Liputan6.com, Jakarta - Penelitian baru menunjukkan bahwa melakukan olahraga apapun baik untuk otak. Dari olahraga aerobik hingga peregangan sederhana dapat melawan penurunan fungsi kognitif.
Anda senang lari atau sekadar melakukan peregangan di atas matras yoga? Tidak masalah. Kedua jenis olahraga ini dapat menjaga otak tetap tajam.
Advertisement
Manfaat olahraga untuk otak ini terdapat di dalam studi EXERT yang diterbitkan National Institute of Aging. Adapun pemimpin penelitian ini adalah psikolog di Wake Forest School of Medicine, Laura Baker PhD.
Dikutip dari The Healthy pada Minggu, 12 November 2023, studi terbaru ini guna melihat bagaimana intensitas olahraga memengaruhi memori, kehilangan, dan penurunan kognitif.
Studi Olahraga untuk Ketajaman Otak
Selama 12 bulan, sebanyak 300 orang lanjut usia yang sebelumnya tidak banyak bergerak melakukan olahraga hingga 45 menit per hari.
Olahraga dilakukan empat hari dalam seminggu di bawah pengawasan tim peneliti. Setengah dari peserta diminta melakukan olahraga aerobik dengan intensitas sedang.
Sementara separuh lainnya diharuskan melakukan latihan peregangan dan keseimbangan.
Manfaat Olahraga untuk Otak
Di akhir penelitian, Laura melaporkan bahwa tidak ada kelompok yang mengalami penurunan kognitif yang lebih buruk, dan pemindaian (scan) otak tidak menunjukkan penyusutan yang terkait dengan memburuknya masalah memori.
Penyusutan otak mengacu pada menyusutnya hipokampus, bagian otak yang berhubungan dengan memori.
Ketika hipokampus menyusut, otak mengalami gangguan kognitif ringan (MCI), dan diperkirakan 10 persen hingga 20 persen orang berumur di atas 65 tahun dengan MCI akan mengalami demensia dalam jangka waktu satu tahun.
Bagaimana Otak Mendapat Manfaat dari Olahraga
Penelitian sebelumnya telah menghubungkan latihan aerobik secara teratur dan mengurangi penurunan kognitif.
Sebuah studi tahun 2021 yang diterbitkan dalam Journal of Alzheimer’s Disease menemukan bahwa latihan aerobik dapat mengurangi penurunan kognitif global dan merekomendasikan olahraga untuk digunakan sebagai terapi tambahan untuk penyakit Alzheimer.
Penulis penelitian juga menunjukkan penelitian lain yang menghubungkan latihan aerobik dan peningkatan fungsi fisik, serta gejala perilaku dan psikologis demensia.
Meski para peneliti masih mempelajari bagaimana olahraga dapat bermanfaat bagi penurunan kognitif, saat ini diyakini bahwa peningkatan aliran darah kaya oksigen ke otak dapat meningkatkan kesehatan dan pembuluh darah serta bermanfaat bagi fungsi otak, menurut Asosiasi Alzheimer.
Namun demikian, dengan banyaknya penelitian yang menunjukkan manfaat olahraga terhadap kesehatan otak, studi EXERT dimaksudkan untuk tidak hanya melihat hubungannya, tapi juga jenis olahraga tertentu yang berhasil mengatasi penurunan kognitif dan apakah intensitas olahraga itu penting.
Advertisement
Pilih Olahraga untuk Dilakukan Empat Hari Seminggu
Studi EXERT meminta peserta melakukan olahraga selama 30 hingga 45 menit selama empat hari dalam seminggu, dan latihannya bervariasi.
Baik itu olahraga berat di treadmill atau olahraga peregangan untuk melancarkan aliran darah, olahraga yang konsisten terbukti bermanfaat bagi penyusutan otak dan MCI seiring berjalannya waktu.
Namun, Laura menunjukkan bahwa efek MCI pada otak dapat mempersulit orang untuk melakukan aktivitas secara teratur. Dia menemukan bahwa stimulasi sosial adalah kunci untuk melihat peserta menyelesaikan lebih dari 100 jam latihan, menurut Associated Press.
Interaksi sosial saja telah dikaitkan dengan peningkatan fungsi kognitif, jadi memiliki teman yang dapat membuat aktivitas menyenangkan dapat membantu menjaga otak tetap tajam.