Momen Hari Pahlawan, Sri Mulyani: Terus Berjuang Lawan Kemiskinan dan Kebodohan

Pada Hari Pahlawan, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengajak untuk terus gelorakan semangat perjuangan para pahlawan pendiri bangsa.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Nov 2023, 11:14 WIB
Ucapan Selamat Hari Pahlawan dari sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, salah satunya Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: instagram Sri Mulyani @smindrawati)

Liputan6.com, Jakarta - Hari Pahlawan diperingati setiap 10 November. Peringatan Hari Pahlawan ini ditetapkan melalui Keppres Nomor 316 Tahun 1959 pada 16 Desember 1959 oleh Presiden Sukarno.

Peringatan Hari Pahlawan ini sebagai momen mengingat peristiwa heroik arek Surabaya mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Pada momen Hari Pahlawan, sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju mengucapkan Selamat Hari Pahlawan.

Salah satunya Menteri Keuangan Sri Mulyani. Melalui akun instagram resminya @smindrawati, ia mengunggah seperti gambar kartunis yang memuat ucapan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2023. Pada gambar itu juga menyebutkan semangat pahlawan untuk masa depan bangsa dalam memerangi kemiskinan dan kebodohan.

Di akun instagram resmi @smindrawati, Sri Mulyani menulis, memerangi kemiskinan dan kebodohan adalah upaya yang terus dilakukan untuk mencapai cita-cita Indonesia.

"Bagaimana caranya? Tentu dengan meningkatkan kualitas SDM Indonesia,” tulis Sri Mulyani.

Ia menyebutkan, tak hanya melalui pendidikan, kesehatan juga tak kalah penting terutama untuk mengurangi gizi buruk pada anak. Anak-anak yang sehat adalah cikal bakal SDM yang produktif dan berdaya saing.

“Kesehatan yang baik juga harus ditunjang oleh infrastruktur dasar yang baik untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ujar dia.

Sri Mulyani menyampaikan, dalam memerangi kemiskinan, daya beli masyarakat khususnya kelompok miskin dan rentan tentu perlu dilindungi, terutama di tengah situasi global penuh tekanan saat ini.

"Makanya, anggaran pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan perlinsos menjadi prioritas dalam APBN,” ujar Sri Mulyani.

Untuk memperingati Hari Pahlawan kali ini,Sri Mulyani mengajak untuk terus gelorakan semangat perjuangan para pahlawan pendiri bangsa.

"Jangan pernah patah semangat dalam mencapai cita-cita bangsa Indonesia, terus berjuang melawan kemiskinan dan kebodohan,” kata dia.

Dengan semangat perjuangan yang tak pernah putus, Sri Mulyani mengajak untuk wujudkan Indonesia yang adil, maju dan Sejahtera.

Unggahan Sri Mulyani tersebut telah mendapatkan 2.340 tanda suka dan 20 komentar dari warganet.


Ucapan Selamat Hari Pahlawan dari Menteri BUMN dan Menteri Ketenagakerjaan

Menteri BUMN Erick Thohir saat memberikan apresiasi dan harapan kepada BRI dalam HUT ke-127 bank tersebut. (Foto: Istimewa)

Selain Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir juga mengucapkan Selamat Hari Pahlawan. Ia menyampaikan Selamat Hari Pahlawan lewat akun instagramnya @erickthohir.

"Selamat Hari Pahlawan!Terima kasih untuk para pahlawan yang sudah berkorban dan berjasa untuk Indonesia. Jangan lupa, di sekitar kita juga banyak pahlawan masa kini seperti dokter, guru, tenaga perawat, petani, nelayan dan banyak lainnya, terima kasih!,” tulis dia.

Demikian juga Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah juga mengucapkan Selamat Hari Pahlawan melalui akun instagram @idafauziyahnu.

"Pada hari ini kita bersama-sama mengenang jasa para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia, yang telah begitu gigih, bersama ulama, bersama rakyat telah memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia,” tulis Ida.

Ida mengingatkan, sebagai generasi penerus Bangsa, harus mampu melanjutkan perjuangan para pahlawan bangsa dengan memerangi kemiskinan dan memberantas kebodohan untuk Indonesia yang lebih maju dan bermartabat.


Mengenang Kembali Sejarah Hari Pahlawan 10 November

Ilustrasi Hari Pahlawan 10 November. (Photo on Freepik)

Sebelumnya diberitakan, Hari Pahlawan diperingati pada 10 November setiap tahun. Sejarah hari pahlawan berawal dari pertempuran di Surabaya pada 1945.

Perang ini melibatkan antara tentara sekutu berstatus sebagai pemenang Perang Dunia II dan para pejuang di Surabaya. Secara umum perang Surabaya dibagi menjadi dua tahap.Demikian dikutip dari Kanal Regional Liputan6.com.

Pertama, pertempuran tiga hari berlangsung 28 hingga 30 Oktober 1945 dan kedua, pertempuran 10 November 1945. Dalam pertempuran tiga hari, pejuang dan Arek-arek Suroboyo menang.

Sekutu yang terdesak meminta Soekarno menyerukan gencatan senjata. Namun saat perundingan gencatan senjata perwira Inggris, Brigadir Jenderal AWS Mallaby tewas dalam insiden di Jembatan Merah.

Sekutu terlebih Inggris murka dan memberi ultimatum agar pejuang di Surabaya menyerahkan diri paling lambat pukul 06.00 WIB tanggal 10 November 1945. Namun, ultimatum ini tidak digubris para pejuang.

Pertempuran 10 November 1945 pecah. Sekutu menargetkan dalam tiga hari Surabaya bisa dikuasai. Namun perlawanan para pejuang berlangsung sengit.

Alhasil, sekutu baru bisa mengalahkan dan memukul mundur para pejuang keluar Surabaya pada hari ke-21. Pertempuran di Surabaya dinyatakan selesai.

Meski begitu, para pejuang masih sering melakukan serangan skala kecil pada sekutu di Surabaya. Dalam pertempuran ini, setidaknya ada 20.000 orang dari pihak Indonesia gugur dan 1.500 dari pihak Sekutu.

Selain itu, diperkirakan 150.000 orang terpaksa meninggalkan Kota Surabaya. Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 merupakan salah satu pertempuran besar dan tersulit yang pernah terjadi dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.

Presiden Soekarno menetapkan 10 November sebagai Hari Pahlawan untuk mengenang semangat perjuangan para pahlawan Indonesia saat itu. Hari Pahlawan ditetapkan melalui Keppres Nomor 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.

Sejak saat itu, Hari Pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November dan Kota Surabaya dikenang sebagai Kota Pahlawan.


Tema Hari Pahlawan

Ilustrasi Hari Pahlawan. (Image by Freepik)

Setiap tahunnya tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November merupakan peristiwa penting dalam sejarah negara Republik Indonesia. 

Hal ini dikarenakan pada 10 November 1945, terjadi pertempuran besar setelah kemerdekaan yang juga disebut sebagai pertempuran Surabaya. Untuk itu, setiap tanggal 10 November setiap tahunnya, masyarakat Tanah Air akan memperingati Hari Pahlawan Nasional. Peringatan Hari Pahlawan bertujuan untuk mengenang pertempuran Surabaya yang terjadi pada 1945. 

Hari Pahlawan sekiranya tidak hanya sekedar diingat setiap tanggal 10 November namun lebih dari pada itu bagaimana menanamkan nilai-nilai kepahlawanan kepada generasi sekarang untuk mengisi kemerdekaan. 

Dilansir dari laman resmi Kemensos, tema Hari Pahlawan 2023 ialah "SEMANGAT PAHLAWAN UNTUK MASA DEPAN BANGSA DALAM MEMERANGI KEMISKINAN DAN KEBODOHAN".

Tema tersebut dipilih dengan tujuan agar setiap masyarakat Indonesia seyogyanya memiliki semangat kepahlawanan dan tergerak hatinya untuk membangun negeri sesuai dengan potensi dan profesi masing-masing yang perlu terus dipertahankan oleh kita semua untuk mengenang para pahlawan. Sehingga kita bisa menjadi negara yang lebih baik lagi.

Semangat para pahlawan itulah yang juga menjadi inspirasi dalam memerangi kemiskinan dengan menciptakan kesetaraan, menciptakan lapangan pekerjaan, dan menginspirasi generasi muda untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. 

Serta memerangi kebodohan dengan mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pengetahuan dan literasi. Sebagai bangsa, tentunya kita memiliki tanggung jawab penuh untuk mewarisi semangat pahlawan dalam upaya melanjutkan perjuangan mereka untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil, berpendidikan, dan sejahtera. 

Itu mengapa Hari Pahlawan adalah waktu yang tepat untuk merenungkan kontribusi kita dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan untuk mengatasi kemiskinan dan kebodohan serta menjadikan masa depan bangsa lebih adil, cerdas, dan makmur.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya