Liputan6.com, Medan Progres pembangunan jalan alternatif Medan-Berastagi via Kutalimbaru terus menunjukan kemajuan yang signifikan. Proyek ini digagas Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Periode 2018-2023, Edy Rahmayadi.
Kini, proyek multiyears dengan nilai anggaran Rp 2,7 triliun itu sudah mencapai 60 ruas jalan provinsi di Simpang Tongko Tahura hingga Simpang Sinaman Kabupaten Karo, Sumut.
Perbaikan jalan di ruas 60 telah selesai dikerjakan, tinggal menyelesaikan pembangunan drainase jalan yang sedang dalam proses pengerjaan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut turut melibatkan masyarakat setempat untuk ikut berkontribusi dalam upaya perbaikan akses jalan.
Baca Juga
Advertisement
Sekretaris Desa Sukanalu, Eriarta Tarigan, mewakili masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Edy Rahmayadi atas perhatiannya atas diperbaikinya ruas jalan di sepanjang Desa Sukanalu.
Eri, sapaan akrabnya, menegaskan, pihaknya bersama masyarakat sangatlah mendukung berjalannya program pembangunan jalan alternatif Medan-Berastagi yang sudah mencapai Desa Sukanalu ini.
"Kalau masalah jalan, masyarakat sangat mendukung. Tidak ada kendala-kendala di lapangan yang menghambat pembangunan jalan ini," kata Eri, Sabtu (11/11/2023).
Masalah Drainase
Diungkapkan Eri, kerusakan yang selama ini menyebabkan kerusakan jalan diakibatkan karena saluran drainase yang tidak memadai. Perbaikan jalan yang dibarengi perbaikan drainase sangat tepat dilakukan agar jalan yang sudah diperbaiki lebih awet dan tidak mudah rusak.
"Dengan perbaikan (drainase) ini, tentunya masalah banjir juga bisa teratasi," ucapnya.
Eriarta bersama masyarakat sangat berharap pembangunan jalan alternatif Medan-Berastagi yang melintasi Desa Sukanalu ini ke depan memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi, khususnya di bidang pariwisata.
"Karena jalan ini juga bisa menjadi jalur alternatif menuju pariwisata di Tongging," ujarnya.
Dia juga berharap perhatian terus diberikan pemerintah setelah selesai pengerjaan, untuk mencegah kerusakan jalan yang mungkin terjadi di masa depan.
"Dulu di depan-depan rumah, jalan ini semua rusak. Berlubang, berlumpur. Harapannya, walau sudah selesai jalan kita ini, tetap diperhatikan ke Desa Sukanalu ini. Mungkin jalannya nanti rusak lagi, perlu lagi perbaikan," pintanya.
Advertisement
Mudahkan Kolaborasi
Penduduk Desa Sagan Tanah, Kecamatan Namanteram, Karo, Putra Surbakti, mengaku turut merasakan manfaat langsung dari perbaikan jalan ini. Menurutnya, akses jalan yang lebih baik lebih memudahkan kolaborasi ekonomi antar daerah, misalnya penduduk kini dapat membeli barang dari Binjai tanpa ada kesulitan.
"Kalau sekarang yang dari Binjai sudah datang membeli barang kemari. Karena jalan itu sudah bagus. Kami dengan Langkat sudah bisa kolaborasi," ucap Surbakti.
Selain memberikan apresiasi atas pembangunan jalan tersebut, Surbakti mewakili aspirasi masyarakat berharap agar pemerintah juga melakukan penambahan penerangan jalan, terutama di daerah yang digunakan untuk belajar malam hari.
"Harapan kami ke depan, kalau bisa lampu dipasang. Jadi kami setiap rumah tangga ini pakai genset. Anak sekolah sini banyak, jam belajarnya malam. Kalau belajarnya enggak ada lampu, gimana mereka belajar?" ucapnya.
Melalui proyek multiyears yang digagas Edy Rahmayadi ini, diharapkan perjalanan dari Medan ke Berastagi akan semakin lancar, sehingga mampu memicu pertumbuhan ekonomi di sekitar ruas jalan tersebut.