6 Fakta Menarik Gunung Barujari di Lombok yang Merupakan Anak Gunung Rinjani

Gunung Barujari disebut sebagai anak Gunung Rinjani lantaran posisinya yang menyatu dengan Gunung Rinjani. Barujari terletak di sisi timur kaldera Rinjani, yaitu Danau Segara Anak.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 14 Nov 2023, 08:30 WIB
Gunung Barujari dekat dengan Danau Segara Anak di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. (Dok: Instagram @tarinaminusta)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Barujari adalah gunung yang terbentuk akibat letusan Gunung Rinjani yang terletak di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Gunung ini berada dalam satu kawasan dengan Gunung Rinjani yaitu Taman Nasional Gunung Rinjani yang berstatus sebagai global geopark.

Kawasan ini dikelola oleh Badan Pengelola Rinjani-Lombok UNESCO Global Geopark. Kawasan mempunyai luas sekitar 41.330 hektar, Taman Nasional Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Propinsi Nusa Tenggara Barat memang menantang untuk disinggahi. 

Gunung Barujari sendiri memiliki kawah berukuran 170x20 meter dengan ketinggian sekitar 2.296 mdpl. Gunung Barujari berada di sisi timur kaldera Danau Segara Anak.

Masih banyak hal mengenai Gunung Barujari selain tentang lokasinya. Berikut enam fakta menarik Gunung Barujari yang dirangkum Liputan6.com pada Senin, 13 November 2023.

1. Sejarah Terbentuknya Gunung Barujari

Mengutip dari kanal News Liputan6.com, Senin, 13 November 2023, tenaga ahli bidang kebencanaan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono mengungkap tentang sejarah terbentuknya Gunung Barujari yang berasal dari letusan Gunung Rinjani.

"Dahulu (Rinjani) namanya Samalas, meletus abad ke-13 lalu, punya kaldera luas. Tumbuhlah di tengahnya ada kerucut aktif di sana. Itu namanya Gunung Barujari," kata pria yang akrab disapa Mbah Rono tersebut di Yogyakarta, pada Kamis, 5 November 2015. 

Gunung Barujari, dikatakan tidak akan ada tanpa Gunung Rinjani. Sementara Gunung Rinjani masih akan ada walau tanpa Barujari. "Gunung Barujari itu gunung api di dalam kaldera Gunung Rinjani, secara sistem Gunung Rinjani," ujar Mbah Rono.

 


2. Kisah Barujari Mirip Kaldera Gunung Bromo

Danau Segara Anak sendiri berada di ketinggian sekitar 2.010 meter di atas permukaan laut, dengan kedalaman sekitar 230 meter. Foto: Andi Jatmiko/ Liputan6.com.

Kisah Rinjani dengan Barujari ini sama seperti Gunung Bromo di Jawa Timur dengan kaldera Tengger. Bromo adalah 1 di antara 5 gunung yang terbentuk di kaldera Tengger.

"Di Bromo itu ada kaldera Tengger. Muncul bisul di tengah kerucut aktif kaldera Tengger namanya Gunung Bromo," tutur dia.

Sifat magma yang mencari celah untuk keluar dari perut Bumi di dalam gunung membuat muncul kerucut baru. Proses keluarnya magma yang sudah berjalan lama lalu membentuk kerucut seperti gunung.

"Benda cair itu muncrat. Lama-lama muncul kayak bisul. Kayak kaldera Tengger. Kalau di situ sudah keluar, ngapain cari-cari tempat lain," jelasnya lagi.

3. Radius hingga 1,5 Km Dilarang Mendekat

Status Normal pihak PVMBG-Badan Geologi merekomendasikan agar masyarakat dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan memasuki seluruh kawasan di tubuh Gunung Barujari yaitu dalam radius 1.5 km. Hal ini lantaran kondisi di Gunung Barujari terbilang belum stabil pasca erupsi pada 2015.

Hal ini disebabkan endapan lava hasil erupsi sebelumnya yang masih panas dan belum memadat maupun oleh adanya ancaman letusan pendek (transien) yang dapat terjadi setiap saat dengan gejala mendahului yang sangat singkat. 

 


4. Gunung Barujari dari Danau Segara Anak

Danau Segara Anak memang dikenal sebagai destinasi wisata favorit bagi para pendaki Gunung Rinjani. Begitu pula dengan aktris Febby Rastanty yang dikenal suka dengan mendaki gunung. Potretnya terlihat santai dan menikmati pemandangan luasnya kawah Gunung Rinjani. (Liputan6.com/IG/@febbyrastanty).

Gunung Barujari yang masih berada satu kawasan dengan Gunung Rinjani lokasi kemping berada di radius lebih dari 2 km di sebelah Timur laut puncak Barujari. Lokasi tersebut tepat berada di pinggir Danau Segara Anak.

Di pinggir danaunya, biasanya pendaki mendirikan tenda untuk bermalam sehari setelah mencapai Puncak Gunung Rinjani. Mereka turun melalui Danau Segara Anak untuk istrirahat dan mengambil sumber air terdekat di mana ada banyak aliran air di sekitarnya, salah satunya sumber air panas dekat danau tersebut yaitu Aik Kalak.

Di tempat ini pula terlihat pemandangan Gunung Barujari dari dekat, tampak ada juga pendaki bersantai di depan tenda sambil memasak perbekalan mereka. Setelah istirahat, mereka akan menuju turun ke Plawangan Senaru yang ditempuh beberapa jam trekking

Tak jarang pula ada pendaki yang memancing ikan di sini sambil berkemah. Kemungkinan tidak hanya sehari saja, karena biasanya mereka betah merasakan suasana di Danau Segara Anak.

Saat pendaki cukup banyak, di pinggirnya akan penuh dengan tenda. Dan tak jarang saat itu sampah pun bisa berserakan, sehingga sebagai pecinta alam bawa kembali sampah turun dan jangan membuangnya di atas gunung.

 


5. Gunung Barujari Bertambah Tinggi

Gunung Barujari merupakan anak Gunung Rinjani di Lombok, NTT.(Dok: Instagram @ardian_underline)

Mengutip laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Senin, 13 November 2023, Gunung Rinjani dulunya memiliki ketinggian sekitar 5.000 mdpl. Bekas letusan dahsyat yang terjadi membentuk sebuah kawah besar yang kemudian terisi oleh air.

Pada 1994, permukaaan danau terangkat naik oleh karena aktivitas letusan Gunung Rinjani. Kemudian, muncul gunung baru atau Anak Gunung Baru Jari, yang menambah daya tarik wisatawan untuk mendaki Gunung Rinjani. Adanya aktivitas vulkanik, kemudian membuat Gunung Barujari terus bertambah tinggi.

6. Gunung Barujari di Uang Kertas Rupiah

Fenomena alam Gunung Rinjani yang kemudian menjadi daya tarik bagi wisatawan itu sempat terbingkai pada mata uang pecahan Rp10.000 yang dikeluarkan Bank Indonesia pada 1998. Bank Indonesia, menampilkan potret panorama Gunung Baru Jari yang muncul dipermukaan danau kawah dikelilingi tebing setinggi ratusan meter. 

Namun tak hanya panoramanya saja yang menarik, sebuah ritual oleh masyarakat Pulau Lombok khususnya masyarakat Hindu kerap dilakukan. Setiap tahun ribuan umat Hindu sembahyang di areal Danau Segara Anak yang dikenal dengan upacara "Mulang Pakelem". 

 

Infografis Gunung Merapi Kembali Erupsi dan Potensi Bahaya Letusan. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya