9 Tips Menghindari Penipuan Berkedok Donasi Online

Tips menghindari penipuan berkedok donasi kemanusiaan.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 11 Nov 2023, 17:30 WIB
Ilustrasi donasi. (Unsplash/BlackSalmon)

Liputan6.com, Jakarta Dalam era digital yang semakin canggih, aksi sosial seperti donasi online menjadi semakin umum. Namun, seiring dengan meningkatnya minat untuk berbagi, muncul pula risiko penipuan berkedok donasi yang mengancam kepercayaan masyarakat. Untuk itu, penting bagi kita sebagai calon donatur untuk memahami cara mengenali dan menghindari potensi penipuan dalam penggalangan dana online. 

Penting juga untuk mengambil langkah-langkah yang bijak dalam memilih lembaga atau individu yang layak mendapatkan dukungan finansial. Mulai dari verifikasi identitas, alamat, dan kantor offline jika ada, banyak hal yang bisa dilakukan untuk memastikan bahwa sumbangan Anda akan dikelola dengan transparan dan bertanggung jawab. 

Untuk meningkatkan kewaspadaan kita terhadap modus penipuan berkedok donasi, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Sabtu (11/11/2023). Tips menghindari penipuan berkedok donasi kemanusiaan.


1. Jangan Gegabah dalam Merespons Permintaan Donasi

Ilustrasi donasi, sedekah. (Photo Copyright by Freepik)

Donasi online adalah bentuk kepedulian sosial yang mulia, namun penting untuk tidak merespons permintaan donasi secara gegabah. Sebelum memberikan sumbangan, luangkan waktu untuk menyelidiki dan memastikan keabsahan kampanye atau penggalangan dana. Hindari terjebak emosi dan pertimbangkan keputusan dengan cermat.

Penipu sering memanfaatkan kepekaan kita terhadap isu sosial atau kemanusiaan. Oleh karena itu, bijaklah dalam menentukan partisipasi Anda dalam donasi online. Lakukan penelitian menyeluruh sebelum memberikan kontribusi finansial atau dukungan lainnya.

2. Cermati Profil Akun Penyelenggara

Sebelum memberikan donasi, telaah dengan seksama profil akun media sosial penyelenggara. Perhatikan apakah akun tersebut baru dibuat atau sudah lama aktif. Akun asli biasanya memiliki jumlah followers yang konsisten dengan jumlah likes atau komentar di setiap postingan.

Tinjau frekuensi interaksi penyelenggara dengan pengikutnya. Akun yang aktif dan berinteraksi secara rutin dengan pengikutnya cenderung lebih dapat dipercaya. Jangan ragu untuk melihat riwayat postingan, story, atau aktivitas lainnya yang dapat memberikan gambaran tentang keaslian akun tersebut.

3. Verifikasi Identitas dan Alamat Penyelenggara

Sebelum menyalurkan donasi, pastikan Anda melakukan verifikasi terkait identitas, alamat, dan eksistensi penyelenggara. Pencarian informasi mengenai situs, kantor, atau alamat fisik dapat memberikan gambaran lebih jelas.

Profil penyelenggara yang tidak fiktif akan menyertakan informasi yang lengkap dan dapat diverifikasi. Periksa keberadaan kantor offline jika disediakan. Biasanya, lembaga atau individu yang jujur dan transparan memiliki kantor fisik yang dapat dikunjungi atau dihubungi.

Dengan melakukan verifikasi secara menyeluruh, Anda dapat mengurangi risiko terkena penipuan dan memastikan bahwa donasi Anda benar-benar diterima oleh pihak yang membutuhkan.


4. Cek atau Cari Ulasan dan Pengalaman Orang Lain

Ilustrasi penipuan di dunia maya (dok.pexels)

Sebagai langkah lebih lanjut, carilah ulasan dan pengalaman orang lain yang pernah memberikan sumbangan kepada lembaga atau individu tersebut. Tanyakan pada teman, keluarga, atau cek platform ulasan online. Testimoni dan pengalaman positif dari orang lain dapat menjadi indikator kredibilitas penyelenggara donasi.

Pastikan cerita, foto, atau video yang digunakan untuk menggalang donasi memiliki bukti nyata dan sesuai dengan informasi yang disampaikan. Ulasan dari donatur sebelumnya dapat memberikan gambaran lebih akurat tentang sejauh mana donasi tersebut efektif dan sesuai tujuan.

5. Perhatikan Legalitas Lembaga Penyelenggara

Meskipun pengumpulan dana atas nama keagamaan tidak selalu membutuhkan izin resmi, legalitas lembaga penyelenggara dapat menjadi indikator keamanan dan kredibilitas. Periksa apakah lembaga tersebut terdaftar secara resmi atau memiliki izin operasional.

Lembaga yang memiliki badan hukum, seperti yayasan atau lembaga sosial, cenderung lebih dapat dipercaya. Legalitas memberikan jaminan bahwa donasi Anda akan dikelola dengan baik dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

6. Cek Kelengkapan Dokumentasi Pendukung

Sebelum memutuskan untuk berdonasi, pastikan bahwa lembaga atau individu penyelenggara menyertakan dokumentasi pendukung yang lengkap. Termasuk foto, video, atau dokumen terkait yang mendukung keaslian cerita dan kebutuhan dana. Sebagai contoh, jika ada klaim biaya pengobatan, pastikan terdapat bukti medis yang jelas.

Perhatikan juga apakah sudah ada bukti pengeluaran dana sebelumnya untuk tujuan yang sama. Dokumentasi yang transparan membantu membangun kepercayaan donatur terhadap integritas kampanye donasi.


7. Cari Situs Terkait dan Verifikasi Kredibilitas

Ilustrasi penipuan aplikasi bodong bermodus undangan pernikahan/Istimewa.

Pastikan lembaga atau individu penyelenggara donasi memiliki situs resmi dan akun media sosial yang dapat diverifikasi. Melalui situs tersebut, Anda dapat mengecek informasi lebih lanjut seperti latar belakang lembaga, pendiri, dan tokoh-tokoh yang terlibat. Verifikasi alamat dan nomor telepon yang tertera untuk memastikan keberadaan yang nyata.

Hubungi lembaga atau individu tersebut untuk memverifikasi kebenaran rencana penggalangan dana. Lembaga yang transparan akan dengan senang hati memberikan informasi lebih lanjut dan menjelaskan tujuan serta penggunaan dana secara rinci.

8. Waspadai Nama Domain yang Dipakai

Tingkatkan kewaspadaan terhadap nama domain yang digunakan oleh lembaga atau individu penyelenggara donasi. Penipu cenderung menggunakan nama domain yang tidak lazim atau mencurigakan. Situs dengan domain yang mencurigakan seringkali merupakan tanda adanya potensi penipuan.

Periksa domain dengan cermat dan pastikan bahwa situs tersebut tidak hanya tampak asli secara visual tetapi juga memiliki konten yang konsisten dengan tujuan dan klaim yang disampaikan.

9. Pastikan Situs untuk Berdonasi Aman

Saat menggunakan situs untuk berdonasi, pastikan bahwa situs tersebut aman dan terjamin keamanannya. Perhatikan apakah situs tersebut menggunakan protokol keamanan seperti HTTPS. Jangan memberikan informasi pribadi atau data keuangan jika situs tidak menggunakan koneksi yang aman.

Selalu gunakan situs resmi penyelenggara donasi untuk memberikan kontribusi finansial. Hindari mengakses tautan dari email atau sumber yang tidak dikenal, karena ini dapat menjadi upaya phising untuk mencuri informasi pribadi.

 

Dengan menerapkan tips-tips di atas, Anda dapat lebih yakin bahwa donasi Anda akan mencapai tujuan yang sebenarnya dan memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada mereka yang memerlukan. Selalu pertimbangkan integritas dan transparansi penyelenggara donasi sebagai landasan keputusan Anda.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya