Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan ada sebagian kota besar di Indonesia, pada pagi hari ini, Rabu (15/11/2023) diselimuti cuaca berkabut dan diguyur hujan ringan.
Ada pun langit berkabut tersebut dilaporkan terjadi di Kota Bengkulu, Jambi, dan Pekanbaru sedangkan hujan turun di Kota Denpasar dan Medan. Sementara, kondisi cuaca di kota-kota lainnya cerah berawan.
Advertisement
Memsuki siang nanti, BMKG mengungkap ada sebagian wilayah berpotensi hujan petir, yaitu di wilayah Yogyakarta, Bandung, Pangkal Pinang, sementara Padang hujan lebat.
Ada pun hujan intensitas ringan hingga sedang bakal melanda wilayah Banda Aceh, Gorontalo, Banjarmasin, Tanjung Pinang, Ternate, Mataram, Manokwari, Makassar serta Medan.
Beranjak malam, cuaca di sebagian besar kota di Indonesia cenderung cerah berawan. Meski ada sebagian titik yang diguyur hujan ringan hingga lebat dan hujan petir.
Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia hari ini, Rabu selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
Kota | Pagi | Siang | Malam |
Banda Aceh | Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Denpasar | Hujan Ringan | Berawan | Cerah Berawan |
Serang | Cerah Berawan | Berawan | Berawan |
Bengkulu | Kabut | Cerah Berawan | Berawan |
Yogyakarta | Berawan | Hujan Petir | Hujan Ringan |
Jakarta Pusat | Cerah Berawan | Berawan | Berawan |
Gorontalo | Cerah | Hujan Ringan | Cerah Berawan |
Jambi | Kabut | Berawan | Hujan Petir |
Bandung | Cerah Berawan | Hujan Petir | Cerah Berawan |
Semarang | Cerah Berawan | Cerah Berawan | Hujan Ringan |
Surabaya | Cerah Berawan | Cerah | Cerah Berawan |
Pontianak | Berawan | Berawan | Cerah Berawan |
Banjarmasin | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Cerah Berawan |
Palangkaraya | Berawan | Berawan | Berawan |
Samarinda | Cerah Berawan | Cerah Berawan | Hujan Ringan |
Tarakan | Cerah Berawan | Cerah Berawan | Cerah |
Pangkal Pinang | Cerah Berawan | Hujan Petir | Berawan |
Tanjung Pinang | Cerah Berawan | Hujan Sedang | Cerah Berawan |
Bandar Lampung | Cerah Berawan | Berawan | Berawan |
Ambon | Cerah Berawan | Berawan | Berawan |
Ternate | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Cerah Berawan |
Mataram | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Cerah Berawan |
Kupang | Cerah Berawan | Berawan | Berawan |
Kota Jayapura | Berawan | Berawan | Berawan |
Manokwari | Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Pekanbaru | Kabut | Berawan | Hujan Ringan |
Mamuju | Berawan | Berawan | Hujan Ringan |
Makassar | Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Kendari | Cerah | Cerah Berawan | Cerah Berawan |
Manado | Cerah | Cerah Berawan | Cerah |
Padang | Cerah Berawan | Hujan Lebat | Berawan |
Palembang | Cerah Berawan | Berawan | Hujan Sedang |
Medan | Hujan Ringan | Hujan Sedang | Hujan Lebat |
Waspada Cuaca Ekstrem Saat Pancaroba, Berpotensi Hujan Lebat hingga Angin Kencang
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau, masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di masa peralihan atau pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan.
"Cuaca ekstrem berpotensi besar terjadi selama musim peralihan. Mulai dari hujan lebat disertai petir dan angin kencang serta hujan es," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dilansir dari Antara, Senin (30/10/2023).
Ia mengemukakan, arah angin bertiup sangat bervariasi, sehingga mengakibatkan kondisi cuaca tiba-tiba bisa berubah dari panas ke hujan atau sebaliknya. Namun, secara umum biasanya cuaca di pagi hari cerah, kemudian siang hari mulai tumbuh awan, dan hujan menjelang sore hari atau malam.
Ia menyebutkan, awan Cumulonimbus (CB) biasanya tumbuh di saat pagi menjelang siang, bentuknya seperti bunga kol, warnanya ke abu-abuan dengan tepian yang jelas. Namun, menjelang sore hari, awan ini akan berubah menjadi gelap yang kemudian dapat menyebabkan hujan, petir, dan angin.
"Curah hujan dapat menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir bandang dan tanah longsor. Karenanya, kepada masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan yang rawan longsor, kami mengimbau untuk waspada dan berhati-hati," katanya.
Dwikorita menyampaikan BMKG memprediksi awal musim hujan 2023/2024 umumnya akan terjadi pada bulan Oktober-Desember 2023, yaitu sebanyak 477 Zona Musim (ZOM) atau 68,2 persen. Sementara puncak musim hujan umumnya diprakirakan pada bulan Januari-Februari 2024, yaitu sebanyak 385 ZOM (55,1 persen).
Sementara sifat hujan pada periode Musim Hujan 2023/2024 diprakirakan normal 566 ZOM (80,9 persen), atas normal sebanyak 69 ZOM (9,9 persen), dan bawah normal 64 ZOM (9,2 persen).
Advertisement
Langkah Mitigasi Hadapi Cuaca Ekstrem
Karena itu, Dwikorita juga meminta kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan institusi terkait untuk melakukan langkah mitigasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologis selama musim hujan, terutama di wilayah yang mengalami Sifat Musim Hujan Atas Normal (lebih basah dibanding biasanya).
"Wilayah tersebut diprediksi mengalami peningkatan risiko bencana banjir dan tanah longsor," katanya.
Selain itu, kata Dwikorita, Pemda diharapkan dapat lebih optimal dalam mengedukasi masyarakat tentang cara menghadapi risiko bencana yang mungkin terjadi selama musim hujan serta pentingnya memperhatikan peringatan dini cuaca.
"Pemda dan sektor terkait juga diharapkan dapat menjadikan informasi Prakiraan Musim Hujan 2023/2024 ini sebagai acuan untuk menyusun rencana Aksi Dini (Early Action), dalam rangka menekan kerugian yang dapat ditimbulkan adanya bencana hidrometeorologis," katanya.