Terminal Blok M Akan Direvitalisasi Jadi Kawasan Transit Mulai Tahun 2024

Pengelola Terminal Blok M dan PT MRT Jakarta (Perseroda) bakal melakukan revitalisasi terminal untuk dijadikan kawasan transit (transit oriented development/TOD) mulai 2024.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Nov 2023, 23:35 WIB
PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta berencana menjadikan kawasan Blok M menjadi berorientasi transit (transit oriented development/TOD). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pengelola Terminal Blok M dan PT MRT Jakarta (Perseroda) bakal melakukan revitalisasi terminal untuk dijadikan kawasan transit (transit oriented development/TOD) mulai 2024.

"Dimulai 2024 karena dari masterplan-nya itu besar jadi bisa selesai empat hingga lima tahun. Jadi bukan terminal saja tapi tetap kawasan niaga," kata Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) Terminal Bus Blok M Joni Budhi saat dihubungi di Jakarta, Minggu (12/11/2023).

Joni menuturkan, rencana ini sudah tertuang dalam Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No 55 Tahun 2020 mengenai Panduan Rancang Kota (PRK) Kawasan Pembangunan Berorientasi Transit Blok M dan Sisingamangaraja yang berlokasi di Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Administrasi Jakarta Selatan, seluas kurang lebih 113,7 hektare (ha).

Dalam revitalisasi tersebut, PT MRT Jakarta menangani pembangunannya, sedangkan pengelola Terminal Blok M sebagai pelaksana teknis lapangan.

Rencananya dari Stasiun MRT Blok M, Taman Literasi Martha Christina Tiahahu hingga ke Terminal Blok M akan terhubung sesuai konsep perencanaan tata ruang (masterplan).

Bangunan di kawasan Terminal Blok M akan dipersempit, namun bentuknya tetap dipertahankan untuk menyambung simpul transportasi terintegrasi.

"Ada perubahan, cuma bentuk terminalnya masih ada karena simpul transportasi terintegrasi dari moda kereta MRT ke moda darat seperti TransJakarta dan sebagainya," katanya. Dilansir dari Antara.

 


Tambah Fasilitas

Nantinya terminal ini akan menjadi kawasan transit-oriented development (TOD) yang akan dilengkapi dengan penyediaan hunian terjangkau, penyediaan ruang publik hingga integrasi antarmoda. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Selain itu, kawasan transit ini akan ditambahkan fasilitas seperti hunian berupa apartemen, kawasan perbelanjaan, tempat jalan kaki (jogging) hingga lajur sepeda.

Joni mengatakan, pihaknya akan membuat halte sementara sebagai pemberhentian armada yang nantinya berada di kawasan lingkar luar Blok M mulai dari Panglima Polim hingga Mabes Polri.

"Nanti rute Terminal Blok M masih bisa dilewati meski sekarang bukan tujuan akhir, lantaran semua transportasi sudah terintegrasi dan kebanyakan berakhir di Bundaran Senayan," katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya