Liputan6.com, Jakarta - Kamu mungkin pernah merasa iri pada temanmu yang memiliki pasangan, hampir setiap harinya ia dirayakan oleh pasangannya. Sementara kamu masih jomlo, hanya bisa merayakan hari-harimu sendiri atau mungkin sembari menggalaukan seseorang yang tidak bisa kamu miliki. Sekarang, kamu tidak perlu bersedih lagi karena setiap 11 November dirayakan sebagai Hari Jomlo Sedunia. Kamu tidak perlu merasa sendiri, kamu bisa merayakan Hari Jomlo Sedunia ini bersama teman-temanmu yang mungkin juga senasib denganmu.
Dilansir dari halaman National Today (11/11/23), Hari Jomlo Sedunia merupakan hari libur komersial Tiongkok yang membantu para lajang untuk menunjukkan kebanggaan mereka menjadi lajang. Hal ini bermula dari sebuah rasa duka untuk menjadi jomlo bagi mahasiswa di Universitas Nanjing, Tiongkok. Tanggal 11 November dipilih untuk merayakannya karena angka 11/11 tampak seperti tongkat.
Advertisement
Perayaan ini dengan cepat berkembang menjadi hari libur tidak resmi yang menyenangkan, para lajang di seluruh Tiongkok memanjakan diri mereka dengan makan malam yang lezat dan berbelanja secara royal. Berangkat dari hal tersebut, Hari Jomlo Sedunia telah menjadi hari libur untuk belanja online paling menguntungkan di dunia, dengan penjualan mencapai $25 miliar pada tahun 2017, melampaui gabungan Black Friday dan Cyber Monday.
Sejarah Hari Jomlo Sedunia
Dilansir dari halaman Investopedia (11/11/23), perayaan ini bermula ketika empat mahasiswa laki-laki lajang di asrama Mingcaowuzhu, Universitas Nanjing sedang mendiskusikan bagaimana mereka dapat melepaskan diri dari hal yang monoton dan membosankan karena tidak memiliki pasangan. Akhirnya, mereka memutuskan pada 11 November 1993 akan mengadakan acara dan perayaan untuk menghormati dirinya yang menjadi lajang. Kemudian, kegiatan ini menyebar ke seluruh universitas karena menarik perhatian, baik pria maupun wanita.
Alasannya dipilihnya tanggal tersebut karena 11/11 terlihat seperti empat batang tongkat yang juga menggambarkan empat orang mahasiswa tersebut sehingga mereka mencoba memanfaatkan waktu bersama sebaik-baiknya pada tanggal tersebut.
Hari Jomlo Sedunia kini menjadi sebuah kesempatan bagi para lajang untuk bertemu dengan mengadakan pesta dan pertemuan sosial lainnya. Ini juga merupakan tanggal populer untuk orang-orang yang ingin menjalin hubungan, seperti pernikahan. Hari Jomlo Sedunia kini juga mulai populer di negara-negara lain. Hampir dirayakan di seluruh Asia Tenggara dan beberapa negara di Eropa, termasuk Jerman, Belgia, dan Inggris.
Dikutip dari halaman National Today, secara umum perayaan ini merupakan hari libur belanja, salah satunya berkat CEO Alibaba, Daniel Zhang yang menciptakan penjualan Single Day pertama pada tahun 2009 sehingga memicu tren yang melampaui Cyber Monday dalam transaksi satu hari. Meskipun Hari Jomlo ini mungkin telah bersifat komersial, perayaan dan temanya masih sejalan dengan pendiriannya untuk merayakan kamu, temanmu, dan orang yang kamu cintai, apa pun status hubunganmu.
Tradisi Hari Jomlo Sedunia
Hari Jomlo Sedunia mirip dengan Cyber Monday atau Black Friday yang merupakan hari libur belanja. Meskipun awalnya dimulai sebagai perayaan terhadap diri sendiri dan rasa cinta pada diri sendiri, perayaan ini telah berkembang menjadi kesempatan bagi individu untuk memanjakan diri mereka dengan barang dan produk yang menyenangkan.
Beberapa tradisi yang masih tetap ada dan bisa kamu lakukan, seperti mengajak diri sendiri makan malam, pergi ke bioskop, atau pun pergi main bersama teman lajang lainnya untuk merayakan kemerdekaan dan cinta terhadap diri sendiri. Seiring pertumbuhannya, Alibaba semakin terlibat, liburan ini menjadi lebih berorientasi pada konsumen. Sekarang, kamu dapat membeli sesuatu pada Hari Jomlo Sedunia ini yang merupakan bagian dari hari belanja online terbesar dalam setahun.
Perayaan Hari Jomlo Sedunia di Amerika Serikat
Dilansir dari halaman Investopedia, perayaan Hari Jomlo di Amerika Serikat sangat erat kaitannya dengan kebiasaan belanja Single Day. Pada tahun 2019, konsumen Amerika menghabiskan $2,7 miliar pada 11 November. Menurut Adobe Analytics, hal itu meningkat lebih dari 38% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, blogger Adobe, Taylor Schreiner yakin persaingan liburan dan acara belanja di AS tidak akan membuat pertumbuhan besar pada Hari Jomlo Sedunia.
Advertisement