Penting tapi Masih Sering Diabaikan, Ketahui 6 Manfaat dan Ragam Medical Check Up

Kegiatan pemeriksaan kesehatan secara rutin atau medical check up merupakan bentuk pencegahan dari penyakit parah.

oleh Farhati Haqiya Silmi pada 10 Nov 2023, 09:50 WIB
Ilustrasi medical check up. (Foto: Shutterstock)

Liputan6.com, Jakarta Kegiatan pemeriksaan kesehatan secara rutin atau medical check up merupakan bentuk pencegahan dari penyakit parah. Dalam hal ini, Kementerian Kesehatan RI dan banyak tenaga medis juga menganjurkan masyarakat untuk melakukan medical check up, terutama seseorang di atas 40 tahun.

Dilansir dari Kementrian Kesehatan RI, medical check up seharusnya dilakukan 1-3 tahun sekali bagi yang sudah di atas 40 tahun. Sementara di bawah umur tersebut dianjurkan melakukan medical check up 3-5 tahun sekali.

Namun, masih banyak masyarakat yang abai akan hal ini. Kebanyakan dari mereka hanya akan datang ke rumah sakit atau peduli dengan kondisi kesehatan apabila sudah terkena penyakit. Terutama di Indonesia apalagi Jakarta dengan gaya hidup yang sibuk, kesehatan pribadi menjadi terabaikan dan medical check up bukanlah prioritas.

Padahal, banyak manfaat yang perlu dipahami, dan berbagai jenis medical check up yang dapat dilakukan sebagai pencegahan dari berbagai risiko terutama penyakit dalam yang parah.


Manfaat Medical Check Up

Melakukan medical check-up untuk mendeteksi Penyakit Tidak Menular (PTM) masih sering diabaikan oleh banyak orang.

1. Kesadaran akan Kesehatan Pribadi

Kebanyakan orang menjalani keseharian tanpa menyadari bahwa tubuh memberikan gejala tidak fit dan turunnya imun. Ketidaktahuan akan kesehatan pribadi pada akhirnya membuat kondisi yang seharusnya dapat segera diobati, menjadi semakin parah. 

Medical check up rutin merupakan bentuk kesadaran akan kesehatan diri. Kesadaran ini akan memungkinkan seseorang untuk merawat diri sendiri dengan lebih baik, dan menjalani gaya hidup yang lebih sehat.

2. Pencegahan Kondisi Serius

Dengan melakukan pemeriksaan rutin, dokter umum akan mengetahui gejala awal penyakit jangka panjang dan mengambil tindakan yang benar. 

Sebagai contoh, mengobati tekanan darah tinggi sejak dini dapat mencegahnya menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius, yaitu risiko terkena penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke.

Selain itu, medical check up memungkinkan dokter untuk mengetahui perubahan apapun dalam tubuh pasien yang mengindikasikan kondisi medis. Dengan demikian, kamu dapat mengobati kondisi tersebut sebelum meningkat.

3. Mendorong Gaya Hidup Sehat

Ketika rutin mengecek kesehatan, maka kamu akan mengetahui kondisi tubuh dan perubahannya, baik ataupun buruk. Dengan mengetahui kondisi kesehatan diri sendiri, akan timbul motivasi untuk melihat hasil tes yang bagus. 

Dengan begitu, kebiasaan sehat seperti makan dengan baik, berolahraga, dan manajemen stres terus dipertahankan sehingga mendorong gaya hidup sehat.

Medical Check-up Sebelum Nikah, Penting Gak Sih?

4. Menjaga Tubuh dalam Kondisi Prima

Selain mendorong untuk menjaga pola hidup sehat, medical check up juga  menjaga tubuh tetap dalam kondisi prima. 

Dengan demikian, masalah seperti ketidakseimbangan hormon, fluktuasi tekanan darah, dan kekhawatiran lainnya dapat diidentifikasi dan diminimalkan. Hasilnya, kamu akan merasa bugar, sehat, dan berenergi.

5. Mempertahankan Sistem Kekebalan Tubuh

Seseorang yang melakukan tes kesehatan rutin lebih kecil kemungkinan untuk terserang sakit seperti flu, demam atau infeksi. Terutama mereka yang berusaha mempertahankan kebiasaan hidup baik dan sehat. 

Kebiasaan tersebut mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang kuat sehingga terhindar dari penyakit dan tetap leluasa beraktivitas.

6. Penghematan Biaya

Meskipun beberapa orang berpikir bahwa pemeriksaan kesehatan itu mahal, namun sebenarnya medical check up merupakan cara terbaik untuk menghemat biaya perawatan medis yang mahal dalam jangka panjang.

Medical check up secara teratur dapat mencegah penyakit yang lebih parah. Seperti diketahui, mengobati penyakit yang terlanjur parah akan membutuhkan biaya besar apalagi jika perlu untuk operasi yang mahal dan berisiko.


Jenis Pemeriksaan Medical Check Up

Jangan tunggu sakit, ini alasan pentingnya medical check-up secara rutin. (pexels/shvets production).

Dilansir Kementerian Kesehatan RI, jenis pemeriksaan dalam medical check up juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Sebelum berbagai pemeriksaan dilakukan, petugas medis biasanya memulai dengan mengukur tinggi dan berat badan. Umumnya terdapat beberapa jenis medical check up, yaitu:

1. Pemeriksaan Gula Darah

Banyaknya zat gula atau glukosa di dalam darah merupakan pengertian kadar gula darah. Meskipun senantiasa mengalami perubahan, kadar gula darah perlu dijaga dalam batas normal yaitu di angka 70 hingga 100 mg/dL agar tidak terjadi gangguan di dalam tubuh.

Pemeriksaan terhadap gula darah merupakan salah satu jenis dalam medical check up yang bertujuan untuk mencegah berbagai gangguan kesehatan terutama penyakit diabetes. Kadar gula darah perlu diperhatikan dengan cermat agar tidak terjadi permasalahan yang serius.

2. Pemeriksaan Kolesterol

Kolesterol merupakan senyawa lemak yang diproduksi oleh berbagai sel dalam tubuh, dan sekitar seperempat kolesterol yang dihasilkan dalam tubuh diproduksi oleh sel-sel hati. 

Pada dasarnya tubuh membutuhkan kolesterol untuk tetap sehat. Namun, tingkat kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan buruknya sirkulasi darah. 

Tingginya kadar kolesterol dapat disebabkan karena kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak sehat dengan kadar lemak jenuh yang tinggi seperti gorengan dan jeroan, serta kurangnya olahraga.

Oleh karena itu, perlu pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mengetahui kadar kolesterol. Perlu diketahui, kolesterol yang tinggi bisa menyebabkan penyakit serius seperti serangan jantung dan stroke.

Jangan tunggu sakit, ini alasan pentingnya medical check-up secara rutin. (pexels/martproduction).

3. Pemeriksaan Fungsi Paru (Spirometri)

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mendeteksi apakah ada gangguan terhadap paru-paru atau tidak. Hal yang menyangkut pemeriksaan paru-paru seperti mengukur volume paru, mekanisme paru,dan juga kemampuan difusi paru.

Ketika dilakukan pemeriksaan fungsi paru, akan diketahui jumlah tarikan napas yang terjadi selama waktu satu menit. Normalnya, orang dewasa akan bernapas sebanyak 16-20 kali per menit.

4. Pemeriksaan Berat dan Tinggi Badan

Mengukur berat dan tinggi membuat kita bisa mendapatkan nilai Indeks Massa Tubuh (IMT). Nantinya, hasil IMT akan digunakan sebagai penentu apakah berat dan tinggi badan kita sudah ideal atau belum.

Jika IMT tidak berada dalam kategori ideal, maka orang tersebut memiliki potensi yang lebih besar terhadap penyakit. Jika kondisinya kurang ideal, tentu dokter akan menyarankan untuk mengubah gaya hidup yang lama dengan gaya hidup yang lebih sehat.

5. Pemeriksaan dan Cek Tekanan Darah

Cara ini merupakan salah satu cara untuk mendeteksi sedari dini risiko hipertensi,stroke, dan penyakit jantung. Angka hasil pemeriksaan tekanan dara yang dianggap normal adalah angka yang berada di bawah 90/60 sampai 120/80 mmHg.

Melakukan medical check up merupakan tindakan cerdas yang penting untuk dilakukan namun masih sering diabaikan. Padahal, meluangkan waktu sehari dalam satu tahun tidaklah sulit. Selain itu, dibandingkan harus menunggu keadaan sakit dan berisiko, dapat dicegah dengan rutin medical check up.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya