Siap-Siap, Google Bakal Hapus Akun yang Tak Aktif Mulai 1 Desember 2023

Sebagai pengingat, Google akan menghapus akun-akun yang sudah tidak aktif selama dua tahun mulai 1 Desember tahun ini. Lakukan beberapa langkah berikut apabila akunmu tidak ingin dihapus.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 14 Nov 2023, 11:00 WIB
Google bakal hapus akun yang sudah tidak aktif selama dua tahun. (Photo by Brett Jordan on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Google telah mengumumkan akan menghapus akun Gmail dan Photos yang sudah tidak aktif lagi mulai 1 Desember 2023. Pengumuman ini sebenarnya sudah dilakukan sejak pertengahan 2023, tapi kini tinggal menghitung beberapa pekan lagi sebelum hal itu dilakukan.

Oleh sebab itu, pemilik akun Google yang tidak ingin dihapus perlu segera melakukan beberapa hal. Mengutip informasi Mashable, Selasa (13/11/2023), kebijakan ini berlaku untuk akun yang sudah tidak aktif selama dua tahun.

"Google berhak menghapus data Anda bila akun Anda di produk Google apabila tidak digunakan selama jangka waktu dua tahun," tulis perusahaan lewat situsnya.

Adapun akun yang dianggap tidak aktif adalah akun yang tidak login atau tidak melakukan aktivitas apa pun selama dua tahun. Kebijakan ini hanya berlaku untuk akun pribadi, bukan yang terhubung dengan akun organisasi, seperti kantor atau sekolah.

Nantinya, akun yang dihapus juga meliputi data yang ada di dalamnya, termasuk Photos, Calendar, Docs, hingga Gmail. Namun sebelum melakukan hal tersebut, perusahaan akan mengirimkan notifikasi terlebih dulu ke akun tersebut.

Dijelaskan, Google mempertimbangkan beberapa hal untuk mengetahui sebuah akun itu aktif. Beberapa di antaranya adalah membaca atau mengirim email, menggunakan Google Drive, menonton video di YouTube, berbagi foto, mengunduh aplikasi, hingga melakukan penelusuran di Search.

Selain itu, perlu diketahui, aktivitas yang dimaksud berhubungan dengan akun, bukan perangkat. Jadi, pengguna dapat mengakses akun yang dimilikinya dari perangkat apa saja.

Untuk itu, bagi kamu yang tidak ingin kehilangan akun, bisa mulai melakukan hal tersebut agar tidak dihapus. Lalu, ada beberapa akun yang juga akan dikecualikan, seperti akun Google yang dipakai transaksi di Play Store atau akun yang memiliki saldo aktif di gift card mereka.


Google Tawarkan Fitur Passkey, Masuk Akun Tanpa Repot Ketik Password

Seorang teknisi melewati logo mesin pencari internet, Google, pada hari pembukaan kantor baru di Berlin, Selasa (22/1). Google kembali membuka kantor cabang yang baru di ibu kota Jerman tersebut. (Photo by Tobias SCHWARZ / AFP)

Di sisi lain, setelah meluncurkan kunci sandi atau passkeys awal 2023 ini, Google kini menawarkan fitur tersebut sebagai opsi masuk default di semua akun pribadi.

Dengan kata lain, pengguna tidak perlu lagi memasukkan password atau menggunakan verifikasi dua langkah ketika ingin masuk ke akun Google. 

Melalu unggahan di blog-nya, Google juga memberitahukan pengguna yang belum menyiapkan passkey akan melihat instruksi untuk mengetahui cara membuatnya, lalu memakainya saat ingin masuk ke akun. 

Nantinya, setelah pengguna menyiapkan passkey, opsi baru “Lewati kata sandi jika memungkinkan” akan muncul di Akun Google. 

Jika pengguna mengaktifkannya, mereka akan diminta untuk menggunakan passkey baru, alih-alih harus mengetikkan password, seperti dikutip dari Tom's Guide, Kamis (11/10/2023).

Meski demikian, pengguna juga dapat menonaktifkan opsi baru ini apabila tidak ingin menggunakan passkey dan lebih memilih menggunakan password untuk masuk ke akun Google.

Sekadar diketahui, walaupun password manager merupakan layanan terbaik untuk membuat, menyimpan, dan mengisi otomatis password dengan aman, passkey menawarkan keunggulan dibandingkan password.

Alasannya, passkey disimpan secara lokal di perangkat, seperti smartphone atau komputer, sehingga pengguna tidak perlu khawatir apabila lupa password mereka. 

Selain itu, passkey juga tidak dapat dicuri, baik lewat aksi pelanggaran data maupun melalui serangan phishing

Hal menarik lainnya dari passkey adalah penggunaan sensor biometrik, seperti pembaca sidik jari atau pengenalan wajah di smartphone


Kunci Sandi Gunakan Sensor Biometrik

(Kiri) Logo lama Google Authenticator, (Kanan) Logo baru Google Authenticator. Sumber: Google

Penggunaan sensor biometrik ini menambahkan lapisan keamanan ekstra. Dengan demikian, pengguna tidak perlu mengetikkan password Google untuk mengakses akun.

Google menjelaskan, "Untuk menggunakan passkey, Anda cukup menggunakan sidik jari, pemindaian wajah, atau pin untuk membuka kunci perangkat, dan keduanya 40 persen lebih cepat dibandingkan password--serta mengandalkan jenis kriptografi yang membuatnya lebih aman."

Untuk diketahui, dengan passkey, pengguna tidak perlu mengetikkan password Google untuk mengakses akun. Pengguna juga tidak perlu terus-menerus memasukkan sandi saat masuk ke situs lain, dan hal ini dapat dilakukan melalui fitur Pengelola Sandi Google.


Cara Menggunakan Passkey Akun Google

Ilustrasi kantor Google di Singapura (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Untuk menggunakan passkey, hal pertama yang perlu dilakukan adalah kunjungi situs web Google dan klik tombol "Dapatkan passkey". Nantinya, tombol ini akan meminta pengguna untuk masuk ke Akun Google, lalu pengguna akan dipandu untuk proses pembuatannya. 

Namun perlu diketahui, ada beberapa persyaratan yang perlu perhatikan. Saat ini, passkey hanya dapat dibuat di laptop yang menjalankan Windows 10 dan terbaru, macOS Ventura (versi 13), ChromeOS 109, atau iPhone dengan iOS 16 dan HP Android 9.

Jika menggunakan komputer, pengguna juga memerlukan browser yang didukung, seperti Chrome (versi 109 atau lebih baru), Edge (versi 109 atau lebih baru), atau Safari (versi 16 dan lebih baru). 

Lalu, apabila sebelumnya pengguna mengaktifkan passkey di ponsel, mereka harus mengaktifkan lock screen dan bluetooth saat ingin memakainya untuk masuk ke komputer lain.


Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya