Potret Renita Rismayanti Polisi Indonesia yang Raih Penghargaan Polwan Terbaik 2023 dari PBB Saat Tidak Berseragam

Polisi Indonesia Renita Rismayanti disebut telah membantu membuat konsep dan mengembangkan basis data penting yang memungkinkan Polisi PBB memetakan dan menganalisis titik-titik kejahatan dan kekacauan di Afrika Tengah.

oleh Asnida Riani diperbarui 15 Nov 2023, 14:08 WIB
Renita Rismayanti, polisi Indonesia yang raih penghargaan Polwan Terbaik 2023 dari PBB. (dok. Instagram @nitaresmaya/https://www.instagram.com/p/BrRYDpRnOum/)

Liputan6.com, Jakarta - Adalah Renita Rismayanti, polisi Indonesia yang menerima penghargaan Polwan Terbaik 2023 dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). "Sersan Satu Polisi Renita Rismayanti dari Indonesia, yang bertugas di misi penjaga perdamaian PBB di Republik Afrika Tengah (MINUSCA), dinobatkan sebagai pemenang penghargaan Woman Police Officer of the Year yang bergengsi tahun ini," tulis PBB di situs webnya, dilansir Rabu (15/11/2023).

Ucapan selamat pun mengalir untuk Renita secara online. Sementara berhasil mencetak prestasi gemilang, isi akun Instagram-nya tidak jauh berbeda dari kebanyakan pengguna. Di sana, ia acap kali berbagi potret tanpa memakai seragam polisi.

Salah satunya saat ia tengah berada di Nami Island, Korea Selatan. Menghalau udara dingin di Negeri Ginseng, Renita terlihat memakai long padded jacket hitam berpadu celana panjang putih nan kontras. Ia juga kedapatan melingkarkan syal berwarna serasi di lehernya, sementara rambut hampir sebahunya dibiarkan tergerai bebas.

Renita Rismayanti, polisi Indonesia yang raih penghargaan Polwan Terbaik 2023 dari PBB. (dok. Instagram @nitaresmaya/https://www.instagram.com/p/Ckf7wSyoy1n/)

Di beberapa foto lain, Renita juga kedapatan berbagi tampilan sporty. Salah satunya memperlihatkan ia memakai jaket tipis dan celana gelap selulut, berpadan sepatu olahraga berwarna lebih terang. 

Renita Rismayanti, polisi Indonesia yang raih penghargaan Polwan Terbaik 2023 dari PBB. (dok. Instagram @nitaresmaya/https://www.instagram.com/p/CmI5tF5oQJR/)

Dalam nuansa serupa, Renita berbagi foto berlatar Colosseum, memperlihatkan ia memakai atasan abu dan legging panjang.

Renita Rismayanti, polisi Indonesia yang raih penghargaan Polwan Terbaik 2023 dari PBB. (dok. Instagram @nitaresmaya/https://www.instagram.com/p/Cdk9a3sPopo/)

Di tampilan berbeda, Renita Rismayanti pun memperlihatkan tampilan feminin dengan memakai gaun. Salah satunya diperlihatkan saat dirinya mirror selfie, yang mana ia kedapatan memakai plisket dress hitam tanpa lengan.


Dianugerahi Penghargaan Polwan Terbaik 2023

Renita Rismayanti, polisi Indonesia yang raih penghargaan Polwan Terbaik 2023 dari PBB. (dok. Instagram @nitaresmaya/https://www.instagram.com/p/CddmTPLPPOG/)

Tidak hanya gaun terkesan formal. Renita Rismayanti juga pernah membagikan foto memakai denim dress yang dipadankan dengan sepatu kasual dalam potongan tinggi yang memberi kesan santai. "Setiap hari adalah anugerah jadi buatlah itu berarti. Apapun yang kamu alami saat ini, ketahuilah bahwa kamu mempunyai TUJUAN dan dunia ini membutuhkanmu! ✨," sebut dia dalam keterangan unggahan dalam bahasa Inggris.

Di capaian terbaru, ia dijadwalkan menerima penghargaan Polwan Terbaik 2023 saat upacara khusus berlangsung di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat (AS), Rabu (15/11/2023), waktu setempat. "Penghargaan ini diberikan di Pekan Polisi PBB tahunan, yang berlangsung pada 13 hingga 17 November (2023)," sebut pihaknya.

Dijelaskan bahwa Renita menjabat sebagai Petugas Basis Data Kejahatan untuk MINUSCA, dan "telah membantu membuat konsep dan mengembangkan basis data penting yang memungkinkan Polisi PBB memetakan dan menganalisis titik-titik kejahatan dan kekacauan."

"Hal ini, pada gilirannya, membantu pasukan keamanan negara untuk merencanakan operasi mereka dengan lebih baik dalam mendukung warga sipil setempat," kata mereka.


Berkontribusi Signifikan

Renita Rismayanti, polisi Indonesia yang raih penghargaan Polwan Terbaik 2023 dari PBB. (dok. PBB)

Kepala Operasi Perdamaian PBB, Jean-Pierre Lacroix, berkata, "Inovasi dan upaya Sersan Satu Polisi Rismayanti dalam memanfaatkan data dalam penjaga perdamaian PBB dan kepolisian Republik Afrika Tengah telah berkontribusi signifikan dalam meningkatkan keamanan bagi komunitas yang rentan, termasuk perempuan dan anak perempuan."

"Ia jadi contoh yang bagus tentang bagaimana partisipasi dan kepemimpinan perempuan dalam pemeliharaan perdamaian meningkatkan efektivitas upaya perlindungan dan pembangunan perdamaian agar dapat lebih baik dalam menghadapi tantangan saat ini dan masa depan," sambungnya.

Di sisi lain, Renita merasa beruntung bisa menggunakan keterampilan teknologinya demi kepentingan mereka yang bertugas dalam misi tersebut. "Saya berharap visibilitas yang didapat dari memenangkan penghargaan ini akan memotivasi perempuan dan anak perempuan bahwa semua bidang keahlian di bidang kepolisian terbuka untuk kita," sebut dia.

Perempuan berusia 27 tahun ini adalah Polwan PBB termuda tahun ini. Ia memulai kariernya di Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai petugas informasi publik pada 2014, lalu bekerja di bidang pelatihan, administrasi, dan logistik.


Mewakili Masa Depan Polisi PBB

Renita Rismayanti, polisi Indonesia yang raih penghargaan Polwan Terbaik 2023 dari PBB. (dok. Instagram @nitaresmaya/https://www.instagram.com/p/CfTZXf-j8Yq/)

"Setelah mencapai banyak hal dengan memanfaatkan teknologi di bidang yang biasanya didominasi laki-laki, Sersan Polisi Rismayanti mewakili masa depan kepolisian PBB," kata Penasihat Polisi PBB, Faisal Shahkar. "Ia dan rekan-rekannya membantu membangun kepercayaan dan keyakinan antara pemerintah daerah dan masyarakat, yang menjadikan pekerjaan kami lebih efektif dan masyarakat lebih aman."

Penghargaan Polwan Terbaik PBB alias United Nations Woman Police Officer of the Year telah berlangsung sejak 2011 untuk mengakui kontribusi luar biasa dari polisi perempuan terhadap operasi perdamaian PBB. Juga, untuk mempromosikan pemberdayaan perempuan.

MINUSCA didirikan berdasarkan mandat Dewan Keamanan PBB pada April 2014 untuk membantu mengakhiri kekerasan antar-komunitas yang meletus setahun sebelumnya ketika sebagian besar militan Muslim menggulingkan presiden saat itu, yang memicu pembalasan dari sebagian besar milisi Kristen.

Jumlah personelnya kurang dari 18 ribu orang, termasuk lebih dari 16.300 personel berseragam, dan 2.415 di antaranya bertugas sebagai polisi. Selama penerapannya, ada lebih dari 160 korban jiwa.

Selamat Ulang Tahun, Bu Polisi (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya