Cinta Bertepuk Sebelah Tangan, Remaja di Bogor Manjat Rumah Pujaan Hati Lalu Diteriaki Maling

Karena panik, pria tersebut berlari dan memanjat ke atap rumah gadis idamannya ini. Sementara warga langsung berhamburan keluar dan mengepung rumah R setelah mendengar teriakan maling.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 13 Nov 2023, 06:46 WIB
Ilustrasi patah hati, putus cinta. (Image by Freepik)

Liputan6.com, Bogor - Gara-gara mengintip dari jendela, seorang remaja nyaris dihakimi warga Kampung Sindanglengo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor pada Sabtu (11/11/2023) malam. Pria berinisial R (15) ini sempat bersembunyi cukup lama di atap rumah gadis tersebut untuk menghindari amukan massa.

Polisi akhirnya berhasil mengamankan remaja itu dan bergegas membawanya ke Mapolsek Klapanunggal.

Kanit Reskrim Polsek Klapanunggal Iptu Zalukhu menyatakan, pria berusia belasan tahun tersebut bukan maling, melainkan hendak mengunjungi teman wanita yang dicintainya berinisial J.

"R ini suka sama J. Saat R datang ke rumah gadis itu, si R ini enggak mau menemuinya," kata Zalukhu, Minggu (12/11/2023).

Meski ditolak, remaja yang masih duduk di bangku SMA ini masih penasaran lalu mengintip dari jendela, dengan harapan nantinya dia akan membujuk agar si gadis pujaan hatinya itu bisa menemuinya.

Namun nahas, bersamaan itu ayah J melihat sosok pria tak dikenal sedang mengintip melalui jendela rumahnya. Karena dicurigai maling, ayah R secara spontan berteriak maling.

Karena panik, pria tersebut berlari dan memanjat ke atap rumah gadis idamannya ini. Sementara warga langsung berhamburan keluar dan mengepung rumah R setelah mendengar teriakan maling.

Beruntung, polisi segera tiba di lokasi dan membujuk R untuk turun. Remaja itu sempat menangis dan ketakutan karena melihat banyak warga sudah mengepung rumah tersebut.

"Prosesnya cukup lama dari malam sampai menjelang subuh. Mungkin karena ketakutan. Tapi akhirnya dia turun dan segera kami amankan," ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan, R dengan J ini sudah saling kenal sejak lama. Dan R mengaku menyukai gadis tersebut. Namun J tidak menggubris cintanya bahkan hingga enggan menemuinya.

"Karena bukan perbuatan kriminal jadi kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan. Kami memanggil kedua orang tua masing-masing dan membuat surat pernyataan. Alhamdulillah kasusnya selesai," tutupnya.

 


Pusat Kesehatan Jiwa Bogor Ajak Deteksi Dini Kesehatan Jiwa

Pusat Kesehatan Jiwa Nasional Rumah Sakit Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi (PKJ RSJMM) Bogor mengajak remaja terbuka terhadap deteksi dini kesehatan jiwa dengan mengikuti layanan di rumah sakit untuk mencegah bunuh diri melalui layanan daring 24 jam.

PKJ RSJMM telah memiliki layanan online 24 jam dan nomor WhatsApp yang bisa diakses secara gratis oleh masyarakat secara nasional untuk berkonsultasi.

"Anak muda saat ini kalau ada masalah, sudah lah saya nyerah. Maka butuh pencegahan, meyakinkan mereka mau berkonsultasi dan menyediakan layanan. Kita sudah punya," kata Direktur Utama PKJN RSJMM, Dr. Nova dalam acara bincang edukasi online dengan tema "Jaga Kesehatan Mental, Wujudkan Generasi Tangguh" di PKJ RSJMM, Senin (30/10/2023) seperti dilansir Antara.

Menurut dia, penanganan dan pencegahan bunuh diri, khususnya oleh remaja yang mendominasi kasus dapat dilakukan dengan keterbukaan terhadap kesehatan mental diri sendiri, bukan terpapar dari media sosial.

"Jadi yang penting bukan mencegah bunuh diri, tetapi mengarahkan remaja ini menjadi versi terbaik menurut diri mereka, bukan dari pengaruh media sosial," katanya.   

Infografis Hujan Ekstrem dan Banjir, Sukabumi, Bogor, Jakarta. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya