Cuaca Indonesia Hari Ini Rabu 15 November 2023: Sebagian Wilayah Potensi Hujan Lebat dan Petir

Meski BMKG melaporkan ada sejumlah wilayah berpotensi hujan lebat disertai petir, cuaca hari ini di wilayah Indonesia cenderung cerah berawan hingga malam nanti.

oleh Maria Flora diperbarui 15 Nov 2023, 07:32 WIB
Awan mendung menggelayut di langit Jakarta, Kamis (1/2). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi curah hujan dari sedang hingga tinggi akan terjadi hingga 1 minggu ke depan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan ada sebagian kota besar di Indonesia, pada pagi hari ini, Rabu (15/11/2023) diselimuti cuaca berkabut dan diguyur hujan ringan.

Ada pun langit berkabut tersebut dilaporkan terjadi di Kota Bengkulu, Jambi, dan Pekanbaru sedangkan hujan turun di Kota Denpasar dan Medan. Sementara, kondisi cuaca di kota-kota lainnya cerah berawan. 

Memsuki siang nanti, BMKG mengungkap ada sebagian wilayah berpotensi hujan petir, yaitu di wilayah Yogyakarta, Bandung, Pangkal Pinang, sementara Padang hujan lebat.

Ada pun hujan intensitas ringan hingga sedang bakal melanda wilayah Banda Aceh, Gorontalo, Banjarmasin, Tanjung Pinang, Ternate, Mataram, Manokwari, Makassar serta Medan. 

Beranjak malam, cuaca di sebagian besar kota di Indonesia cenderung cerah berawan. Meski ada sebagian titik yang diguyur hujan ringan hingga lebat dan hujan petir. 

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia hari ini, Rabu selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Banda Aceh  Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Denpasar  Hujan Ringan  Berawan  Cerah Berawan
 Serang  Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Bengkulu  Kabut  Cerah Berawan  Berawan
 Yogyakarta  Berawan  Hujan Petir  Hujan Ringan
 Jakarta Pusat  Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Gorontalo  Cerah  Hujan Ringan  Cerah Berawan
Jambi  Kabut Berawan Hujan Petir
Bandung Cerah Berawan Hujan Petir Cerah Berawan
Semarang Cerah Berawan Cerah Berawan Hujan Ringan
Surabaya  Cerah Berawan Cerah Cerah Berawan
Pontianak  Berawan Berawan Cerah Berawan
Banjarmasin Cerah Berawan Hujan Ringan Cerah Berawan
Palangkaraya Berawan Berawan Berawan
Samarinda Cerah Berawan Cerah Berawan Hujan Ringan
Tarakan Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah
Pangkal Pinang Cerah Berawan Hujan Petir Berawan
Tanjung Pinang Cerah Berawan Hujan Sedang Cerah Berawan
 Bandar Lampung  Cerah Berawan  Berawan  Berawan
Ambon Cerah Berawan Berawan Berawan
Ternate Cerah Berawan Hujan Ringan Cerah Berawan
Mataram Cerah Berawan Hujan Ringan Cerah Berawan
Kupang Cerah Berawan Berawan Berawan
Kota Jayapura Berawan Berawan Berawan
Manokwari Berawan Hujan Ringan Berawan
Pekanbaru Kabut Berawan Hujan Ringan
Mamuju Berawan Berawan Hujan Ringan
Makassar Berawan Hujan Ringan Berawan
Kendari Cerah Cerah Berawan Cerah Berawan
Manado  Cerah Cerah Berawan Cerah
Padang Cerah Berawan Hujan Lebat Berawan
Palembang Cerah Berawan Berawan Hujan Sedang
Medan Hujan Ringan Hujan Sedang Hujan Lebat

Waspada Cuaca Ekstrem Saat Pancaroba, Berpotensi Hujan Lebat hingga Angin Kencang

Kendaraan melintas saat hujan di Pedesterian Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (15/10/2022). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan adanya potensi cuaca ekstrem terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia pada 15 hingga 21 Oktober 2022. Karena kondisi atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup kompleks dan dinamis untuk sepekan kedepan, yang dipengaruhi oleh fenomena atmosfer global, regional ataupun lokal. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau, masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di masa peralihan atau pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan.

"Cuaca ekstrem berpotensi besar terjadi selama musim peralihan. Mulai dari hujan lebat disertai petir dan angin kencang serta hujan es," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dilansir dari Antara, Senin (30/10/2023).

Ia mengemukakan, arah angin bertiup sangat bervariasi, sehingga mengakibatkan kondisi cuaca tiba-tiba bisa berubah dari panas ke hujan atau sebaliknya. Namun, secara umum biasanya cuaca di pagi hari cerah, kemudian siang hari mulai tumbuh awan, dan hujan menjelang sore hari atau malam.

Ia menyebutkan, awan Cumulonimbus (CB) biasanya tumbuh di saat pagi menjelang siang, bentuknya seperti bunga kol, warnanya ke abu-abuan dengan tepian yang jelas. Namun, menjelang sore hari, awan ini akan berubah menjadi gelap yang kemudian dapat menyebabkan hujan, petir, dan angin.

"Curah hujan dapat menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir bandang dan tanah longsor. Karenanya, kepada masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan yang rawan longsor, kami mengimbau untuk waspada dan berhati-hati," katanya.

Dwikorita menyampaikan BMKG memprediksi awal musim hujan 2023/2024 umumnya akan terjadi pada bulan Oktober-Desember 2023, yaitu sebanyak 477 Zona Musim (ZOM) atau 68,2 persen. Sementara puncak musim hujan umumnya diprakirakan pada bulan Januari-Februari 2024, yaitu sebanyak 385 ZOM (55,1 persen).

Sementara sifat hujan pada periode Musim Hujan 2023/2024 diprakirakan normal 566 ZOM (80,9 persen), atas normal sebanyak 69 ZOM (9,9 persen), dan bawah normal 64 ZOM (9,2 persen).


Langkah Mitigasi Hadapi Cuaca Ekstrem

Arus kendaraan melintas saat hujan disertai angin kencang terjadi di Jalan Raya Casablanca, Jakarta Selatan, Selasa (8/3/2022). BMKG memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang akan terjadi hingga April ini di wilayah Jabodetabek. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Karena itu, Dwikorita juga meminta kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan institusi terkait untuk melakukan langkah mitigasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologis selama musim hujan, terutama di wilayah yang mengalami Sifat Musim Hujan Atas Normal (lebih basah dibanding biasanya).

"Wilayah tersebut diprediksi mengalami peningkatan risiko bencana banjir dan tanah longsor," katanya.

Selain itu, kata Dwikorita, Pemda diharapkan dapat lebih optimal dalam mengedukasi masyarakat tentang cara menghadapi risiko bencana yang mungkin terjadi selama musim hujan serta pentingnya memperhatikan peringatan dini cuaca.

"Pemda dan sektor terkait juga diharapkan dapat menjadikan informasi Prakiraan Musim Hujan 2023/2024 ini sebagai acuan untuk menyusun rencana Aksi Dini (Early Action), dalam rangka menekan kerugian yang dapat ditimbulkan adanya bencana hidrometeorologis," katanya.

Infografis BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya