Surya Toto Indonesia Tebar Dividen Interim Rp 9 per Saham

Surya Toto Indonesia akan membagikan dividen interim 2023 sebesar Rp 92,88 miliar.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 08 Des 2023, 13:20 WIB
Emiten produsen kloset TOTO, PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) akan membagikan dividen interim untuk periode tahun buku 2023. (Foto: Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Emiten produsen kloset TOTO, PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) akan membagikan dividen interim untuk periode tahun buku 2023.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (15/11/2023), Surya Toto Indonesia akan membagikan dividen interim sebesar Rp 92,88 miliar atau Rp 9 per saham. Pembagian dividen tersebut sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 13 November 2023.

Sementara itu, hingga 30 September 2023, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 183,41 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 2,11 triliun serta total ekuitas senilai Rp 2,38 triliun. 

Berikut ini merupakan jadwal pembagian dividen interim TOTO:

  • Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 22 November 2023
  • Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 23 November 2023
  • Cum dividen di pasar tunai: 24 November 2023
  • Ex dividen di pasar tunai: 27 November 2023
  • Recording date: 24 November 2023
  • Pembayaran dividen: 14 Desember 2023

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Kamis, 16 November 2023, saham TOTO naik 0,84 persen ke posisi Rp 240 per saham. Saham TOTO dibuka naik dua poin ke posisi Rp 240 per saham. Saham TOTO berada di level tertinggi Rp 242 dan terendah Rp 238 per saham. Total frekuensi perdagangan 177 kali dengan volume perdagangan 35.305 saham. Nilai transaksi saham TOTO Rp 668,1 juta.

Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 0,40 persen ke posisi 6.930,41. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.964,16 dan terendah 6.906,59. Sebanyak 262 saham melemah dan 240 saham menguat. 224 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 635.707 kali dengan volume perdagangan 8,2 miliar saham. Nilai transaksi Rp 4,5 triliun.

 


Kinerja Keuangan 2022

Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)

Sebelumnya diberitakan, PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) mengumumkan kinerja perseroan untuk tahun buku 2022 yang berakhir pada 31 Desember 2022. Pada periode tersebut, Surya Toto Indonesia membukukan kinerja positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (29/3/2023), pendapatan perseroan sepanjang 2022 tercatat sebesar Rp 2,08 triliun. Pendapatan ini naik 13,66 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,83 triliun.

Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan naik menjadi Rp 1,52 triliun dari RP 1,46 triliun pada 2021. Alhasil perseroan membukukan laba bruto sebesar Rp 569,8 miliar, yang masih naik 52,69 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 373,16 miliar. Pada periode ini, laba usaha jut=ga mengalami kenaikan 110,27 persen menjadi Rp 393,29 miliar pada 2022 dari Rp 188,44 miliar pada 2021.

Perseroan juga mencatatkan beban keuangan sebesar Rp 5,85 miliar, pajak atas pendapatan keuangan Rp 1,17 miliar, biaya keuangan Rp 20,09 miliar, dan bagian atas laba bersih entitas asosiasi. Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 313,41 miliar. Laba ini naik 99,96 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 156,74 miliar. Sehingga laba per saham naik menjadi Rp 30,37 dari sebelumnya Rp 15,19.

Dari sisi aset TOTO sampai dengan Desember 2022 naik menjadi Rp 3,3 triliun dari Rp 3,24 triliun pada 2021. Liabilitas turun menjadi Rp 1 triliun dari RP 1,11 triliun pada 2021. Bersamaan dengan itu, ekuitas sampai dengan Desember 2022 naik menjadi Rp 2,3 triliun dari Rp 2,13 triliun pada Desember 2021.

 


Penutupan Wall Street pada 15 November 2023

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Sebelumnya diberitakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Rabu, 15 November 2023. Wall street melanjutkan reli yang kuat dari sesi perdagangan sebelumnya didukung data inflasi yang lebih menggembirakan.

Dikutip dari CNBC, Kamis (16/11/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik 0,16 persen ke posisi 4.502,88. Indeks Nasdaq naik tipis 0,07 persen ke posisi 14.103,84. Indeks Dow Jones bertambah 163,61 poin atau 0,47 persen ke posisi 34.991,21.

Imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) bertenor 10 tahun naik 9 basis poin ke posisi 4,537 persen. Kenaikan ini suku bunga turun di bawah ambang batas 4,5 persen.

Indeks harga produsen pada Oktober yang mengukur harga grosir turun 0,5 persen dan menandai penurunan bulanan terbesar sejak April 2020. Namun, tidak semua data ekonomi positif karena penjualan ritel juga menurun.

“Jelas, suku bunga adalah pendorong utama pasar saham ini. Saat ini, suku bunga sedikit lebih tinggi bukan karena Producer Price Index (PPI) tetapi karena penjualan ritel sedikit lebih tinggi dibandingkan ekspektasi,” ujar CEO Infrastructure Capital Advisors, Jay Hatfield.

 


Sentimen yang Bayangi Wall Street

Pedagang bekerja di New York Stock Exchange, New York, 10 Agustus 2022. (AP Photo/Seth Wenig, file)

Wall street memulai sesi perdagangan yang kuat. Indeks S&P 500 dan Nasdaq mencatat kinerja terbaik sejak April. Keuntungan pasar tersebut terjadi setelah indeks harga konsumen tetap mendatar pada Oktober, sedangkan indeks Dow Jones sedikit meningkat.

Di sisi lain, harga saham Target melonjak hampir 18 persen karena hasil kinerja lebih baik dari perkiraan pada kuartal III. Saham perusahaan pakaian V.F Corp naik 14 persen setelah JPMorgan meningkatkan rekomendasi saham menjadi netral dari underweight.

Wall street juga mencermati Washington. Hal ini seiring anggota parlemen berusaha menghindari penutupan pemerintah. Pada Selasa malam, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengesahkan undang-undang yang memerlukan resolusi berkelanjutan yang “berjenjang”. Keputusan tersebut akan diajukan ke Senat untuk dilakukan pemungutan suara. Jika disahkan oleh anggota parlemen, undang-undang itu akan diserahkan kepada Presiden AS Joe Biden. Tanpa rancangan undang-undang pendanaan, pemerintah federal dijadwalkan akan ditutup pada akhir pekan ini.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya