Liputan6.com, Tel Aviv - Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich pada Selasa (14/11/2023), blak-blakan mengatakan bahwa dia mendukung proposal anggota Knesset (parlemen Israel) Ram Ben Barak dan Danny Danon agar warga Palestina melakukan migrasi sukarela.
Melalui opini di Wall Street Journal, Barak dan Danan menyerukan negara-negara di dunia menerima masuknya pengungsi dari Gaza.
Advertisement
Smotrich, yang juga menjabat sebagai gubernur de facto Tepi Barat yang diduduki, memuji usulan tersebut sebagai satu-satunya solusi bagi 2,3 juta warga Gaza, yang disebutnya telah menjadi simbol ambisi memusnahkan Negara Israel.
"Mayoritas warga Gaza adalah generasi keempat dan kelima dari pengungsi 48," tulis Smotrich dalam unggahannya di Facebook, mengacu pada Nakba tahun 1948, ketika lebih dari 700.000 warga Palestina diusir paksa dan mereka serta keturunannya tidak dapat kembali.
"Yang bukannya direhabilitasi ... seperti ratusan juta pengungsi di seluruh dunia malah disandera di Gaza dalam kemiskinan."
Dia menambahkan bahwa Negara Israel tidak dapat didamaikan dengan keberadaan Gaza yang merdeka yang bergantung pada kebencian terhadap Israel dan aspirasi untuk menghancurkannya.
Solusi Mengerikan Smotrich
Dalam Rencana Penentu Israel yang dirilis pada tahun 2017, Smotrich menguraikan solusinya terhadap masalah demografis.
Dia mengusulkan perluasan permukiman Yahudi tanpa batas dan aneksasi penuh Tepi Barat, di mana warga Palestina diharuskan hidup tanpa hak politik di bawah pemerintahan Yahudi atau beremigrasi ke negara lain.
Warga Palestina yang tidak mau menerima opsi ini dikategorikan sebagai teroris dan akan ditindak tegas oleh aparat keamanan.
Pernyataan Smotrich muncul pasca surat yang dia tulis kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, di mana dia menyerukan pembentukan zona keamanan steril di sekitar permukiman di Tepi Barat untuk mencegah orang Arab memasuki wilayah tersebut.
Advertisement
Israel Berencana Ungsikan Warga Gaza ke Mesir
Belum lama ini, dokumen Kementerian Intelijen Israel bocor ke situs berita Israel Calcalist yang merinci rencana pemindahan paksa warga Palestina di Gaza ke Semenanjung Sinai.
Menurut rancangan kebijakan yang bocor, setelah pengusiran mereka, 2,3 juta warga Palestina di Gaza pada awalnya akan ditempatkan di kota-kota tenda, sebelum komunitas permanen dapat dibangun di bagian utara semenanjung.
Mesir telah berulang kali menolak gagasan bahwa warga Palestina dapat mengungsi ke Mesir untuk sementara waktu ketika Israel melancarkan operasi militernya melawan Hamas di Gaza.
Sejak serangan Israel di Gaza dimulai pada 7 Oktober, lebih dari 11.000 warga Palestina tewas, termasuk lebih dari 4.000 anak-anak.