Dianggap Generasi yang Gampang Percaya Hoaks, Milenial dan Gen-Z Ternyata Lebih Kritis

Kepala Pusat Riset Masyarakat dan Budaya BRIN mengatakan meski sering kali dianggap generasi yang memercayai hoaks, milenial dan Gen-Z ternyata selalu mengecek data dan informasi.

oleh Rida Rasidi diperbarui 11 Nov 2023, 07:31 WIB
Ilustrasi generasi milenial. (Shutterstock)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut milenial dan generasi Z memiliki sikap keterbukaan yang tinggi terhadap informasi atau hal-hal baru yang belum mereka ketahui.

Berdasarkan riset dengan responden yang berasal dari kalangan milenial dan generasi Z, Kepala Pusat Riset Masyarakat dan Budaya BRIN, Lilis Mulyani, mengatakan dua generasi ini memiliki nilai yang cukup tinggi terkait keterbukaan mereka dalam merespons bukti baru ketika mereka dalam suatu perdebatan. Mereka juga peduli dengan pendapat pihak lain.

“Ternyata milenial dan generasi Z sangat ingin tahu serta memiliki sikap keterbukaan yang tinggi. Mereka terbuka terhadap hal-hal baru. Bahkan, (dengan) sesuatu yang sering kali bertentangan dengan keyakinan mereka,” ujarnya dikutip dari Antara, Jumat (10/11/2023), dalam diskusi bertajuk “Budaya Ilmiah di Kalangan Milenial dan Generasi Z”.

Tidak hanya itu, milenial dan gen Z juga memiliki skor yang tinggi dalam variabel rasa ingin tahu, berpikir kritis, sikap terhadap sains, dan kepercayaan terhadap mitos.

Adapun variabel berpikir kritis, Lilis menambahkan, bagi kedua generasi ini, logika dan pertimbangan berbagai sudut pandang menjadi bagian penting saat proses pengambilan keputusan.

“Kita sering menganggap generasi ini memercayai hoaks. Ternyata, mereka selalu mengecek sehingga data dan informasi tidak ditelan mentah-mentah,” jelasnya.


Punya Ketertarikan Sains dan Teknologi

Hasil penelitian yang melibatkan 1.038 responden dengan kriteria usia 18-43 tahun dan pendidikan minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) ini juga menunjukkan milenial dan generasi Z memiliki ketertarikan terhadap topik sains dan teknologi.

Hal ini tidak terlepas dari kecenderungan mereka yang menggunakan produk sains dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, sikap umum mereka terhadap sains membuat mereka memandang ilmuwan sebagai pekerjaan yang menarik. Meski begitu, jumlah minat kaum muda dalam menjadi ilmuwan tidak dapat dilihat dari sikap umum mereka.

Meski mengedepankan sains dan teknologi, hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa milenial dan generasi Z masih memercayai mitos. Namun, kepercayaan terhadap mitos ini dapat terjadi pada siapa saja, tanpa memandang tingkat pendidikan, gender, usia, hingga domisili.

Penelitian ini dilaksanakan pada 11 Juli – 1 Agustus 2023 dengan responden yang tersebar di sejumlah kota besar, seperti Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya