Liputan6.com, London - Mantan Perdana Menteri Inggris David Cameron kembali masuk ke pemerintahan usai reshuffle kabinet PM Rishi Sunak. Cameron menjadi menteri luar negeri Inggris di tengah perang di Jalur Gaza.
Hari ini, Senin (13/11/2023), pemerintahan Rishi Sunak memang sedang melakukan reshuffle beberapa menteri. David Cameron menggantikan James Cleverly sebagai menlu.
Advertisement
Sebelumnya, David Cameron menjadi PM Inggris pada 2010 hingga 2016. Kembalinya David Cameron cukup relevan dengan situasi di Jalur Gaza saat ini, pasalnya Cameron pernah melakukan engagement dengan Palestina.
Pada 2014, David Cameron pernah ke Yerusalem dan menggelar konferensi pers bersama Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Saat itu, David Cameron juga menegaskan bahwa Gaza merupakan bagian penting dari Palestina. Ia mendukung agar rakyat Palestina bisa bebas keluar masuk Jalur Gaza dan Tepi Barat.
David Cameron juga menegaskan dukungannya kepada Solusi Dua Negara.
Menteri Perhubungan UK Mark Harper menyambut baik kembalinya David Cameron ke pemerintah karena ia dianggap penting di tengah perang Rusia vs. Ukraina dan perang di Jalur Gaza.
"Melihat tantangan-tantangan yang menghadapi kita dengan perang di Ukraina, apa yang terjadi di Timur Tengah, masuknya seseorang yang sangat berpengalaman ... merupakan langkah yang luar biasa," ujar Mark Harper seperti dikutip BBC.