Produk Peternakan Indonesia Go Global, Kini Tembus Pasar ASEAN

Produk kesehatan untuk peternakan (livestock) terus melakukan ekspansi ke pasar Asia Tenggara dengan menggandeng mitra bisnis di Filipina dan Brunei Darussalam.

oleh Septian Deny diperbarui 14 Nov 2023, 20:15 WIB
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (29/10/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan neraca perdagangan Indonesia pada September 2021 mengalami surplus US$ 4,37 miliar karena ekspor lebih besar dari nilai impornya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Sterilyn Halal Internasional, perusahaan multinational produk kesehatan untuk peternakan (livestock) dengan brand Zepa, menggelar ekspansi ke pasar Asia Tenggara dengan menggandeng mitra bisnis di Filipina dan Brunei Darussalam. Kemitraan strategis dengan perusahaan lokal di kedua negaratersebut diharapkan dapat mempercepat penetrasi produk.

PT Sterilyn Halal Internasional didirikan pada April 2020, dan pabriknya berlokasi di Bogor, Jawa Barat, Indonesia. 

Di Filipina, Sterilyn Halal Internasional bekerja sama dengan Palawan Island Philippines Ventures And Development Corporation dan Association of JCI Senators in the South East Asian Nations.

Ketiganya sudah meneken Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) pada akhir Oktober 2023 silam. Kemitraan ini mencakup beberapa elemen penting, termasuk ekspansi produk Sterilyn Halal Internasional ke kawasan ASEAN, khususnya pasar Filipina.

Dalam ekspansi ini, Sterilyn Halal akan menjadi penyedia produk kesehatan livestock dengan merek NexBio, Zepa, dan Ecosterilyn yang sudah dikenal aman, berkualitas tinggi, mendukung pertanian, perikanan, dan peternakan di kawasan ini.

Manajemen Sterilyn Halal menyatakan poin penting dalam perjanjian ini adalah komitmen bersama untuk meningkatkan pemahaman masyarakat lokal terhadap produk-produk kesehatan dari Sterilyn Halal Internasional dan manfaatnya.

“NexBio, Zepa, dan Ecosterilyn diakui sebagai merek yang ramah lingkungan dan aman, yang akan berkontribusi dalam memajukan pertanian, peternakan, dan perikanan berkelanjutan di Filipina,” tulis manajemen Sterilyn Halal, dalam keterangan resmi, Senin (13/11/2023).

Adapun penandatanganan perjanjian itu disaksikan oleh Gubernur Sulawesi Barat, Zudan Arif Fakrullah, Chairperson BEBC (BIMP-EAGA Business Council) Indonesia, Sayid Irwan, Chairperson BEBC Pengiran (Dr) Haji Haris bin Pengiran Haji Duraman, dan Senator JCI (Junior Chamber International) Indonesia Ira Kusumawardani.

 

 


Perusahaan Produk livestock

Sebuah kapal bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (4/12/2020). Perbaikan kinerja ekspor dari Kuartal II sebesar minus 11,7 persen menjadi minus 10,8 persen di Kuartal III dan kuartal IV menjdi pijakan untuk perbaikan ditahun 2021. (merdeka.com/Imam Buhori)

Sehari setelah MoU di Filipina, perusahaan produk livestock berbasis di Bogor, Jawa Barat ini juga menjalin kemitraan dengan perusahaan Brunei, Riza Fudhlana Farming untuk mempromosikan ekspor produk livestock Indonesia ke negeri jiran itu.

Kesepakatan dengan Riza Farming diteken pada Kamis, 26 Oktober 2023, dalam acara "Betcon Connecting Business" yang berlangsung di Jerudong, Brunei.

Penandatanganan ini dihadiri oleh Menteri Perdagangan dan Investasi Brunei, serta para pemangku kepentingan dari BEBC Indonesia, yang mendukung kesepakatan in. Kehadiran para pemangku kepentingan ini juga menunjukkan dukungan penuh dari pemerintah serta komunitas bisnis dan wirausaha di ASEAN.

Kerjasama ini mencakup berbagai aspek penting, termasuk ekspansi pasar produk Zepa livestock ke Brunei. Sterilyn Halal akan menjadi penyedia utama produk Zepa livestock. Sementara itu, Riza Farming akan berperan sebagai mitra distribusi di Brunei, menjembatani gap antara produsen Indonesia dan konsumen di Brunei. 

 


Elemen Kunci

Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (29/10/2021). Surplus ini didapatkan dari ekspor September 2021 yang mencapai US$20,60 miliar dan impor September 2021 yang tercatat senilai US$16,23 miliar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Salah satu elemen kunci dalam perjanjian ini adalah kesepakatan transfer teknologi dan pelatihan di bidang agribisnis antara Indonesia-Brunei guna meningkatkan kapasitas para petani dan pelaku agribisnis di kedua negara, mempromosikan pertanian yang berkelanjutan dan inovasi di sektor ini. 

Sterilyn Halal dan Riza Farming juga berkomitmen menjalankan praktik bisnis yang ramah lingkungan, yang akan berdampak positif bagi lingkungan sekitar dan mendukung visi kedua negara untuk pertanian yang berkelanjutan. 

“Kerja sama strategis ini menciptakan peluang baru dan memperkuat hubungan antara Indonesia-Brunei, membawa produk livestock unggulan Indonesia ke pasar Brunei. Dengan dukungan penuh dari kedua negara dan BEBC, ini adalah langkah besar dalam upaya memajukan sektor agribisnis di wilayah ASEAN,” tulis manajemen Sterilyn Halal.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya