Liputan6.com, Jakarta Tembagapura dikenal sebagai kota tambang atau sebuah distrik yang terletak di Mimika, Papua. Kira-kira seperti apa rasanya tinggal di tengah-tengah lingkungan pertambangan seperti Tembagapura?
Diresmikan oleh Presiden Suharto pada 1973, Tembagapura dikelola PT Freeport Indonesia (PTFI) yang telah memulai kegiatan tambang ertsberg dan grasberg.
Advertisement
Rupanya distrik Tembagapura, Mimika memiliki fasilitas megah dan lengkap bagi karyawan serta keluarganya yang tinggal di sana. Per September 2023, PTFI menyerap total 30.384 tenaga kerja yang terdiri dari pekerja langsung dan kontraktor.
Officer Corporate communication Stakeholder Relation & Visitor Support PT Freeport Indonesia Meliana Mitapo mengatakan, di Tembagapura tinggal 12.000 orang yang terdiri dari karyawan serta keluarganya yang dibawa tinggal di kawasan itu.
"Di Tembagapura sendiri itu ada 12.000-an (orang yang tinggal di sana). Ada istri, anak, pembantu, termasuk karyawan (baik WNA maupun WNI)," kata Meli di Mimika, Papua, Jumat, 10 November 2023.
Liputan6.com, memperoleh kesempatan mengunjungi Tembagapura, Mimika atas undangan Direktorat Jenderal Imigrasi. Menjadi tamu Tembagapura merupakan pengalaman berbeda, mengingat kota tambang ini dikelola Freeport yang jadi objek vital nasional.
Dijaga Ketat
Tak sembarang orang bisa masuk ke wilayah ini, penjagaannya pun amat ketat. Dari Timika, perjalanan menuju Tembagapura memakan waktu sekira dua jam dengan menggunakan bus khusus yang dilengkapi lapisan anti peluru menutupi hampir seluruh badan bus bagian kiri dan kanan.
"Yang boleh masuk ke Tembagapura adalah karyawan Freeport, sedang hire jadi karyawan Freeport dan memiliki id card, kalau tidak memiliki id card atau (bukan) undangan perusahaan, tamu-tamu yang dari luar dilarang untuk masuk ke area Tembagapura," ucap Meli.
Tembagapura hanya cerah di pagi hari sebelum diselimuti kabut. Pasalnya, ribuan karyawan serta keluarganya itu tinggal di atas ketinggian kurang lebih 2.000 mdpl.
Ada Pusat Perbelanjaan
Mereka difasilitasi dengan unit-unit rumah yang peruntukannya dibedakan berdasarkan level dan tipe pekerjaan mereka di PTFI. Arsitektur rumah-rumah karyawan pun dibangun ala Amerika-Eropa yang tertata rapi.
Perbedaan unit-unit rumah itu terlihat saat memasuki Hidden Valley atau lembah tersembunyi yang dijadikan kompleks perumahan bagi karyawan PTFI di Tembagapura.
Selain itu, juga ada pusat perbelanjaan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karyawan yang menjual sayur-sayuran, buah-buahan, camilan, sampai bumbu dapur. Tersedia pula kedai kopi dan mesin ATM di pusat perbelanjaan tersebut.
Meli menyampaikan, Freeport juga menyediakan kendaraan operasional bagi masing-masing karyawan. Selain itu, karyawan juga difasilitasi bus gratis yang tampak sangat besar dan kokoh untuk melewati medan ekstrem yang didominasi dengan turunan dan tanjakan tajam berkerikil.
Advertisement
Lengkap dengan Pusat Pendidikan
Fasilitas pendidikan bagi anak-anak karyawan juga tak luput dibangun PTFI. Meski tinggal di kota tambang seperti Tembagapura, anak-anak karyawan Freeport bisa mengenyam pendidikan mulai dari bangku TK, SD, hingga SMP.
Tak hanya itu, biar tetap bugar, karyawan PTFI juga dimanjakan dengan adanya pusat kebugaran atau gym dengan fasilitas yang amat lengkap. Tak ketinggalan, ada pula rumah sakit berstandar internasional di kawasan tambang ini.
Pada distrik Tembagapura juga mudah ditemui rumah ibadah seperti masjid dan gereja. Ada pula restoran, kolam renang, hingga lapangan bola yang luas. Hampir semua fasilitas di Tembagapura pun dapat dinikmati secara gratis oleh karyawan PTFI.
"Itu semua gratis, yang penting selama ada id card, visitor card bisa dapat akses masuk (Tembagapura), akses makan, masuk ke shopping center," ujar Meli.