Liputan6.com, Jakarta - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri adalah sebuah panggilan kepada seluruh komponen bangsa untuk terus melawan kegelapan demokrasi.
"Pidato itu sebuah panggilan bagi bangsa dan negara, a national call, sebuah panggilan bagi seluruh rakyat yang digerakkan nurani untuk memperjuangkan kebenaran dan senantiasa bersama menghadapi kegelapan demokrasi terutama dengan rekayasa hukum di Mahkamah Konstitusi demi ambisi kekuasaan," kata Hasto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (12/11/2023).
Advertisement
Hasto menyebut pidato tersebut juga adalah hasil pemikiran Megawati yang ditujukan kepada masyarakat agar terus mengawal dan menegakkan demokrasi, serta tidak takut untuk bersuara dan tidak takut untuk berpendapat
"Apa yang disampaikan oleh Ibu Mega merupakan hasil renungan Beliau sendiri. Di tulis tangan, dan lalu dikasih ke saya beberapa hari lalu," kata Hasto.
Dia juga mengatakan kewajiban warga bangsa, dan bahkan menjadi keharusan setiap anak bangsa agar tidak terjadi kesewenang-wenangan.
Seraya mengingatkan Pemilu harus demokratis yang jujur, adil, langsung, umum, bebas, dan rahasia, harus dijalankan tanpa ada kecuali. Rakyat tidak boleh diintimidasi demi merasakan dan merayakan kegembiraan pesta demokrasi yang sejati.
"Ibu Megawati mengajak kita semua untuk kawal Pemilu 2024 dengan nurani dan sepenuh hati. Pemilu 2024 menjadi momentum untuk mendapatkan pemimpin terbaik yang benar-benar mewakili seluruh kehendak rakyat Indonesia agar Indonesia menjadi bangsa hebat, unggul, dan berdikari. Sehingga rekayasa hukum tidak boleh terjadi lagi," ujar Hasto. Dilansir dari Antara.
Masyarakat Diminta Kawal Pemilu 2024
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta seluruh masyarakat ikut mengawal jalannya Pemilu 2024 mendatang. Megawati memberi sinyal akan adanya kecurangan dalam Pemilu 2024 mendatang.
"Jangan biarkan kecurangan Pemilu 2024 yang akhir ini terlihat sudah mulai akan terjadi lagi. Gunakan hak pilihmu dengan tuntunan nurani," ujar Megawati dalam pidatonya yang disiarkan di Youtube, Minggu (12/11/2023).
"Rakyat jangan diintimidasi seperti dulu lagi," Megawati menambahkan.
Awalnya Megawati dalam pidatonya menyinggung soal keputusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang tetap berdiri kokoh meski menghadapi rekayasa hukum konstitusi.
"Jangan lupa, kita adalah bangsa pejuang. Kita bangsa yang mampu mengatasi berbagai cobaan sejarah. Karena itulah dalam situasi seperti ini, mari kita kawal Pemilu 2024 dengan nurani dan sepenuh hati," kata Megawati.
Advertisement
Pemilu 2024 Momentum untuk Dapatkan Pemimpin Terbaik
Megawati kemudian mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta dalam menentukan calon pemimpin Republik Indonesia periode 2024-2029.
"Kita jadikan Pemilu 2024 sebagai momentum untuk mendapatkan pemimpin terbaik yang benar-benar mewakili seluruh kehendak rakyat Indonesia, mengayomi, agar Indonesia menjadi bangsa hebat, unggul, dan berdiri di atas kaki sendiri," kata Megawati.
Tak hanya itu, Megawati juga menyarankan kepada seluruh elemen bangsa untuk berani menyuarakan kebenaran. Menurut dia, sudah menjadi kewajiban bagi seluruh warga negara untuk bersuara agar tidak terjadi kesewenang-wenangan.
"Karena itulah terus genggam erat semangat reformasi itu! Jangan lupa, terus kawal demokrasi berdasarkan nurani! Jangan takut untuk bersuara, jangan takut untuk berpendapat, selama segala sesuatunya tetap berakar pada kehendak hati rakyat," kata dia.