Kreator TikTok Buat Video Resep Makanan Palestina dan Donasikan Hasilnya untuk Gaza

Para kreator konten TikTok turut berkontribusi dalam upaya mendukung dan membantu Gaza melalui video-video resep makanan Palestina.

oleh Mustika Rani Hendriyanti diperbarui 12 Nov 2023, 18:00 WIB
Logo TikTok. Liputan6.com/Iskandar

Liputan6.com, Jakarta - Serangan Israel terhadap penduduk Gaza, Palestina, mengundang rasa simpati dan kepedulian dari berbagai pihak dan kalangan. Berbagai upaya dilakukan orang-orang untuk memberi dukungan dan bantuan kepada para korban di Gaza. 

Dilansir Tech Crunch, Jumat (10/11/2023), para kreator konten TikTok turut berkontribusi dalam upaya ini melalui video-video mereka.

Kreator konten Vegan Bodegacat salah satunya. Ia membuat dan mengunggah video resep makanan Palestina, falafel, yang dibuat oleh neneknya. 

Video tersebut telah viral di TikTok disusul dua video resep lainnya yang juga viral. Ketiga video resep nenek Vegan Bodegacat kini telah ditonton lebih dari satu juta kali dan masing-masing video berhasil mengumpulkan dana sekitar USD 1.000 atau Rp 15,6 juta.

Meskipun belum memantapkan rencana donasinya, tetapi kini ia sedang mencari bantuan dari Anera, sebuah organisasi nirlaba Amerika yang mendistribusikan makanan dan peralatan kebersihan kepada para pengungsi di Gaza.

Dia juga mempertimbangkan Dana Bantuan Anak-Anak Palestina, yang menyediakan perawatan medis bagi anak-anak yang membutuhkan.

Selain Vegan Bodegacat, ada juga kreator lain bernama The Unprofessional Chef yang membuat konten video TikTok serupa dengan tujuan membantu warga Gaza. Dia merupakan chef Kuba-America yang sengaja membuat video resep makanan Palestina untuk mendapatkan uang.

Uang dari video tersebut nantinya akan digunakan untuk membantu warga Gaza.

“Saya sudah punya saluran yang dimonetisasi, dan saya sudah punya pengikut yang ingin melihat makanan unik. Jadi saya pikir ini adalah langkah yang tepat untuk meningkatkan kesadaran terhadap budaya Palestina sambil melakukan apa yang saya bisa untuk menggalang dana dan juga berdonasi," ungkap The Unprofesional Chef kepada Tech Crunch.


Pembuat Filter TikTok Turut Berkontribusi Memberi Bantuan untuk Gaza

Orang-orang memegang bendera Palestina saat mereka berbaris dalam solidaritas untuk rakyat Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung dengan Israel selama demonstrasi di London, Inggris, Sabtu (15/5/2021). (AP Photo/Alberto Pezzali)

Tidak hanya para pembuat konten TikTok, kreator berbasis augmented reality membuat filter interaktif juga turut berkontribusi berikan dukungan kepada warga Gaza.

Jourdan Louise, seorang kreator konten berbasis augmented reality, membuat filter semangka yang merupakan simbol perlawanan Palestina.

Dia dapat memonetisasi efek yang digunakan di lebih dari 200.000 TikTok sebagai bagian dari program TikTok’s Effect Creator Rewards. Hanya dalam beberapa hari, filter tersebut telah digunakan lebih dari 500.000 kali.

Dengan uang yang didapat dari filter ini, Jourdan Louise berencana mendonasikannya kepada warga Gaza.

Meskipun dia mengakui bahwa beberapa pengguna TikTok lainnya tidak sungguh-sungguh menanggapi filter TikTok yang ditujukan untuk mengumpulkan uang bagi bantuan kemanusiaan ini, dia tetap percaya bahwa kontribusi apa pun yang dapat dia berikan tidak sia-sia.

 


TikTok Uji Coba Video Berdurasi 15 Menit

TikTok hadirkan feed STEM untuk konten yang berorientasi pada sains dan teknologi. (unsplash/Mariia Shalabaieva)

Terlepas dari itu, TikTok menguji peningkatan durasi video yang diunggah di platformnya menjadi 15 menit. 

Platform berbagi video singkat asal Tiongkok, TikTok, mengungkapkan batas unggahan baru sedang diuji di wilayah tertentu kepada kelompok pengguna terbatas. Demikian mengutip laporan TechCrunch, Rabu (25/10/2023).

Perubahan ini pertama kali dilaporkan oleh konsultan media sosial Matt Navarra. Ia mengunggah tangkapan layar dari pesan yang ditampilkan kepada pengguna tertentu. 

Berdasarkan tangkapan layar tersebut, pengguna dapat mengunggah video berdurasi lebih panjang ke platform baik dari aplikasi TikTok maupun di via desktop.

TikTok yang dikenal sebagai platform video pendek paling populer, kini perlahan-lahan mulai menerima konten berdurasi panjang.  Sebelumnya di awal kemunculannya, pengguna TikTok hanya bisa mengunggah konten video berdurasi 15 detik.

Lalu, secara bertahap perusahaan terus menambahkan durasi, mulai dari 60 detik, tiga menit, sepuluh menit, dan kini akan segera bertambah menajdi 15 menit.

Durasi video yang ditambah dinilai akan memberikan lebih banyak waktu dan fleksibilitas kepada pembuat konten ketika berbagi hal-hal seperti resep memasak, tutorial kecantikan, konten pendidikan, dan sketsa komedi. 

Saat ini, jika video berdurasi lebih dari 10 menit, kreator konten akan mengarahkan pemirsa ke video “Bagian 2”. Namun, dengan adanya perpanjangan batas waktu ini, pembuat konten bisa memposting video lengkap dalam satu kali unggahan.


TikTok Jadi Pesaing YouTube

Logo Tiktok

Peningkatan ini membuat TikTok menjadi pesaing YouTube. Langkah ini menunjukkan bahwa TikTok ingin menarik pembuat video berdurasi panjang yang biasanya mengunggah konten di YouTube. 

Beberapa tahun terakhir telah mengaburkan batas antara kedua perusahaan karena TikTok mengadopsi video yang lebih panjang dan YouTube mengadopsi video yang lebih pendek dengan fitur Shorts.

Bahkan, TikTok juga telah melangkah lebih jauh ke wilayah YouTube dengan mode layar penuh horizontal yang sedang diuji di wilayah tertentu.

Berkaitan dengan perpanjangan durasi TikTok ini, kemungkinan besar tidak semua orang akan menerima pembaruan ini. Pasalnya, TikTok tidak mengatakan kapan atau apakah pihaknya berencana menerapkan perubahan tersebut kepada semua orang.

Infografis Fakta Fenomena Ngemis Online di Media Sosial. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya