5 Strategi Menghadapi Konflik dalam Tim, Apa Saja Itu?

Ada banyak cara yang dapat kamu pilih untuk menangani konflik dalam sebuah tim. Kamu bisa mengabaikannya, bersikap pasif-agresif, marah, kesal, dan sebagainya.

oleh Wanda Andita Putri diperbarui 05 Des 2023, 10:01 WIB
Ilustrasi team work, kerja tim, kerja sama. (Image by rawpixel.com on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Konflik memang tidak dapat dihindari ketika bekerja dalam sebuah tim. Kamu pasti memiliki sudut pandang, pendapat, dan cara yang berbeda dengan rekan kerjamu dalam melakukan sesuatu. Ini belum tentu merupakan hal yang buruk. Seringkali hal ini dapat bermanfaat dan membantu kamu memperluas sudut pandang dan cara menyelesaikan tugas atau proyek yang sama. Namun, dalam proses kerja sama yang sebenarnya, terkadang perbedaan kamu bisa berujung pada diskusi yang memanas, rasa sakit hati, hambatan, bahkan berpotensi membahayakan sebuah proyek.

Ada banyak cara yang dapat kamu pilih untuk menangani konflik dalam sebuah tim. Kamu bisa mengabaikannya, bersikap pasif-agresif, marah, kesal, dan sebagainya. Mungkin kamu suka menuding dan menyalahkan orang lain atau mungkin kamu memiliki sedikit kesabaran sehingga mudah frustasi dengan kecepatan kerja seseorang.

Meskipun ada banyak cara untuk menangani konflik, beberapa di antaranya dapat membantu kamu menyelesaikan masalah lebih cepat dibandingkan cara lain dan memberikan hasil yang lebih baik. Berikut cara efektif untuk menghadapi konflik dalam tim, seperti yang dilansir dari halaman Life Hack pada Selasa (5/12/23).

1. Mengakui dan Menerima Konflik

Banyak orang menghindari konflik dengan mengabaikannya dan melanjutkan urusan mereka. Namun, banyak juga individu yang dikondisikan untuk percaya bahwa konflik pada dasarnya buruk dan tidak tahu cara mengatasinya dengan berbagai alasan. Dengan mengambil pendekatan untuk abaikan masalah dan anggap masalah itu tidak ada, satu-satunya hal yang akan terjadi adalah penyelesaian masalah yang memakan waktu lebih lama dan mungkin akan menjadi lebih berantakan.

Tips pertama untuk mengelola konflik dalam tim secara efektif adalah dengan mengakui konflik tersebut. Jangan malu untuk mengungkapkan bahwa kamu kurang setuju dengan pendapat rekan kerjamu dan sampaikan alasan serta saran yang membangun untuk kepentingan bersama.


2. Jangan Langsung Bereaksi Berlebihan

Ilustrasi bekerja, kerja sama tim. (Image by tirachardz on Freepik)

Ketika kamu merasa kesal ketika bekerja dalam tim, pastikan kamu tidak langsung berbicara tanpa memikirkannya terlebih dahulu. Setiap kali kamu merasakan tekanan darahmu meningkat ketika mendengarkan anggota tim lain berbicara, cobalah untuk mengambil jeda. Berhenti sejenak dan menarik napas beberapa kali dan menenangkan diri. Percayalah, seringkali kamu hanya bereaksi tanpa berpikir dan hasilnya tidak akan maksimal.

Ketika kamu meluangkan waktumu untuk mencerna konflik tersebut dan tidak bereaksi dengan cepat, situasinya selalu menjadi lebih baik. Terkadang, cobalah memberi dirimu waktu untuk menenangkan diri sebelum kamu menyampaikan pendapatmu. Di lain waktu, kamu dapat melihat sudut pandang lain selain sudut pandang kamu sehingga kamu tidak merasa terlalu kesal.

Dalam keadaan apa pun, yang terbaik adalah tidak mengikuti reaksi naluri kamu ketika kamu tidak etuju dengan anggota tim lainnya. Pelan-pelan dan jangan berikan respons yang berlebihan.

3. Pastikan Semua Orang Didengar dan Dihargai

Ketika kamu melakukan diskusi untuk mengatasi perbedaan pendapat, penting bagi setiap orang untuk didengarkan dan merasa bahwa pendapat mereka dihargai. Jangan lupa bahwa perasaan yang dipahami adalah salah satu kebutuhan terdalam yang kamu miliki sebagai manusia. Ketika kamu merasa dipahami, kamu merasa dihargai dan diakui, hal ini akan sangat penting bagi kebahagiaanmu. 

 

 


4. Rekap Diskusi

Ilustrasi bekerja (pixabay.com)

Pada saat ini, kamu harus memutar ulang apa yang kamu dengar dari semua orang untuk memastikan kamu melakukannya dengan benar. Bila seseorang memberi tahu bahwa kamu salah dalam satu hal atau lainnya, cobalah untuk menyesuaikan. Tujuannya untuk memastikan bahwa kamu tidak hanya telah mendengar dan menafsirkan dengan benar, tetapi juga setiap anggota tim telah mendengarnya. Pada akhir tahap ini, setiap orang harus mempunyai pemikiran yang sama dan memiliki pemahaman yang baik tentang apa yang orang lain pikirkan terkait situasi tersebut.

5. Dapatkan Dukungan Semua Orang

Sebagai hasil langsung dari merangkum diskusi, kini waktu yang tepat untuk mendorong dukungan kepada semua orang. Tentu saja, seringkali hal ini tidak langsung muncul setelah merekapitulasi diskusi. Namun, pada titik inilah orang merasa lebih nyaman menawarkan solusi atau bersedia untuk berkompromi. 

Tujuannya untuk mengatasi poin-poin ketidaksepakatan sehingga mencapai titik bahwa semua orang merasa didengar dan dihargai dalam berpendapat sebagai anggota dari tim. Terkadang, kamu harus mengingatkan orang lain bahwa kamu semua berada di tim yang sama dan bekerja menuju tujuan yang sama agar setiap anggota tim mau memberi gagasan atau idenya meskipun hanya sedikit.


Infografis Journal: Kenapa Banyak Pekerja di Jakarta Tinggal di Kota Penyangga

Infografis Journal: Kenapa Banyak Pekerja di Jakarta Tinggal di Kota Penyangga (Liputan6.com/Trie Yasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya