Liputan6.com, Washington - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Gedung Putih pada Senin (13/11/2023) sore waktu setempat.
Pertemuan tersebut dilakukan jelang KTT APEC yang berlangsung di San Fransisco pada 15-17 November 2023.
Advertisement
"Indonesia adalah satu-satunya negara yang diundang AS untuk melakukan kunjungan bilateral di Washington DC menjelang KTT APEC di San Francisco," ujar Menteri Luar Negeri RI (Menlu RI) Retno Marsudi dalam pernyataan pers, Selasa (14/11).
Menlu Retno mengungkapkan ada enam hasil penting pertemuan Presiden Jokowi dengan Biden.
"Pertama, Indonesia dan Amerika Serikat sepakat untuk meningkatkan status hubungan bilateral dari strategic partnership menjadi comprehensive strategic partnership (CSP)," kata Menlu Retno.
Peningkatkan status tersebut, ungkap Menlu Retno, akan menjadi fondasi kuat untuk penguatan kerja sama bilateral, terutama di bidang ekonomi.
Kedua, secara prinsip, disepakati pentingnya penguatan kerja samamineral kritis. Dalam mewujudkan kerja sama tersebut, Menlu Retno mengatakan akan dibentuk rencana kerja (work plan) menuju pembentukan Critical Mineral Agreement (CMA).
"Jika CMA sudah dimiliki maka Indonesia akan dapat menjadi pemasok kebutuhan baterai Electric Vehicles (EV) di AS, secara berkesinambungan, untuk jangka panjang," sambung Menlu Retno.
Ketiga, Presiden Jokowi dan Biden menyepakati implementasi Just Energy Transition Partnership (JETP).
"Presiden RI menyampaikan agar AS dapat mendukung upaya mempercepat transisi energi Indonesia, termasuk program Early Retirement PLTU dan pengembangan jaringan transmisi dan distribusi kelistrikan Indonesia," sebut Menlu Retno.
Keempat, Indonesia telah terpilih sebagai salah satu mitra International Technology Security and Innovation Fund dari AS.
"Hal ini akan membuka jalan bagi penguatan rantai pasok semi konduktor," tutur Menlu Retno.
Kelima, untuk meningkatkan perdagangan, Presiden Jokowi juga mengingatkan pentingnya perpanjangan Generalized System of Preferences (GSP) untuk Indonesia.
Keenam, AS menyampaikan komitmen memberikan dukungan terhadap aplikasi Indonesia untuk menjadi anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
6 Kesepakatan Bisnis
Lebih lanjut, Menlu Retno menyampaikan bahwa pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dan Biden menghasilkan enam dokumen kerja sama antar pemerintah termasuk kesepakatan pembentukan Comprehensive Strategic Partnership, kerja sama di bidang Kesehatan, ESDM, maritim, dan kebudayaan.
Dari sisi bisnis, Indonesia dan AS telah menyepakati kerja sama senilai USD 25,85 miliar meliputi investasi pembangunan Carbon Capture Storage dan Kilang Petrokimia, pengolahan nikel baterai EV, pembangunan modul dan panel surya.
Advertisement
Jokowi Kunjungi Georgetown University
Salah satu agenda lawatan kenegaraan Presiden Jokowi ke AS adalah mengunjungi Universitas Georgetown dan menyampaikan policy speech yang dihadiri 700 peserta.
"Presiden berbicara mengenai pentingnya kemitraan Indonesia-AS dalam turut berkontribusi bagi penciptaan stabilitas dankemakmuran dunia," tutur Menlu Retno.
Setelahnya, Presiden Jokowi menyempatkan melakukan Salat Asar berjamaah di Masjid Kampus Yarrow Mamout.
"Masjid ini adalah masjid pertama yang didirikan di kampus Jesuit di AS, di mana imam masjid, yaitu Imam Yahya Hendi merupakan tokoh muslim AS keturunan Palestina," imbuh Menlu Retno.