Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan bertemu Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Senin (13/11/2023) waktu setempat.
Laporan resmi Sekretariat Kabinet mengungkapkan, rombongan Presiden telah tiba di Pangkalan Militer Andrews, Washington DC, AS, pada Minggu (12/11) sekitar pukul 16.20 waktu setempat atau Senin (13/11) pukul 04.20 WIB.
Advertisement
Dalam kunjungannya, Jokowi akan menyampaikan hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) terkait kondisi terkini di Palestina kepada Joe Biden.
"Alhamdulillah, KTT OKI menghasilkan resolusi yang berisi pesan yang sangat kuat untuk dunia. Dan, pesan inilah yang akan saya sampaikan kepada Presiden Biden esok hari, di mana ini adalah suara dari 57 negara atau sekitar sepertiga suara negara di dunia," kata Jokowi dalam keterangan persnya di Washington DC, dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet, Senin (13/11/2023).
Jokowi juga mengatakan, pihaknya akan menyampaikan pesan dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
"Saya juga akan menyampaikan pesan dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang meminta saya secara khusus untuk menyampaikannya kepada Presiden Biden," ungkapnya.
Dalam pertemuan KTT Luar Biasa OKI yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi, Jokowi mengajak negara-negara anggota OKI untuk bersatu dan berada di barisan terdepan dalam memperjuangkan keadilan bagi rakyat Palestina.
"Gencatan senjata harus segera diwujudkan, bantuan kemanusiaan harus dipercepat dan diperbanyak, perundingan damai harus segera dimulai, fasilitas publik dan kegiatan kemanusiaan tidak boleh menjadi sasaran serangan, dan Israel harus bertanggung jawab atas kekejaman yang telah dilakukan," tegas Jokowi.
Rumah Sakit Indonesia di Palestina
Selain itu, terkait kondisi Rumah Sakit Indonesia di Palestina saat ini, Presiden Jokowi menekankan pentingnya menghormati hukum humaniter internasional.
Hal itu disampaikan Presiden dalam KTT OKI maupun pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara OKI.
"Saya ingin kembali tegaskan bahwa dari sejak awal terjadinya serangan, pemerintah telah dan akan terus berupaya untuk melindungi WNI serta fasilitas-fasilitas publik, termasuk Rumah Sakit Indonesia," jelas Presiden.
Adapun dukungan kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsufi untuk berperan aktif dalam mengupayakan perdamaian di Palestina.
"Saya juga ingin memberikan dukungan penuh untuk Menteri Luar Negeri Indonesia yang terpilih sebagai salah satu Menlu yang diberikan kepercayaan oleh para pemimpin OKI untuk mengupayakan perdamaian di Palestina," tutur Jokowi.
Advertisement
Jokowi ke AS Ketemu Joe Biden, Bahas Nikel hingga Kendaraan Listrik
Amerika Serikat dan Indonesia dikabarkan akan membahas kemitraan untuk meningkatkan perdagangan nikel logam baterai kendaraan listrik (EV).
Hal itu diungkapkan oleh tiga sumber yang mengetahui langsung pembicaraan tersebut.
Mengutip US News, Senin (13/11/2023) Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan mengunjungi Gedung Putih untuk bertemu dengan Presiden AS Joe Biden pada hari Senin.
"Momentumnya secara keseluruhan cukup menjanjikan, namun (kami) tidak ingin meremehkan fakta bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan di sini," kata salah satu sumber.
Di sisi lain, Pemerintahan Biden masih mengkhawatirkan standar lingkungan, sosial, dan tata kelola di Indonesia dan sedang mengkaji bagaimana kesepakatan tersebut bisa berjalan, menurut sumber.
Pemerintah AS juga merencanakan konsultasi lebih lanjut dengan anggota parlemen dan kelompok buruh AS dalam beberapa pekan mendatang.
"Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum kami dapat secara resmi mengumumkan perundingan mengenai kemitraan mineral penting,” jelas sumber terkait, yang enggan diungkap identitasnya.
Pada September 2023, Indonesia, yang memiliki cadangan bijih nikel terbesar di dunia, telah meminta Amerika Serikat untuk memulai diskusi mengenai kesepakatan perdagangan mineral sehingga ekspor dapat tercakup dalam Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA) AS.
Diskusi pemerintahan Biden, yang mencakup Perwakilan Dagang AS Katherine Tai serta Gedung Putih, fokus untuk memastikan bahwa potensi pasokan nikel diproduksi dengan dampak lingkungan sesedikit mungkin, menurut salah satu sumber, yang secara langsung memberi nasihat kepada pemerintah.