Hujan Pertama di Gaza Sejak Perang Israel-Hamas Memperburuk Kondisi Pengungsi Palestina

Hujan pertama di Gaza sejak perang Israel-Hamas telah memperburuk kondisi warga Palestina di tempat penampungan pengungsi, ketika mereka bergulat dengan dampak cuaca buruk tanpa makanan, air, atau obat-obatan yang cukup.

oleh Arny Christika Putri diperbarui 15 Nov 2023, 11:00 WIB
Perang Israel-Hamas: Hujan pertama di Gaza
Hujan pertama di Gaza sejak perang Israel-Hamas telah memperburuk kondisi warga Palestina di tempat penampungan pengungsi, ketika mereka bergulat dengan dampak cuaca buruk tanpa makanan, air, atau obat-obatan yang cukup.
Seorang anak laki-laki berdiri di tengah hujan di sebuah sekolah yang dikelola oleh BBadan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Rafah, Jalur Gaza selatan, Selasa (14/11/2023). (SAID KHATIB / AFP)
Hujan deras di Gaza yang terjadi setelah perang Israel-Hamas selama enam minggu telah membawa kekhawatiran dan tantangan baru bagi ribuan warga Palestina yang kehilangan tempat tinggal. (SAID KHATIB / AFP)
Mereka yang terpaksa tinggal di tenda-tenda tipis dan yang lainnya mengungsi ke selatan untuk menghindari pemboman militer Israel. (SAID KHATIB / AFP)
Dimulainya musim hujan dan kemungkinan banjir telah meningkatkan kekhawatiran bahwa sistem pembuangan limbah yang rusak di daerah kantong tersebut akan kewalahan dan menyebarkan penyakit. (SAID KHATIB / AFP)
Dewan Pengungsi Norwegia mengatakan awal musim hujan bisa menandai “minggu tersulit di Gaza” sejak konflik dimulai. (SAID KHATIB / AFP)
Badan-badan bantuan lainnya mengatakan upaya memenuhi kebutuhan sehari-hari warga Palestina berarti mereka tidak dapat membuat rencana ke depan terhadap potensi banjir. (Mahmud HAMS / AFP)
Petir menyinari langit saat terjadi badai di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 14 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (Mohammed ABED / AFP)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya