa Efek New York. (Richard Drew/AP Photo)

Dengan kenaikan perdagangan saham Rabu pekan ini, indeks S&P 500 naik 4,5 persen pada November 2023.  Indeks Nasdaq melambung 6,2 persen. Indeks Dow Jones bertambah 3,2 persen.

Kenaikan indeks saham saat musim rilis laporan keuangan berakhir. Sekitar 88 persen telah melaporkan kinerja keuangan. Lebih dari 88 persen mengalahkan perkiraan laba.

Namun, permintaan yang melambat berarti hanya 62 persen yang melampaui harapan pendapatan dan beberapa perusahaan memberikan pandangan yang hati-hati.  Rilis laporan keuangan berlanjut dengan kinerja keuangan dari Walt Disney, Affirm Holdings, dan MGM Resorts.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya