Dharma Polimetal Optimistis Penjualan Tumbuh 25% pada 2023

Presiden Direktur Dharma Polimetal (DRMA) Irianto Santoso menuturkan, pihaknya melihat perkembangan industri otomotif di Indonesia yang terus bertumbuh.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 15 Nov 2023, 11:00 WIB
Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) optimistis target pertumbuhan penjualan sebesar 25 persen pada 2023 akan dapat tercapai.(Liputan6.com/HO/Dharma)

Liputan6.com, Jakarta - Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) optimistis target pertumbuhan penjualan sebesar 25 persen pada 2023 akan dapat tercapai.

Optimisme tersebut didukung dengan berlanjutnya tren positif industri otomotif nasional serta fakta penjualan Perseroan yang konsisten tumbuh di atas target hingga kuartal III 2023. 

Presiden Direktur Dharma Polimetal Irianto Santoso menuturkan, pihaknya melihat perkembangan industri otomotif di Tanah Air yang terus bertumbuh. Dengan begitu, Perseroan optimistis penjualan bakal ikut terkerek. 

"Kami optimis pada kuartal IV 2023 ini DRMA akan kembali mencatatkan pertumbuhan penjualan yang positif. Oleh karenanya, kami optimis target pertumbuhan penjualan DRMA untuk tahun 2023 akan bisa dicapai,” kata Irianto dalam keterangan resminya, Rabu (15/11/2023).

Dharma Polimetal terus mencatatkan kinerja yang solid, di mana penjualan DRMA meningkat 59,7 persen year on year atau YoY menjadi Rp 4,3 triliun pada periode sembilan bulan pertama 2023. Peningkatan penjualan tersebut antara lain didorong oleh keberhasilan Perseroan mendapatkan kepercayaan untuk menyuplai komponen model lain maupun mendapatkan klien baru.

Berkat peningkatan penjualan tersebut, DRMA berhasil membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 519,4 miliar, atau melonjak 107,8 persen YoY hingga September 2023. 

Terus bertambahnya pabrikan mobil listrik (electric vehicle/EV) yang berencana masuk ke Indonesia dan memunculkan model mobil baru, juga akan mendorong peningkatan kebutuhan komponen mobil. Oleh karena itu, Perseroan bersiap untuk memenuhi kebutuhan komponen kendaraan listrik dengan terus mengembangkan berbagai macam komponen kendaraan listrik.

 


Kembangkan Ekosistem Pendukung Kendaraan Listrik

Pekerja memeriksa kualitas komponen otomotif di pabrik PT Dharma Polimetal (Dharma Group), kawasan Delta Silicon, Cikarang. Perusahaan manufaktur komponen otomotif optimistis perpanjangan PPnBM dan tren penjualan kendaraan roda empat (4 wheeler/4W) yang mulai positif. (Liputan6.com/HO/Dharma)

Ia menuturkan, sebagai perwujudan dari komitmen Perseroan untuk mendukung pengembangan industri kendaraan listrik di Tanah Air, DRMA terus giat mengembangkan ekosistem pendukung kendaraan listrik, antara lain dengan mengembangkan baterai management system. 

Melalui anak perusahaan Perseroan, PT Dharma Controlcable Indonesia (DCI), DRMA telah memproduksi battery pack untuk kendaraan listrik baik untuk roda dua maupun roda tiga (2W, 2W swap, 3W, bicycle). 

Dalam pengembangan battery management system tersebut, Perseroan telah menjalin kerja sama dengan beberapa merek roda dua listrik di Indonesia untuk mengembangkan swap system baterai kendaraan listrik roda dua. Melalui kerja sama tersebut, DCI akan membuatkan battery swap station termasuk battery pack yang dapat digunakan oleh merek kendaraan listrik tersebut.


Kinerja Semester I 2023

Sejumlah robot membuat komponen otomotif di PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Pabrik Cikarang, Jawa Barat. (Liputan6.com/HO)

Sebelumnya diberitakan, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2023. Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 345,86 miliar. Laba itu naik 140,81 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 143,62 miliar.

Lonjakan laba bersih itu didukung oleh penjualan Perseroan yang meningkat 72 persen YoY menjadi Rp 2,74 triliun dari Rp 1,59 triliun. Hal tersebut seiring dengan prospek pasar kendaraan roda empat yang semakin membesar serta didukung oleh potensi perkembangan industri kendaraan listrik di tanah air.

Penjualan Perseroan didominasi oleh segmen kendaraan roda dua sebesar 54 persen, sedangkan untuk segmen kendaraan roda empat berkontribusi sebesar 30 persen.

Memperhatikan situasi pasar saat ini yang menunjukkan pertumbuhan yang pesat untuk kendaraan roda empat, itu juga tercermin dari total penjualan segmen roda empat DRMA bertumbuh sebesar 78 persen YoY pada semester 1 2023.

Selain dari kondisi pasar yang mendukung, ekosistem kendaraan listrik yang semakin berkembang, serta inovasi dari DRMA yang tidak berhenti untuk melokalisasikan komponen otomotif yang belum diproduksi di Indonesia, akan berpotensi membuat segmen roda empat ini menjadi growth driver untuk DRMA ke depannya.

"Kita melihat adanya potensi besar pertumbuhan pasar kendaraan roda empat, yang tentu saja akan beRp engaruh langsung terhadap peningkatan permintaan komponen otomotif yang diproduksi DRMA. Kinerja Semester I 2023 yang sangat menggembirakan ini kita harapkan akan bisa terus berkesinambungan seiring dengan semakin berkembangnya pasar industri otomotif di Indonesia" kata President Director of Dharma Polimetal, Irianto Santoso dalam keterangan resmi, Rabu (26/7/2023).

 


Aset Perseroan

Sejumlah robot membuat komponen otomotif di PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Pabrik Cikarang, Jawa Barat. (Liputan6.com/HO)

Dengan beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp 2,25 triliun, pada Semester 1 2023 ini Perseroan mencatatkan laba kotor sebesar Rp 485,52 miliar, dua kali lipat lebih dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar Rp 216,36 miliar. Adapun total aset DRMA pada 30 Juni 2023 tercatat sebesar Rp 3,39 triliun, meningkat dari Rp 2,68 triliun pada 31 Desember 2022.

Dari sisi liabilitas sampai dnegan akhir Juni 2023 naik menjadi Rp 1,63 triliun dari Rp 1,38 triliun pada akhir tahun lalu. Bersamaan dengan itu, ekuitas perseroan sampai dengan 30 Juni 2023 naik menjadi Rp 1,76 triliun dibandingkan posisi 31 Desember 2022 yang tercatat sebesar Rp 1,4 triliun.

Dharma Group telah mendapatkan kepercayaan dari salah satu merek besar di industri mobil di Indonesia untuk mengembangkan komponen paket baterai yang penting untuk kendaraan listrik (EV) mereka. DRMA akan memasang Electro Dipping Line baru pada akhir tahun ini, yang sangat penting untuk produksi casing kemasan baterai. Sebagai perusahaan manufaktur, DRMA bertujuan untuk memproduksi komponen secara lokal, mengurangi ketergantungan pada impor dan berkontribusi pada kemajuan industri EV dalam negeri.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya