Liputan6.com, Batam - Warga Melayu di Pulau Rempang yang terdiri dari 16 Kampung tua tak menduga akan kedatangan Rizal Rami ke acara Pentas Seni Budaya Melayu di stadion Muhammad Musa, kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang, Batam, Kamis (9/11/23).
Zubri Putra Sembulang, warga Sembulang yang juga penyelenggara pentas seni Budaya Melayu mengaku kaget atas kedatangan tokoh nasional yang juga mantan menteri era SBY itu.
Baca Juga
Advertisement
"Dalam kegiatan ini (gelar pentas seni Melayu) kita tidak membentuk kepanitiaan tertulis, beliau itu selalu hadir, membaca situasi-situasi yang terjadi," kata Subri kepada Liputan6.com, Kamis (9/11/23).
Ke Rempang, kata Zubri bukan hanya Rizal Ramli. Banyak tokoh-tokoh besar yang ingin turun.
"Beliau terpanggil tentunya untuk sampai ke sini," ucap dia.
Zubri mengatakan tak mengundang mereka. Namun perlu diketahui banyaknya tokoh-tokoh besar yang datang menunjukan bahwa Rempang ini berdaulat.
Mengingat acara pentas seni budaya Melayu merupakan acara masyarakat untuk masayrakat yang tidak ada pengurus atau panitia.
"Saya mengapreasi kedatangan beliau ke Pulau rempang dan saya sangat simpati atas kepedulian beliau terhadap masyrakat Rempang," tutur Zubri.
Simak Video Pilihan Ini:
Pabrik Kaca Cukup 100 Hektare
Rizal Ramli yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang ke Kemaritiman era Jokowi (2015-2016) mengatakan bahwa dia diundang oleh ibu-ibu Srikandi untuk datang ke pesta budaya Melayu di Rempang.
"Ini saya terharu di mana mereka dalam keadaan ditekan digusur mau diusir dari tanah, di tanahnya mereka tapi tetap gembira," kata Rizal Ramli
Rizal Ramli mengatakan bahwa Pulau Rempang memiliki luas 17 ribu yang pemerintah akan jadikan pabrik kaca. jika betul tujuan bisnis mau bikin pabrik cukup 100 hektar.
"Bikin pabrik kaca 100 hektare itu cukup besar banget paling besar seluruh dunia. Kacanya bisa diekspor ke mars sama ke bulan saking banyaknya, masa kasih rakyat 200 /300 hektar tak bisa," ujar Rizal Ramli.
Rizal Ramli menuturkan terkait gencarnya investasi Tiongkok sebelum Rempang. Menurut Rizal, begitu Jokowi terpilih jadi presiden dia bertemu dengan Xi Jinping presiden Tiongkok.
Xi Jinping minta bangun pelabuhan besar untuk bisa dipakai angkatan laut Tiongkok, sama seperti yang dilakukan di Srilangka.
Srilangka tak mampu bayar akhirnya konsesinya dari 30 tahun menjadi 120 tahun. Teknik menjajah secara langsung.
"Tapi gubernur Sumatra Utara tolak, yang sipil setelah itu penggantinya tentara menolak juga di Medan ngebebasin tanah di Medan," kata dia.
Advertisement
Penguasaan Jalur Selat Malaka
" Tentunya lebih susah ini Jokowi dah mau selesai, di Cengdo ketemu lagi 8 bulan yang lalu dengan Presiden Xi Jinping, Xi JjiNping minta secara spesifik, pulau Rempang ini dibersihkan dari penduduk lokal," ucapnya.
"Yang kedua kalau memang mau bebas dari rakyat lokal artinya tujuannya bukan untuk bisnis untuk pangkalan militer dan Intelejen," ucapnya.
Tiongkok akan menguasai penuh jalur Selat Malaka lewat Rempang. Kalau ada perang besar antara Amerika dengan China pasti menang. Sebab, 80 persen perdagangan internasional melaui selat Malaka.
Maka, XI Jinping minta bersihkan jangan ada penduduk lokal. Parahnya Presiden Jokowi beserta menteri BKPM bahlil Lahadalia setuju dengan ide ini, bahkan janjikan 28 September tergusur semua.
"Syukur Alhamdulillah rakyat menolak gagal rencana itu, sebentar lagi Jokowi selesai kita ganti kebijakan ini bikin pangkalan militer di sini," ucapnya.