Liputan6.com, Jakarta - PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) bakal mengalihkan saham treasuri hasil pembelian kembali (buyback). Alhasil, Perseroan memiliki kewajiban untuk melakukan pengalihan, dengan cara dan dalam jangka waktu yang ditentukan dalam POJK No. 30/2017.
Mengacu pada Pasal 15 POJK No. 30/2017, perusahaan terbuka yang masih menguasai saham hasil pembelian kembali selama jangka waktu 3 tahun sejak selesainya pembelian kembali saham, maka perusahaan terbuka wajib mulai mengalihkan saham hasil pembelian kembali dalam jangka waktu paling lama 2 tahun.
Advertisement
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Kamis (16/11/2023), saham hasil pembelian kembali yang dibagikan secara proporsional kepada para pemegang saham seluruhnya berasal dari saham treasuri dan akan diberikan kepada seluruh pemegang saham secara proporsional sesuai kepemilikan sahamnya.
Apabila terdapat sisa saham treasuri setelah pelaksanaan pembagian saham, maka akan digunakan sebagai bagian dari pelaksanaan program kepemilikan saham oleh manajemen (MSOP).
Jumlah saham treasuri yang akan dibagikan adalah sebesar 170.000.000 lembar saham akan dibagikan kepada pemegang saham secara proporsional. Sisanya sebesar 9.876.685 lembar saham akan dibagikan sebagai MSOP.
Dengan memperhatikan jumlah saham treasuri yang akan dibagikan, Perseroan mengusulkan pembagian saham hasil pembelian kembali dengan rasio setiap 250 lembar saham lama akan memperoleh 9 lembar saham.
"Pembagian saham hasil pembelian kembali dilakukan dengan pembulatan ke bawah dan Perseroan tidak akan membagikan saham dengan kepemilikan saham di bawah rasio pembagian yang telah ditentukan," tulis Manajemen Perseroan.
Apabila pada pembulatan terdapat saham treasuri yang tidak terbagi, maka akan disimpan kembali sebagai saham treasuri.
Dalam rangka merealisasikan hal tersebut, Resources Alam Indonesia berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 7 Desember 2023.
KKGI Bakal Buyback 193,45 Juta Saham
Sebelumnya diberitakan, PT Resources Alam Indonesia Tbk (KKGI) akan membeli kembali atau buyback saham ke V melalui Bursa Efek Indonesia (BEI).
Mengutip keterbukaan informasi ke BEI,Rabu (24/5/2022), PT Resources Alam Indonesia Tbk akan buyback saham maksimal 10 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh atau maksimal 500 juta saham.
Berdasarkan pertimbangan dari direksi perseroan, buyback saham tahap V ini merupakan kelanjutan pembelian saham tahap sebelumnya yang berakhir 1 April 2022.
Perseroan gelar buyback saham ini untuk mengangkat harga saham pada level yang lebij baik. Perseroan telah menunjukkan kinerja yang cukup bagus, tetapi harga saham perseroan belum mencerminkan kinerja perseroan yang sesungguhnya dibandingkan perusahaan sejenis.
Dengan mempertimbangkan hal itu, perseroan buyback saham dengan tujuan memberikan fleksibilitas kepada seroan untuk mencapai struktur permodalan yang lebih efisien sehingga memungkinkan perseroan menurunkan keseluruhan biaya modal dan meningkatkan earning per share (EPS), Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE).
Selain itu membantu stabilitas harga saham perseroan agar lebih mencerminkan kondisi fundamental perseroan. Perseroan akan memakai saldo laba perseroan untuk buyback saham ke V. Bila rencana buyback tidak disetujui dan bila terdapat sisa dana, dana program itu akan dikembalikan ke arus kas.
Sisa jumlah saham dapat dibeli pada rencana buyback saham ke V adalah maksimal 193.452.000 saham. Perseroan mencadangkan dana aksimal Rp 160 miliar. Perseroan akan simpan saham hasil buyback sebagai treasury stock.
“Pembelian kembali saham ke V Perseroan akan dilaksanakan dalam jangka waktu 18 bulan yaitu sati hari sejak tanggal persetujuan RUPS yang akan direncanakan mulai 1 Juli 2022-30 Desember 2023,” tulis perseroan
Untuk melaksanakan buyback saham ini, Resources Alam Indonesiaakan meminta persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar 30 Juni 2022. Perseroan telah menunjuk PT Maybank Sekuritas Indonesia untuk gelar buyback saham.
Advertisement
Pembukaan IHSG pada 16 November 2023
Sebelumnya laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan sajam Kamis (16/11/2023). Pergerakan IHSG itu terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.
Dikutip dari data RTI, pada pembukaan perdagangan, IHSG naik tipis ke posisi 6.958,34. Pada pukul 09.17 WIB, IHSG merosot 0,35 persen ke posisi 6.933. Indeks saham LQ45 turun 0,63 persen ke posisi 914,64. Mayoritas indeks saham acuan tertekan.
Pada perdagangan saham Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.964,16 dan terendah 6.927,70. Sebanyak 212 saham melemah sehingga menekan IHSG. 197 saham menguat dan 205 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 157.547 kali dengan volume perdagangan 2,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 1,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.584.
Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham infrastruktur naik 0,16 persen dan sektor saham transportasi bertambah 1,61 persen. Sementara itu, sektor saham energi turun 0,29 persen, sektor saham basic merosot 0,22 persen, sektor saham industri tergelincir 0,13 persen, sektor saham nonsiklikal melemah 0,37 persen.
Selain itu, sektor saham siklikal tergelincir 0,28 persen, sektor saham kesehatan susut 0,46 persen, sektor saham keuangan terpangkas 0,36 persen, sektor saham properti merosot 0,57 persen dan sektor saham teknologi melemah 0,71 persen.
Bursa Saham Asia Pasifik pada 16 November 2023
Sebelumnya bursa saham Asia Pasifik bergejolak dalam rentang yang sempit pada perdagangan saham Kamis (16/11/2023).
Pergerakan bursa saham Asia itu terjadi di tengah imbal hasil obligasi Amerika Serikat mempertahankan kenaikannya seiring investor mengukur tanda baru ketahanan ekonomi Amerika Serikat (AS).
Mengutip dari Yahoo Finance, Kamis pekan ini, bursa saham Australia melemah pada pembukaan perdagangan. Sedangkan bursa saham Jepang berfluktuasi. Indeks Hang Seng berjangka naik didukung kenaikan golden dragon, yang berisi saham-saham China yang tercatat di Amerika Serikat. Hal ini mencerminkan laba perusahaan yang menguntungkan dan spekulasi pengetatan kebijakan moneter bank sentral AS atau the Federal Reserve (The Fed) telah mencapai puncaknya.
Imbal hasil obligasi Australia mengurangi kenaikan seiring tingkat pengangguran meningkat pada Oktober 2023. Imbal hasil obligasi sedikit berubah di Asia setelah aksi jual pada perdagangan Rabu pekan ini dengan imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun naik delapan basis poin menjadi di atas 4,5 persen.
Dolar AS stabil di perdagangan Asia setelah menguat terhadap mata uang utama pada perdagangan sesi sebelumnya termasuk yen yang melemah melampaui 151 per dolar AS.
Ketenangan ini tercermin pada indeks VIX yang merupakan ukuran ketakutan wall street yang berada di dekat level terendah dalam dua bulan. Indeks ICE BofA MOVE yang memetakan volatilitas pasar obligasi juga melemah. Pergerakan ini di tengah tanda-tanda kerja sama baru antara Amerika Serikat dan China.
Selain itu, pergerakan tersebut juga mengikuti data baru yang membantu membangun alasan soft landing. Penjualan ritel melambat pada Oktober dan bulan-bulan sebelumnya direvisi lebih tinggi menunjukkan ada ketahanan menjelang musim liburan. Indeks harga produsen secara tak terduga mengalami penurunan terbesar sejak April 2020.
Advertisement