Perusahaan Minuman Ini Jadikan Robot AI sebagai CEO, Sanggup Kerja 24 Jam

Perusahaan di Polandia ini tunjuk Robot AI jadi pemimpin dan pengawas.

oleh Novita Ayuningtyas diperbarui 10 Nov 2023, 17:20 WIB
Perusahaan Minuman Ini Jadikan Robot AI sebagai CEO, Sanggup Kerja 24 Jam (sumber: Times of India)

Liputan6.com, Jakarta Perkembangan zaman saat ini juga berpengaruh terhadap perkembangan teknologi. Kini, penggunaan Ai atau Artificial Intelligence pun tampak semakin populer. Bahkan, perkembangan AI dalam beberapa waktu terakhir semakin pesat.

Saat ini banyak pula berbagai restoran, pabrik hingga perusahaan yang memanfaatkan robot AI. Tentu saja, semakin banyaknya penggunaan robot sebagai pengganti kerja manusia ini menimbulkan pro dan kontra. Bahkan, ada pula yang memilih menggunakan robot sebagai pengawas pekerjaan.

Dilansir Liputan6.com dari Times of India, Jumat (10/11/2023), sebuah perusahaan minuman di Polandia bahkan memanfaatkan robot AI. Tak tanggung-tanggung, perusahaan tersebut menunjuk robot AI sebagai CEO 'eksperimental.

Robot bernama 'Mika' ini diketahui memiliki tugas khusus dalam perusahaan. Mika diketahui bertugas untuk mengawasi pertumbuhan perusahaan dalam bidag barang koleksi, komunikasi hingga perencanaan strategi. Tentunya keterlibatan sebuah robot AI sebagai pemimpin perusahaan ini menarik minat banyak netizen.


Diklaim mampu bekerja 24 jam dan lebih profesional

Perusahaan Minuman Ini Jadikan Robot AI sebagai CEO, Sanggup Kerja 24 Jam (sumber: Insider)

Semakin banyaknya robot yang terlibat dalam pekerjaan manusia tentu menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Tak sedikit pula netizen yang khawatir jika robot nantinya benar-benar akan menggantikan peran manusia dalam bekerja.

Bahkan, sebuah perusahaan minuman di Polandia memilih untuk menunjuk robot AI sebagai CEO. Keputusan dewan direksi dalam memilih robot AI ini pun menjadi sorotan banyak netizen.

“Keputusan dewan direksi Diktator adalah revolusioner dan sekaligus berani. Robot mirip manusia pertama ini, dengan AI, dalam struktur perusahaan, akan mengubah dunia yang kita kenal selamanya,” ujar ketua dewan Eropa Marek Szoldrowski.

Mika diketahui akan berfokus pada pemilihan seniman dalam perancangan botol khusus. Sementara untuk keputusan penting lainnya seperti perekrutan pegawai masih berada di tangan manusia. Mika juga turut serta menjalani wawancara terkait posisi barunya yang menjadi daya tarik netizen.

“Proses pengambilan keputusan saya bergantung pada analisis data yang ekstensif dan menyelaraskan dengan tujuan strategis perusahaan. Ini tanpa bias pribadi, memastikan pilihan yang tidak memihak dan strategis yang memprioritaskan kepentingan terbaik organisasi," kata Mika dalam wawancaranya.


Meningkatkan penjualan

Perusahaan minuman ini pun diketahui berada pada garis terdepan dalam pemanfaatan teknologi. Bahkan, perusahaan tersebut uga menawarkan rum tertua pertama di dunia dalam bentuk NFT. Penawaran tersebut bahkan dengan cepat mampu meraih $25.000 untuk perusahaan atau sekitar Rp 392 juta.

AI sendiri diharapkan dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengambil keputusan lebih banyak di masa depan. Bahkan, perusahaan juga mengklaim jika penggunaan robot AI mampu meraih keuntungan lebih besar.

AI dapat menambah $2,6 triliun hingga $4,4 triliun per tahun pada perekonomian global pada tahun 2040. Laporan tersebut juga menyatakan bahwa AI dapat memungkinkan pertumbuhan produktivitas tenaga kerja sebesar 0,1% hingga 0,6% per tahun dalam waktu yang sama.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya