Liputan6.com, Jakarta - Nama Kiai Wahab Hasbullah tidaklah asing bagi masyarakat Indonesia. Sosok kiai yang dianggap lentur dalam memutuskan sesuatu ini diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 7 November 2014.
Kiai Wahab Hasbullah memiliki nama lengkap Abdul Wahab Hasbullah, lahir di Jombang pada 31 Maret 1888 – 29 Desember 1971.
Kiai Wahab Hasbullah adalah seorang ulama pendiri Nahdlatul Ulama. Banyak pendapatnya yang dijadikan rujukan oleh banyak orang.
KH Abdul Wahab Hasbullah memiliki pandangan modern, dakwahnya dimulai dengan mendirikan media massa atau surat kabar, yaitu harian umum “Soeara Nahdlatul Oelama” atau Soeara NO dan Berita Nahdlatul Ulama.
Meski memiliki pandangan modern dan luas, terkadang juga memiliki kisah-kisah yang unik. Kisah unik salah satunya saat memutuskan satu sapi bisa untuk kurban 8 orang.
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Kiai Bisri dan Kiai Wahab, Persoalan Kurban Sapi
Mengutip hidayatuna.com, meski sama-sama pemegang fikih yang ketat, Kiai Wahab (KH. Abdul Wahab Chasbullah) dan Kiai Bisri (KH. M. Bisri Syansuri) berbeda strategi dalam hal penerapannya. Kiai Wahab cenderung bergaris lunak, sementara Kiai Bisri lebih condong bergaris keras.
Suatu hari menjelang Idul Adha, seseorang bermaksud melaksanakan kurban dengan menyembelih seekor sapi. Namun sebelumnya, dia datang menghadap Kiai Bisri dengan maksud untuk berkonsultasi dulu dengan Kiai Bisri, apakah boleh berkurban seekor sapi untuk 8 orang?
Ketentuan fiqih, 1 sapi untuk 7 orang. Padahal jumlah keluarganya ada delapan. Dia ingin di akhirat kelak satu keluarga itu bisa satu kendaraan agar tidak terpencar.
Mendengar pertanyaan tersebut Kiai Bisri menjawab “tidak bisa”. Kurban Sapi, Kerbau atau Unta hanya berlaku untuk 7 orang.
Kemudian orang itu menawar pada Kiai Bisri, “Pak Kiai, apakah tidak ada keringanan. Anak saya yang terakhir baru 3 bulan.” Dengan menjelaskan dasar hukumnya, Kiai Bisri tetap menjawab, tidak bisa.
Advertisement
Inilah Keputusan Kiai Wahab
Merasa tidak puas, orang itu mengadukan persoalannya kepada Kiai Wahab di Tambak Beras Jombang.
Mendengar persoalan yang diadukan orang itu, Kiai Wahab, dengan ringan menjawab, “Bisa. Sapi itu bisa digunakan untuk 8 orang, Cuma karena anakmu yang terakhir itu masih kecil, maka perlu ada tambahan.”
Mendengar jawaban Kiai Wahab orang itu tampak gembira.
“Agar anakmu yang masih kecil itu bisa naik ke punggung Sapi, harus pakai tangga. Sampean sediakan seekor kambing agar anak sampeyan bisa naik ke punggung sapi.”
“Ah, kalau cuma seekor Kambing saya sanggup menambah. Dua ekor pun sanggup asal kita bisa bersama-sama, Kiai.” kata orang itu menimpali.
Akhirnya pada hari kurban, orang tersebut menyerahkan seekor Sapi dan seekor Kambing pada Kiai Wahab.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul