Tumbuh di Swedia, Orang Tua Ini Beberkan Pentingnya Anak Habiskan Waktu di Luar Ruangan

Tumbuh di Swedia, Linda Akeson McGurk memiliki orang tua yang selalu mendorongnya untuk berada di luar ruangan sebanyak mungkin, entah ketika hujan, salju atau cerah.

oleh Vatrischa Putri Nur Sutrisno diperbarui 17 Nov 2023, 09:41 WIB
Ilustrasi anak-anak bermain di luar rumah. (Foto: Unsplash/Robert Collins)

Liputan6.com, Jakarta - Tumbuh di Swedia, Linda Akeson McGurk, penulis berdarah Swedia-Amerika dan penulis The Open Air Life dan memoar There's No Such Thing as Bad Weather" memiliki orang tua yang selalu mendorongnya untuk berada di luar ruangan sebanyak mungkin, entah ketika hujan, salju atau cerah.

Hal ini sebagian besar didorong oleh friluftsliv, sebuah kata dalam bahasa Skandinavia yang secara kasar diterjemahkan menjadi "kehidupan di alam terbuka".

Konsep friluftsliv yang telah berusia 164 tahun ini adalah tentang merangkul alam, dan merupakan bagian besar dari budaya Swedia.

Ketika anak-anaknya masih kecil, Linda akan membiarkan mereka memanjat batu dan pohon, menyelidiki makhluk berlendir, menggali lubang dan bermain tanpa campur tangan orang dewasa, seperti yang Linda dahulu lakukan.

Saat ini Linda tinggal di Swedia. Namun ketika dia tinggal di AS, dia tidak bisa mengatakan berapa banyak tatapan aneh yang dia dapatkan saat orang-orang mengetahui bahwa anak-anaknya dengan senang hati tidur siang di teras belakang rumah hampir setiap hari, di semua musim, atau seberapa sering mereka bermain di luar rumah tanpa alas kaki.

Sebagai penulis The Open-Air Life dan There's No Such Thing as Bad Weather, ia telah menemukan bahwa friluftsliv bukan hanya cara untuk menanamkan kebiasaan sehat pada anak-anak di usia muda.

Ini juga merupakan alasan utama mengapa negara-negara Nordik biasanya termasuk di antara yang paling bahagia di dunia.

 


Saran Friluftsliv

Bermain di luar dapat menstimulasi kecerdasan dan mengembangkan rasa ingin tahu anak. (Foto: Unsplash/Scott Webb)

1. Jadwalkan waktu di luar ruangan

Jalan-jalan di pagi dan sore hari adalah hal yang sakral dalam budaya Swedia. Jika cuaca memungkinkan, makan malam sering kali dinikmati di teras rumah, saat keluarga bersosialisasi di sekitar perapian, sambil memanggang hot dog.

Di negara-negara Nordik, taman kanak-kanak di luar ruangan, atau sekolah hutan, juga merupakan hal yang biasa ditemui, di mana anak-anak menghabiskan sebagian besar waktu mereka di alam terbuka.

Trik untuk mengembangkan kebiasaan alam yang berkelanjutan adalah dengan menciptakan ritme yang memungkinkan Anda untuk pergi ke luar rumah secara teratur, meskipun hanya sebentar. Bahkan mungkin akan membantu jika Anda menjadwalkannya dalam kalender keluarga.

Jika Anda terdesak waktu, cobalah menggabungkan waktu di luar ruangan dengan kebiasaan yang sudah ada. Misalnya, antar anak Anda ke tempat penitipan anak atau prasekolah alih-alih naik mobil, atau makan malam piknik di taman alih-alih di rumah.

 


2. Mulailah dari lingkungan tempat tinggal Anda

Peran materi genetik dalam pewarisan sifat. (Foto: Unsplash/Nathan Dumlao)

Aturan dari friluftsliv adalah menggunakan apa yang Anda miliki dan melakukan apa yang Anda bisa tanpa usaha ekstra.

Alam ada di sekitar kita, dan bahkan di lingkungan yang lebih urban pun masih ada burung yang bisa dilihat, bunga-bunga yang bisa dicium, dan pepohonan yang bisa dipeluk.

Jika Anda memiliki kesempatan untuk mengajak anak-anak Anda mendaki gunung di hutan belantara terpencil atau taman nasional, itu luar biasa. Tetapi hubungan yang Anda dan anak-anak Anda buat dengan alam sehari-hari akan memiliki dampak yang lebih besar pada mereka.

Sembilan dari 10 kali, ketika saya menikmati friluftsliv dengan anak-anak saya, itu adalah dengan berjalan-jalan di hutan dekat rumah kami di Swedia.

3. Jangan biarkan cuaca merusak hari Anda.

Anak-anak tidak terlahir dengan bias cuaca, tapi mereka bisa dengan cepat menangkap sikap negatif orang dewasa terhadap hujan, angin, dingin dan panas.

Tradisi friluftsliv mendorong kita untuk menemukan sesuatu yang disukai dari setiap musim.

Di negara-negara Nordik, para orang tua sering menggunakan pepatah lama, "Tidak ada yang namanya cuaca buruk, yang ada hanya pakaian yang buruk." Pepatah ini memotivasi anak-anak untuk keluar rumah setiap hari, apa pun cuacanya.

Tentu saja, ketika cuaca benar-benar berbahaya, Anda lebih baik berada di dalam rumah. Namun, sebagian besar, kita bisa mendapatkan banyak hal dengan mendandani anak-anak sesuai dengan cuaca dan membiarkan mereka merasakan kegembiraan berlari di tengah hujan lebat, meluncur di atas genangan es, dan mendinginkan diri di dalam hujan di hari yang panas.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya