Liputan6.com, Jakarta Bintang film Inshallah A Boy, Mohammed Al Jizawi, tiba di Indonesia untuk berpartisipasi di ajang Jakarta World Cinema Week 2023 atau JWCW 2023 yang diselenggarakan di Grand Indonesia Jakarta dari 11 hingga 18 November 2023.
Inshallah A Boy dijadikan pembuka JWCW 2023. Karya sineas Amjad Al Rasheed yang meraih sejumlah nominasi di Festival Film Cannes ini disambut hangat para pencinta sinema di Jakarta dan sekitarnya.
Advertisement
Dikabari bahwa Inshallah A Boy dari Yordania membuka JWCW 2023, Mohammed Al Jizawi bahagia sekaligus merasa terhormat. Ia menjelaskan, Inshallah A Boy mengusung semangat dan visi positif.
“Terima kasih sudah memilih filmku, Inshallah A Boy, sebagai pembuka JWCW 2023. Kenapa filmku terpilih, aku kurang paham. Yang pasti Inshallah A Boy menyampaikan sesuatu yang baik,” ujarnya.
Belum Pernah Ke Indonesia
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, pada Sabtu (11/11/2023), Mohammed Al Jizawi mengaku ini kali pertama berkunjung di Indonesia. Sekali datang, langsung nyaman.
“Aku belum pernah ke Indonesia. Ketika tiba aku merasa Indonesia sangat nyaman, ramah, murah senyum, dan baik,” ungkap Mohammed Al Jizawi yang memerankan Ahmad dalam Inshallah A Boy.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Saya Akan Kembali ke Indonesia
“Saya akan kembali ke Indonesia. Saya suka sama Indonesia karena orang-orangnya baik. Kemungkinan saya akan kembali ke sini mengajak teman-teman sekalian liburan,” ia membeberkan.
Diberitakan sebelumnya, Manajer Program JWCW 2023, Daniel Irawan mengonfirmasi, JWCW 2023 dibuka dengan Inshallah a Boy yang mengisahkan perjuangan wanita Muslim di tengah hukum Islam yang mengatur warisan dan gender.
Relevan Hingga Sekarang
“Tema yang diusung Inshallah a Boy relevan hingga sekarang. JWCW 2023 akan ditutup dengan Shayda besutan Noora Niasari, sutradara kelahiran Iran yang menetap di Australia,” urainya.
Shayda yang berjaya di Festival Film Sundance adalah dramatisasi kisah hidup sineas Noora Niasari bersama ibunda. Mereka pernah mencicipi romantika hidup di penampungan imigran demi kebebasan.
Advertisement