Liputan6.com, Jakarta - Manchester United menelan kekalahan ketiga saat takluk 3-4 atas FC Copenhagen di fase grup Liga Champions pertengahan pekan kemarin. MU sempat unggul terlebih dahulu lewat dua gol Rasmus Hojlund di awal babak pertama.
FC Copenhagen dapat angin usai Marcus Rashford dikartumerah di menit ke-42. Mereka bisa menyamakan skor di injury time babak pertama lewat Mohamed Elyounoussi dan Diogo Goncalves.
Advertisement
Bruno Fernandes sempat membuat FC Copenhagen terkejut lewat penalti di menit ke-69 sehingga unggul 3-4. Namun tuan rumah mampu membalikkan skor jadi 4-3 lewat dua gol Lukas Lerager dan Roony Bardghji.
Legenda MU Rio Ferdinand melihat kekalahan ini disebabkan oleh tidak adanya kepemimpinan dan karakter dalam tim. Tiga kekalahan di grup A Liga Champions membuat Man Utd ada di posisi buncit dan butuh dua kemenangan lawan Galatasaray dan Bayern Munchen agar lolos.
Rio Ferdinand mengaku heran mengapa mantan klubnya bisa dengan mudah "dibungkus" lawan. 2 faktor disebutnya jadi penyebab, mengapa itu bisa terjadi.
"Kembali ke mode krisis, saya pikir, itulah yang terjadi sekarang. Manchester United seperti sedang ada di roller coaster," kata Rio Ferdinand.
MU Sama Sekali Tidak Konsisten
Rio Ferdinand tak melihat Man Utd punya konsistensi sama sekali belakangan ini. Dia sampai salah memberikan prediksi.
"Saya pikir tak ada konsistensi di permainan. Saya menonton pertandingan dan saya kaget, wow 2-0, MU temukan pahlawan di diri Rasmus Hojlund," kata Ferdinand.
"Dan lalu tiba-tiba roda seperti copot, dan lawan ambil untung. Ini menjadi sinyal tak adanya karakter saat ini. Tak ada karakter yang bisa menarik tim keluar dari tekanan."
Advertisement
Skill Tak Menentukan Saat Man Utd Kalah
Menurut mantan bek tangguh Inggris ini, kemampuan individu tak berpengaruh di pertandingan melawan FC Copenhagen.
"Ini bukan soal kemampuan pemain kalau ada di situasi seperti itu. Tandang di Copenhagen, saya pernah di sana, kami kalah 0-1. Namun saya sering sekali melihat MU main seperti ini," katanya.
"MU tak punya pemimpin dan karakter untuk mengantar mereka keluar dari tekanan. Itu yang Anda butuhkan."
Pemain Manchester United Layak Disalahkan
Ferdinand tak ragu menyebutkan kalau pemain pantas disalahkan. Pemain tak bisa keluar dari tanggung jawab saat permainan buruk seperti itu.
"Saya pikir ini tugas para pemain. Mereka harus cari kesalahan mereka, sehingga bisa tampil lebih baik," ujarnya.
"Pemimpin memberi semangat, membujuk dan mengeluarkan kemampuan terbaik dari. Kita butuh melihat itu."
Advertisement