Liputan6.com, Moskow - Seorang ibu di Rusia mengaku melempar bayinya yang baru lahir ke atas kompor menyala di rumahnya.
Laporan lokal menyebut bahwa wanita tersebut melakukannya usai melahirkan anak ketiganya secara prematur di rumah yang terletak di Desa Olenevod, wilayah Primorsky.
Advertisement
Dilansir laman Mirror, Kamis (16/11/2023), penduduk setempat mengaku belum melihat bayi yang lahir di usia lima bulan itu.
"(Sang ibu) menjelaskan bahwa ia melahirkan secara prematur saat kandungannya barusia lima bulan," tulis laporan yang mengutip Komite Investigasi Rusia.
Menurut laporan tersebut, sang ibu juga belum terdaftar di dokter atau rumah sakit manapun.
Usai kejadian, wanita itu saat ini menjadi tersangka utama. Ia juga mengaku melakukan pembunuhan setelah pihak penyelidik tidak menemukan bayi di rumahnya, sementara dua anaknya yang lain saat ini sedang dalam perawatan.
Berdasarkan hukum Rusia, perempuan tersebut bisa dipenjara hingga lima tahun jika terbukti bersalah atas pembunuhan bayi yang baru lahir.
Kejadian Serupa
Kejadian seperti itu bukan yang pertama kali terjadi di Rusia.
Pada tahun 2019, seorang bayi berusia 11 bulan dibakar hidup-hidup di atas kompor oleh kakek dan neneknya. Bocah lelaki itu, Maxim Sagalakov, ditinggalkan oleh ibunya, Viktoria (20) yang sedang dalam perawatan orang tuanya di distrik Khakassia, Rusia.
Ketika dia kembali, Viktoria menemukan sisa-sisa tubuh anaknya yang hangus di kompor.
Menurut pengakuan tetangganya, ia mengatakan bahwa sang kakek masuk ke rumah dalam keadaan mabuk hingga kemudian melempar anak tersebut ke atas kompor.
Kakek berusia 47 tahun dan nenek yang berusia 42 tahun itu akhirnya ditahan.
Usai kejadian, pihak berwenang pun meluncurkan investigasi untuk menangani kasus "pembunuhan yang disengaja terhadap anak di bawah umur yang tidak berdaya".
Advertisement
Kejadian di Madiun
Kasus membakar bayi hidup-hidup rupanya juga pernah terjadi di dalam negeri.
Seorang ibu di Madiun, Jawa Timur, tega membakar bayi yang baru dilahirkannya hingga meninggal dunia. Pelaku berinisial Is (38) warga Desa Ngranget, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun. Perbuatan itu dilakukannya pada Senin (6/2/2023) malam, seperti dilansir laman Regional Liputan6.com
Kepala Urusan (Kaur) Umum Desa Ngranget, Sarno mengatakan perbuatan pembakaran bayi tersebut terungkap berawal dari kecurigaan tetangga karena rumah pelaku yang terus tertutup sejak empat hari sebelumnya.
"Kejadian pembakaran-nya Senin kemarin. Warga curiga, pintu rumah yang bersangkutan tertutup dan tidak terbuka sejak empat hari lalu," kata Sarno pada wartawan.
Saat warga mengetuk pintu rumah tersebut, pelaku tidak memberikan respons. Akhirnya warga mendobrak pintu dan mendapati Is langsung kabur.
Usianya Baru Beberapa Hari
Warga yang mendobrak terkaget karena melihat ada bayi sedang dibakar di atas tungku, yang diperkirakan lahir beberapa hari sebelumnya. Saat ditemukan warga, kondisi bayi sudah meninggal dan hancur karena terbakar.
Saat pelaku melarikan diri, warga langsung melapor polisi dan mengevakuasi jasad bayi malang itu. Polisi kemudian melakukan autopsi pada jenazah bayi dan dimakamkan. Is akhirnya berhasil ditangkap polisi di wilayah hutan desa sekitar.
Berdasarkan keterangan perangkat desa setempat, Is dikenal tertutup. Sementara itu, suaminya tidak ada di rumah karena bekerja di Banyuwangi dan pulang sebulan sekali.
Advertisement