Liputan6.com, Jakarta - Apa arti usia 50 tahun bagi God Bless?
"Bersyukur kepada Tuhan. Angka 50 merefleksikan begitu panjangnya eksistensi kami, tanpa henti, terus berkarya. Usia bertambah, namun semangat kami bermusik tak akan pernah padam!" ujar Ahmad Albar, sambil mengepalkan tangan.
Advertisement
Hal itu diungkap Iyek, panggilan Ahmad Albar, dalam video pendek yang diputar dalam rangkaian Konser Emas 50 Tahun God Bless, Jumat (10/11), di Istora Senayan, Jakarta.
Ya, God Bless, band rock legendaris Indonesia, yang sekarang digawangi Ahmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), Donny Fattah (bass), Abadi Soesman (kibor), dan Fajar Satritama (drum) kini memang telah memasuki usia emas, 50 tahun, sejak didirikan 5 Mei 1973.
Konser pun digelar megah, mewah dengan dukungan musik orkestra pimpinan Tohpati. Hadir sebagai bintang tamu musisi-musisi papan atas Negeri ini, seperti Padi, Kotak, Nicky Astria, Kaka Slank, dan Anggun.
Hadir pula sebagai bintang tamu Eet Sjahranie, yang sempat menjadi gitaris God Bless di dua album studio Raksasa (1989) dan Apa Kabar (1997).
Padi didaulat sebagai pembuka konser. Band beranggotakan Fadly (vokal), Rindra (bass), Piyu dan Ari (gitar), serta Yoyok (drum) ini langsung sukses mengangkat adrenaline audiens dengan menggeber hits-hits mereka seperti "Begitu Indah", "Sobat" dan dua lainnya. Padi juga membawakan lagu dari God Bless, "Misteri" karangan mendiang Jockie Suryoprayogo.
"Ini lagu yang jarang sekali dibawakan God Bles di panggung mereka. Kami merasa terhormat bisa membawakannya di sini," ujar Fadly, sebelum membawakan lagu yang dirilis lewat album Raksasa, tahun 1989 itu.
Rekor MURI
Selepas Padi memainkan lagu terakhirnya. Lampu lampu panggung dipadamkan. Presenter ternama Helmy Yahya muncul membawa kabar God Bless mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai "Band Rock Tertua yang Masih Eksis". Penghargaan diberikan perwakilan MURI, Andre Purwandono, diterima Hendra Lee, yang mewakili God Bless.
Hendra Lee, yang dikenal dengan julukan Raja Tata Suara dan Cahaya Indonesia ini memang orang dekat God Bless. Pemilik Mata Elang Production ini pernah menjadi manajer God Bless di era 1970-an. Dia juga menjadi bagian dari Konser Emas 50 Tahun God Bless yang didukung penuh Indofood ini.
God Bless sendiri total memainkan 17 lagu bersama para bintang tamu. Selain 10 lagu dari album terbaru mereka Anthology, yang dikemas dalam bentuk orkestra, Ian Antono dan kawan-kawan juga memainkan hits-hits dari album solo Ahmad Albar. Sebut saja "Syair Kehidupan", "Panggung Sandiwara", "Bis Kota", "Zakia", dan "Sudahlah Aku Pergi".
Plus satu lagu milik Anggun, "Mimpi" ciptaan mantan drummer God Bless, Teddy Sujaya, yang juga hadir malam ini. Di lagu ini, Tohpati sang dirijen, memainkan gitar akustik.
Advertisement
Sesuatu yang Berbeda
Seperti yang direncanakan di konser emas ini God Bless memang menginginkan sesuatu yang berbeda, sesuatu yang spesial di hari jadi mereka ke-50. Salah satunya tampil dengan diiringi balutan orkestra, seperti di album terakhir mereka yang belum lama dirilis, Anthology.
Bedanya, dalam album Anthology musik orkestra dimainkan Czech Symphony Orchestra, sementara di panggung konser emas mereka, orkestrasi dimainkan anak-anak negeri yang total mencapai 60 pemain pimpinan Tohpati.
Untuk musisi rock, tampil bersama orkestra jelas bukan perkara mudah. Karena setiap tempo dan ketukan mereka harus presisi dengan alunan orkestra. Padahal, para personel God Bless adalah musisi ototidak.
Tapi, malam itu, Ian Antono dan kawan kawan tampil begitu memikat, menyatu dengan alunan orkestra pimpinan Tohpati. Gebukan drum Fajar yang powerfull yang selama ini jadi nyawa God Bless, menjadi penjaga tempo yang ideal di konser. Sementara Abadi dan Ian Antono begitu ciamik memainkan isian-isian gitar dan kibor di sela-sela balutan musik orkestra.
Di sisi lain, vokal Ahmad Albar masih begitu powerful. Karakternya pun makin kuat. Sulit dibayangkan betapa kerasnya latihan Ahmad Albar demi menjaga performa hebat itu, di usianya yang sudah mencapai 77 tahun!
Ya, usia para personel band yang telah menelurkan delapan album studio ini rata-rata memang sudah di atas 70 tahun, kecuali Fajar. Namun, hebatnya ya itu tadi. Di atas panggung God Bless masih gahar.
Hanya memang, karena kondisi yang masih belum sehat betul, Donny hanya memainkan di dua lagu awal "Musisi" dan "Bla Bla Bla". Sisanya, God Bless dibantu Arya Setyadi, seorang pemain bass yang lebih dikenal sebagai pengajar dan kini bersama band Voodoo.
Donny kembali bermain di beberapa lagu sambil duduk di kursi.
Momen Khusus
Sejak awal konser, ausiens memang sudah begitu antusias. Maklum, mereka sudah lama merindukan kembali menyaksikan penampilan rocker-rocker gaek idola ini. Apalagi, konser ini adalah momen ini khusus, istimewa.
Tak heran, yang hadir pun dari berbagai kalangan, tua dan muda. Selain dari God Bless Community Indonesia, tentu saja, hadir juga para penggemar God Bless dari berbagai daerah. Termasuk juga dari kalangan selebritis dan pesohor lainnya.
Tampak juga Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia, Teten Masduki, menyempatkan diri hadir menyaksikan band yang dulu sempat bernama Crazy Wheels ini.
Maka itu, sesaat setelah Helmy Yahya memanggil nama God Bless, suasana pun riuh-seriuhnya.
Penampilan God Bless sendiri dibuka dengan instumental medley Overture: "Anak Adam", "Cermin", dan "Rumah Kita" yang dimainkan Tohpati dan Orkestra. Komposisi ini juga ada dalam album terakhir Anthology.
Namun, suasana baru benar-benar pecah saat Tohpati dengan orkrestranya mengiringi cabikan bass Donny Fattah dalam intro lagu "Musisi".
Dengan gaya khasnya, dengan ikat kepala, Donny tampak begitu menyatu dengan permainan bassnya. Audiens menyambut setiap cabikan bassnya dengan tepukan meriah.
Lagu ini memang diciptakan sendiri oleh Donny Fattah dan dirilis di album Cermin, rilisan tahun 1980.
Getar jiwa kuungkapkan ke dalam nada
Ooh.. tercipta lagu
Kutuliskan kata hati ke dalam bait
Ooh..tercipta lirik
Advertisement
Suasana Nostalgia
Donny masih sempat memainkan "Bla Bla Bla", di lagu kedua sebelum tempatnya diganti Arya. Setelah itu, episode selanjutnya bisa ditebak, para penonton larut dalam suasana nostalgia dibawa oleh hits-hits God Bless di berbagai era.
Penonton pun ikut bernyanyi berjingkrak-jingkrak nyaris di seluruh lagu yang dimainkan. Mulai "Selamat Pagi Indonesia", "Menjilat Matahari", "Cermin", dan "Maret 1989".
Kelar "Maret 1989", Setelah itu audiens diajak terbang menengok kisah perjalanan God Bless dari masa ke masa melalui slide-slide yang ditampilkan di layar besar yang menutupi panggung.
Sementara di balik layar tersebut, para personel God Bless, termasuk Donny Fattah memainkan "Balada Sejuta Wajah", "Syair Kehidupan", "Sudahlah Aku Pergi", dan "Huma di Atas Bukit", dalam format akustik.
Suasana syahdu pun merebak. Emosi penonton larut terbawa suasana. Sebagian yang sudah berumur tentu teringat kembali momen-momen pribadi mereka yang dibangkitkan kembali lewat lagu-lagu tersebut.
Beberapa menitikkan air mata, menangis. Sementara lainnya banyak yang ikut bernyanyi sambil memejamkan mata, meresapi betul.
Penonton pun Bergoyang
Tapi suasana tiba-tiba berubah, saat Eet Sjahranie tampil sendirian di atas panggung. Melalui aksi solo gitarnya yang penuh distorsi, gitaris yang sudah 30 tahun bersama EdanE ini sukses kembali mengangkat adrenaline penonton menjadi liar.
Pas betul. Karena setelah itu muncul Kotak band, tampil bersama Eet dan God Bless membawakan "Serigala Jalanan". Aksi Cella (gitar), Chua (bass), da Tantri (vokal) benar-benar membuat suasana berbeda.
Aksi energik mereka bertiga berpadu dengan jam terbang tinggi yang dimiliki Eet dan Ian di sektor Gitar dan Fajar pada drum benar-benar membuatkan tontonan yang segar: ciamik di telinga, asyik di mata.
Yang cukup menyegarkan juga adalah penampilan Kaka Slank. Dengan gaya khasnya, cuek dan slengean, vokalis bernama lengkap Akhadi Wira Satriaji ini membawakan lagu "Zakia" yang aslinya berirama dangdut, yang diambil dari album solo Ahmad Albar, tahun 1979.
Penonton pun tak kuasa untuk ikut bergoyang. Asyiikk..
Advertisement
Aksi Nicky Astria dan Anggun
Berikutnya, Anggun tampil dengan lagunya yang sempat jadi hits di tahun 1989 "Mimpi" disusul Nicky Astria membawakan "Panggung Sandiwara" dengan aransemen berbeda dari aslinya. Dan, bisa ditebak, kehadiran dua diva tersebut, membuat panggung Konser Emas 50 Tahun God Bless jadi semakin semarak.
Sambil ikut bernyanyi bersama, audiens terus mengelu-elukan nama keduanya. Pasalnya, Nicky dan Anggun masih memiliki tempat khusus di hati pencinta musik Indonesia.Nicky dan Anggun juga punya ikatan batin yang kuat dengan God Bless.
Semua orang tahu, Ian Antono punya peran besar mengangkat nama Nicky di jagat musik Indonesia. Dua hits besar Nicky Astria di awal kariernya: "Jarum Neraka" dan "Tangan Tangan Setan" juga merupakan ciptaan Ian Antono bersama mendiang Areng Widodo.
Ian juga sempat menangani album pertama Anggun, sebelum akhir meledak di bawah tangan dingin Teddy Sujaya, lewat lagu "Mimpi" dan "Tua Tua Keladi".
Terima Kasih Penggemar
Setelah penampilan para bintang tamu tersebut, God Bless bersama Ahmad Albar masih sempat menghajar panggung dengan lagu-lagu ngebeat signatur mereka. Sebut saja "Bis Kota" yang diambil dari album solo Ahmad Albar, serta "Kehidupan", dan "Semut Hitam".
Audiens pun kembali berjingkrak-jingkrak, koor massal tak terelakkan. Hingga akhirnya, Ahmad Albar mengajak semua bernyanyi bersama lagu "Rumah Kita" sebagai penutup perayaan ulang tahun ke-50 God Bless malam itu.
Total, tak kurang dari 2,5 jam, God Bless tampil memuaskan penggemarnya yang secara khusus datang ikut merayakan ulang tahun emas mereka.
Dan, seperti yang diungkap Ahmad Albar dalam video pendek di tengah konser, God Bless memang selalu sangat mengapresiasi para penggemar.
"Izinkan kami menyampaikan rasa terima kasih dan respect kepada teman -teman yang telah menjadi bagian perjalanan panjang God Bless," ujar Iyek.
Advertisement
Setlist Konser Emas 50 Tahun God Bless
Overture
1. Musisi
2. Bla Bla Bla
3. Selamat Pagi Indonesia
4. Menjilat Matahari
5. Cermin
6. Maret 1989
7. Balada Sejuta Wajah
8. Syair Kehidupan
9. Sudahlah Aku Pergi
10. Huma di Atas Bukit
11. Serigala Jalanan (Kotak Feat Eet)
12. Zakia (Kaka Slank)
13. Mimpi (Anggun)
14. Panggung Sandiwara (Nicky Astria)
15. Bis Kota
16. Kehidupan
17. Semut Hitam
18. Rumah Kita