Liputan6.com, Jakarta - Sebuah tim arkeolog, ahli geofisika, ahli geologi, dan ahli paleontologi yang berafiliasi dengan berbagai institusi di Indonesia menemukan bukti terbaru yang menunjukkan bahwa Gunung Padang adalah piramida tertua di dunia.
Dalam makalah mereka yang diterbitkan di jurnal Archaeological Prospection, kelompok tersebut menjelaskan studi multi-tahun mereka terhadap situs warisan budaya tersebut.
Advertisement
Dikutip dari laman Phys.org, Minggu (12/11/2023) Gunung Padang selama bertahun-tahun dianggap sebagai bangunan megalitik dan berada di puncak gunung berapi yang sudah punah di Jawa Barat, Indonesia.
Gunung ini juga dianggap oleh penduduk setempat sebagai situs suci. Pada tahun 1998 dinyatakan sebagai situs cagar budaya.
Selama bertahun-tahun telah terjadi perselisihan mengenai sifat dari gunung tersebut. Beberapa orang berpendapat bahwa gunung itu dibuat secara alami dengan penambahan beberapa benda berbatu di atasnya.
Sementara yang lain berpendapat bahwa gunung itu sebagian besar adalah buatan manusia.
Dalam studi baru ini, tim peneliti melakukan studi ilmiah jangka panjang terhadap struktur tersebut.
Selama tahun 2011 hingga 2015, mereka mempelajari struktur tersebut menggunakan tomografi seismik, tomografi resistivitas listrik, dan radar penembus tanah.
Mereka juga mengebor ke dalam bukit dan mengumpulkan sampel inti yang memungkinkan mereka menggunakan teknik penanggalan radiokarbon guna mempelajari usia lapisan yang membentuk gunung tersebut.
Ahli Yakin Itu Karya Tangan Manusia
Dalam mempelajari seluruh datanya, tim peneliti menemukan apa yang mereka gambarkan sebagai bukti nyata yang menunjukkan bahwa Gunung Padang sebagian besar dibuat oleh tangan manusia.
Ditemukan juga bukti yang menunjukkan bahwa struktur tersebut dibangun secara bertahap, dengan selang waktu ribuan tahun.
Peneliti juga menemukan bahwa bagian tertua dari struktur tersebut dibuat antara 25.000 dan 14.000 tahun yang lalu, menjadikannya piramida tertua di dunia saat ini.
Lebih khusus lagi, para peneliti menemukan bukti dari beberapa upaya yang bersama-sama dari waktu ke waktu, menghasilkan struktur yang lengkap.
Struktur itu di antaranya; pertama terdiri dari pahatan lava — di mana para pembangun mengukir bentuk di puncak gunung berapi kecil yang sudah mati.
Kemudian, beberapa ribu tahun kemudian, sekitar tahun 7900 hingga 6100 SM, kelompok lain menambahkan lapisan batu bata dan kolom batu.
Advertisement
Proses Pengerjaan Berkali-kali
Beberapa waktu kemudian, kelompok lain menambahkan lapisan tanah ke bagian bukit, menutupi beberapa pekerjaan sebelumnya.
Kemudian antara tahun 2000 dan 1100 SM, kelompok lain menambahkan lebih banyak lapisan tanah atas, terasering batu, dan elemen lainnya.
Tim peneliti juga menemukan beberapa bukti yang menunjukkan mungkin ada beberapa bagian berlubang di dalam struktur, yang menunjukkan kemungkinan adanya ruang tersembunyi.
Mereka berencana menelusurinya dan kemudian menurunkan kamera untuk melihat apa yang mungkin ada di area tersebut.