Menakar Arah IHSG pada 2024, Tembus di Atas 7.000?

Direktur Utama Bahana Sekuritas Edward Lubis meyakini bahwa IHSG dapat menembus level di atas 7.000 pada akhir 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 13 Nov 2023, 21:48 WIB
Kinerja pasar modal Indonesia diperkirakan bakal tetap solid pada 2024. Ini mengingat, sejumlah kondisi yang membebani Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah banyak dilewati pada 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kinerja pasar modal Indonesia diperkirakan tetap solid pada 2024. Ini mengingat, sejumlah kondisi yang membebani Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah banyak dilewati pada 2023. 

Direktur Utama Bahana Sekuritas Edward Lubis meyakini IHSG dapat menembus level di atas 7.000 pada akhir 2023. Hal ini menjadi sinyal bahwa pasar modal nasional akan tetap bergairah pada tahun depan. 

"Pada 2024 (IHSG berpotensi) tembus di atas 7.000 apalagi pemilu serentak, banyak kepastian yang lebih secara mekanisme dan waktunya lebih sederhana dari pemilu sebelumnya," kata Edward saat ditemui di BEI, Senin (13/11/2023).

Sayangnya, ia belum bisa menjabarkan proyeksi IHSG tahun depan berada di level berapa. Sebab, pihaknya masih menggodok proyeksi angka tersebut.

Akan tetapi, Bahana Sekuritas optimistis IHSG bisa menyentuh angka di atas 7.000 pada 2024. Karena, isu-isu negatif tahun depan diperkirakan lebih ringan dibandingkan 2023.

"Banyak news yang membebani, suku bunga, mata uang, arah global market lebih banyak sudah terjadi di tahun ini. Semester II (2024) akan lebih ringan," kata dia.

Di sisi lain, ia mengatakan, tidak masalah jika tahun ini IHSG di bawah angka 7.000. Namun, yang terpenting kondisi pasar modal tetap tangguh.  "Kalau di bawah 7.000 aman aja yang penting strong," imbuhnya.

Hingga perdagangan Senin, 13 November 2023, IHSG melemah 0,18 persen ke posisi 6.838,31 year to date. Sepanjang 2023, investor asing melakukan aksi jual saham Rp 16,30 triliun.

Pada 2023, mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham consumer nonsiklikal naik 3,67 persen, sektor saham infrastruktur melonjak 54,89 persen. Sementara itu, sektor saham teknologi catat koreksi terbesar. Sektor saham teknologi melemah 19,56 persen, sektor saham perawatan kesehatan susut 12,82 persen, sektor saham energi tergelincir 13,64 persen, sektor saham basic material terpangkas 0,86 persen.

Selanjutnya sektor saham industri 6,14 persen, sektor saham konsumer siklikal terpangkas 6,44 persen, sektor saham keuangan turun 3,14 persen. Selain itu, sektor saham properti melemah 1,08 persen, dan sektor saham transportasi dan logistic merosot 0,28 persen.


Luncurkan Bahana DXtrade

Peluncuran tampilan baru Bahana DXtrade, Senin (13/11/2023). (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Sebelumnya diberitakan, PT Bahana Sekuritas, anggota holding Indonesia Financial Group (IFG), memperkenalkan kembali inovasi teknologi terbaru Bahana DXtrade, platform investasi multi aset yang menawarkan akses investasi terhadap ragam produk pasar modal dalam satu genggaman.

Inovasi teknologi terbaru aplikasi Bahana DXtrade tersebut menyasar kenyamanan investor dalam mengelola portofolio investasi, terutama dengan menyajikan informasi dan edukasi produk berbasis profil risiko bagi setiap calon investor. 

“Dengan hadirnya DXtrade, kami berharap dapat memberikan layanan yang lebih baik untuk membantu masyarakat mencapai tujuan investasi mereka,” kata Direktur Capital Market Bahana Sekuritas Jolanda V Sondak dalam acara Press Conference Grand Launching Tampilan Baru Bahana DXtrade – Multi Asset Investment Platform di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (13/11/23). 

Sementara itu, Direktur Utama Bahana Sekuritas Edward Lubis mengatakan, wajah baru Bahana DXtrade adalah bentuk komitmen perusahaan dalam melakukan inovasi berkelanjutan serta meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal, memperluas akses kepada produk pasar modal dan meningkatkan kenyamanan bertransaksi bagi calon investor dan investor. 

“Dengan tampilan dan pengembangan fitur baru, Bahana DXtrade kini berevolusi menjadi aplikasi yang memiliki platform investasi multi aset yang menawarkan akses kepada produk pasar modal yang beragam, mulai dari transaksi saham, reksa dana, bahkan obligasi atau SBN (Surat Berharga Negara) ritel dalam satu genggaman,” kata Edward. 

 

 


Belajar Investasi

Peluncuran tampilan baru Bahana DXtrade, Senin (13/11/2023). (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Tak hanya itu, aplikasi ini juga dilengkapi dengan fitur-fitur canggih yang dapat membantu investor untuk belajar investasi dan dalam mengambil keputusan investasi yang tepat.

Menurut Jolanda, Bahana Sekuritas berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pertumbuhan pasar modal di Indonesia. Tampilan baru aplikasi Bahana DXtrade tersebut diharapkan dapat mengajak masyarakat multi-segment untuk lebih aktif berinvestasi. 

“Kami sangat optimis melihat perkembangan industri pasar modal dan masyarakat yang semakin tertarik untuk berinvestasi,khususnya investor ritel,” ujar dia. 

Berdasarkan data KSEI, jumlah investor pasar modal saat ini adalah sekitar 11,42 juta, dengan 11,38 juta diantaranya merupakan investor ritel. Sisanya, sekitar 20.228 adalah investor korporasi, 9.156 investor reksadana, 1.685 investor dana pensiun, 1.513 investor lembaga keuangan, 992 investor yayasan, 560 investor asuransi, dan 487 investor perusahaan efek.

Head of Information, Communication & Technology Bahana Sekuritas Darwis Fadhli menjelaskan fitur-fitur unggulan di Bahana DXtrade saat ini. Salah satu yang menjadi andalan adalah Invest Hub. Fitur tersebut memberikan investor akses ke komunitas dan tim investment specialist Bahana Sekuritas. 

 


Permudah Investor

Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Investor juga bisa menemukan berbagai macam informasi yang dibutuhkan dalam analisis emiten, seperti chart yang terintegrasi dengan tradingview, rekomendasi teknikal harian emiten, kalender jadwal aksi korporasi dan akses langsung ke laporan keuangan seluruh emiten di pasar modal.

Darwis menambahkan, Bahana DXtrade juga menyediakan fitur automatic order dan juga simple order. Fitur tersebut akan mempermudah investor dalam bertransaksi di pasar modal. Juga ada fitur News Hub yang memberikan akses langsung investor pada berita pasar terkini. Keseluruhan fitur Bahana DXtrade ini tersedia dalam multi-platform, yaitu smartphone, web-based dan juga tablet.

“DXtrade ini merupakan hasil dari inovasi dan pengembangan kami yang berorientasi pada kebutuhan dan kenyamanan para investor. Kami berharap dengan adanya aplikasi ini, kami dapat memberikan layanan yang lebih baik dan lebih menjawab kebutuhan para investor di era digital ini,” kata Darwis. 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya