Tidak Boleh Dibawa Pulang, Ini Alasan Kenapa Wristband Konser Coldplay Harus Dikembalikan

Para penonton tak boleh membawa Xylobands pulang ke rumah dan harus mengembalikannya setelah pertunjukan selesai. Mungkin banyak yang bertanya-tanya, mengapa Xylobands harus dikembalikan?

oleh Camelia diperbarui 16 Nov 2023, 15:57 WIB
Tidak Boleh Dibawa Pulang, Ini Alasan Kenapa Wristband Konser Coldplay Harus Dikembalikan - (Camelia/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Coldplay sukses menggelar konser Music of the Spheres World Tour 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Rabu, 15 November 2023 malam. Chris Martin dkk memberikan penampilan luar biasa kepada puluhan ribu penonton yang hadir. Ini menjadi konser perdana Coldplay di Indonesia usai 25 tahun berkarier. 

“Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali: ini membutuhkan waktu 25 tahun untuk bisa tampil di Jakarta. Ini terasa sungguh menakjubkan, terima kasih sudah setia menunggu kami,” tulis Coldplay di akun Instagram-nya. 

Bagi penggemar yang hadir menonton aksi panggung Coldplay semalam tentu terkesima penataan panggung hingga lampu konser Coldplay. Apalagi para penonton yang diperkiraan mencapai 80 ribu orang itu mengenakan gelang yang turut memancarkan lampu mengikuti lagu yang dimainkan. 

Aksesori wristband konser Coldplay ini disebut Xylobands. Dikutip dari lama Tekno-Liputan6.com, Xylobands adalah gelang LED yang dikendalikan radio dan dirancang untuk membantu pencahayaan pada suatu pertunjukkan menjadi lebih meriah.

Ya, Xylobands selalu turut memeriahkan konser Coldplay di berbagai negara termasuk saat band asal Inggris tersebut tampil di GBK semalam. 

Namun para penonton tak boleh membawa Xylobands pulang ke rumah dan harus mengembalikannya setelah pertunjukan selesai. Mungkin banyak yang bertanya-tanya, mengapa Xylobands harus dikembalikan?


Berkaitan dengan Isu Lingkungan

foto: Camelia

Rupanya ini merupakan permintaan khusus dari Coldplay kepada penontonnya dalam semua rangkaian tur dunia mereka bertajuk “Music of the Spheres.” Hal ini dilakukan lantaran berkaitan dengan isu lingkungan yang kerap Coldplay suarakan. 

Nantinya setiap Xylobands yang telah digunakan oleh para penonton saat konser di satu negara akan dikenakan kembali oleh penonton di negara lainnya. 

Hingga saat ini, setiap negara yang dikunjungi oleh Coldplay dalam konser dunianya kali ini memiliki persentase pengembalian wristband hingga di atas 90 persen. Itu terlihat dari data yang tercatat di Wristband Recycling Leaderboard Update yang dipasang saat konser akan dimulai. 


Menggelar Konser yang Ramah Lingkungan

Beberapa kali Chris Martin menyapa penonton. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Diketahui Coldplay memang sudah berkomitmen untuk menggelar konser berkelanjutan dan dengan karbon serendah mungkin atau ramah lingkungan. Lantas, apa saja yang dilakukan Coldplay untuk membuat konsernya sangat ramah lingkungan?  

1. Mengurangi Jejak Karbon

Dikutip dari laman sustainability.coldplay.com, Kamis (16/11/2023), Chris Martin dan timnya berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dengan 3 prinsip. 3 prinsip tersebut yaitu Reduce, Reinvent, dan Restore.

Reduce bermakna kurangi konsumsi, daur ulang, dan pangkas emisi karbon hingga 50%. Reinvent mendukung teknologi hijau baru dan kembangkan metode tur yang berkelanjutan, dan super-low carbon.

Sedangkan Restore bertujuan menjadikan tur musik Coldplay bermanfaat bagi lingkungan. Caranya dengan mendanai portofolio proyek berbasis alam dan teknologi, sehingga menyerap lebih banyak CO2 dibandingkan yang dihasilkan dari kegiatan tur dunia.

Tidak tanggung-tanggung, Coldplay selalu mengumpulkan data dampak iklim dan jejak lingkungan setiap konser mereka.

2. Sepeda dan Lantai Penghasil Listrik

Pada setiap konser yang digelar, para penonton konser Coldplay dapat berdansa sambil mengendarai sepeda yang menghasilkan listrik. Sepeda-sepeda pedal tersebut disediakan di beberapa titik di lokasi konser dan penonton dapat aktif berkontribusi menghasilkan energi untuk menggelar konser melalui energi kinetik.

Sementara itu, bagi penonton yang tidak ingin naik sepeda masih dapat membantu menghasilkan listrik dengan hanya berloncat-loncat atau menari di lantai kinetik yang dipasang di dalam dan sekitar stadion. 


3. 1 Tiket untuk 1 Pohon

Sang vokalis, Chris Martin tampil enerjik dan komunikatif. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Coldplay membuat gerakan one ticket one tree, nantinya Coldplay akan menanam 1 pohon untuk setiap 1 tiket yang terjual dalam konser mereka. Penanaman pohon akan dilakukan di lima tempat yaitu California, Haiti, Rumania, Brasil, dan Andes. 

Namun, Coldplay juga berencana menanam di Asia Tenggara, Australia, dan Afrika di masa mendatang. Coldplay turut mendukung program ini adalah organisasi One Tree Planted.

4. Panggung Dibuat dari Bahan Daur Ulang

Pada beberapa konser Coldplay sebelumnya, panggung tur dibuat menggunakan kombinasi bahan yang ringan, rendah karbon, dan dapat digunakan kembali seperti bambu dan baja daur ulang.

Setelah tur selesai, semua bahan yang digunakan akan didaur ulang dan digunakan kembali. Untuk pencahayaan sendiri Coldplay akan menggunakan perlengkapan rendah energi seperti layar dan laser LED rendah energi serta audio yang memakan 50 persen lebih rendah energi.

5. Aksesoris Konser Ramah Lingkungan

Semua aksesori konser hingga merchandise resmi Coldplay dibuat dari bahan-bahan alami ataupun dapat didaur ulang. Bahkan, semua plastik, poliester diganti dengan alternatif alami seperti kapas organik.

Infografis Konser Musik Pilihan 2023 di Indonesia.  (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya