Liputan6.com, Kudus - Serial Gadis Kretek yang kini tengah ramai menjadi bahan perbincangan di jagat maya, kini membuat nama Museum Kretek Kudus Jawa Tengah juga ikut ramai dikunjungi. Sebab, salah satu lokasi syuting film besutan anak-anak muda Indonesia itu, salah satunya berada di Museum Kretek.
Kali ini tim Liputan6.com pun ikut penasaran dan tertarik berkunjung di museum sejarah rokok kretek satu-satunya yang ada di Indonesia. Di museum yang menjadi lokasi syuting serial orisinal Indonesia dari Netflix ini, kisahnya diangkat dari novel berjudul Gadis Kretek karya dari Ratih Kumala.
Advertisement
Dalam film itu, menceritakan tentang latar belakang industri rokok kretek pada tahun 1960-an. Serial Gadis Kretek dibintangi oleh artis ternama, seperti Dian Sastrowardoyo, Ario Bayu, Putri Marino, Arya Saloka, dan artis lainnya. Para artis dan kru pembuatan film Gadis Kretek ini, melakukan proses syuting selama tiga hari yakni pada Agustus 2022 lalu.
Kepala UPTD Museum dan Taman Budaya Kudus, Sudarman mengatakan, salah satu lokasi syuting serial Gadis Kretek memang berada di Museum Kretek. Sejumlah lokasi syuting antara lain, berada di dekat patung melinting rokok kretek, di dalam ruang Nitisemito, kawedanan dan halaman parkiran depan Museum Kretek.
"Para artis dan kru pembuatan film Gadis Kretek ini, melakukan proses syuting selama tiga hari yakni pada bulan Agustus 2022 lalu," ujar Sudarman kepada tim Liputan6.com di Museum Kretek Kudus, Selasa (14/11/2023).
Dalam adegan di Museum Kretek awal pertemuan Lebas yang diperankan Arya Saloka, ia bertemu dengan Arum yang diperankan oleh Putri Marino. Dari perjumpaan itu, Lebas ingin mengetahui sosok Jeng Yah yang dicari Romo.
Nah sejak saat itu, cerita tentang sosok Jeng Yah terungkap dari beberapa peninggalan surat sehari-hari. Hingga akhirnya terungkap sosok yang dicari Romo atau Raja/Raya orang tua Lebas.
Darman pun mengaku sangat bersyukur, karena museum yang kini dikelolanya menjadi salah satu lokasi syuting film yang kini menjadi trending di jagat maya. Tentu saja hal tersebut menjadi promosi Museum Kretek di Kudus.
"Saat ini lagi ramai-ramainya film Gadis Kretek, alhamdulillah kita mengapresiasi bahwa Museum Kretek dijadikan salah satu setting film tersebut. Ini nanti bisa menjadi suatu media promosi, karena ditonton di seluruh Indonesia, termasuk di luar negeri," ujar Darman.
Sejarah Museum Kretek
Darman menjelaskan bahwa Museum Kretek diresmikan pada 3 Oktober 1986 silam. Di dalam museum yang berlokasi di Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati Kudus ini, menampilkan sejarah terkait kehadiran rokok kretek, hingga proses produksi rokok kretek dari zaman ke zaman. Di museum ini juga dikenalkan tokoh-tokoh yang memiliki peran besar dalam memajukan bisnis rokok kretek di Indonesia, khususnya di Kabupaten Kudus.
"Museum Kretek ini satu-satunya museum di Indonesia bahkan di dunia. Mudah-mudahan tayangan film Gadis Kretek ini sebagai ajang promosi kedepan dan membawa dampak kunjungan lebih banyak ke Museum Kretek," harapnya.
Darman menambahkan, ada sebanyak 36 koleksi yang dimiliki Museum Kretek. Puluhan koleksi tersebut menjadi favorit pengunjung untuk berswa foto, salah satunya koleksi produk rokok kretek dan bungkus rokok kretek di Indonesia dari zaman ke zaman.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kudus, Mutrikah mengakui bahwa tayangan film Gadis Kretek yang mengambil latar syuting di Museum Kretek, memang berdampak positif bagi pariwisata di Kudus.
"Untuk pengaruh langsung kepada kunjungan di Museum Kretek memang belum begitu dirasakan. Sebab film itu baru ditayangkan dalam beberapa pekan ini. Namun dari para pelaku pariwisata di Kudus dan luar daerah, banyak yang mengapresiasi positif Museum Kretek usai menjadi lokasi syuting film Gadis Kretek," ujarnya.
Di lain pihak, Nafisa dan Nadira salah seorang pengunjung, mengaku penasaran dengan lokasi Museum Kretek di Kudus. Rasa penasaran itu muncul setelah ia melihat tayangan Film Gadis Kretek, dan salah satu lokasi syutingnya berada di museum itu.
"Ini merupakan hal positif untuk mempromosikan wisata asal Kota Kudus. Judul filmnya Gadis Kretek, harusnya memang di sini, bisa mengangkat nama Kudus juga," ujar mahasiswi Universitas Diponegoro Semarang ini.
Ia pun rela datang jauh jauh dari Semarang datang ke Kudus, untuk berkunjung di Museum Kretek yang menyimpan benda bersejarah tentang produksi rokok kretek dari masa ke masa. (Arief Pramono)
Advertisement