Liputan6.com, Jakarta - PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) memproyeksikan bisa mencetak laba pada kuartal III atau IV 2023. Akan tetapi, realisasi laba tersebut belum tercapai hingga periode September lalu.
Direktur Utama AirAsia Indonesia Veranita Yosephine menuturkan, pihaknya mengalami sejumlah hambatan di tengah penyehatan keuangan pada 2023. Salah satunya hambatan berasal dari pemulihan pesawat yang berada di luar kontrol Perseroan.
Advertisement
Sehingga, dari armada tersebut belum bisa menghasilkan keuntungan. Hal itu pun membuat rugi perusahaan terus berlanjut.
"Delay kapasitas itu, recovery tersebut menjadikan beban cost besar tapi revenue belum dapat dari armada itu," kata Veranita dalam paparan publik, Kamis (16/11/2023).
Akan tetapi, ia meyakini Perseroan bakal mencetak kinerja keuangan yang positif pada pertengahan awal tahun depan.
Di sisi lain, ia mengatakan, dalam rangka meningkatkan pendapatan. Perseroan memastikan akan membuka rute baru dengan kapasitas yang dimiliki sehingga membuat opsi konsumen lebih banyak.
Adapun rute baru yang bakal dibuka oleh AirAsia di antaranya Brunei Darussalam, Hong Kong, Filipina, Maldives, China dan India.
Tak hanya itu, Perseroan juga bakal mengembangkan peluang besar di bisnis kargo. Dengan demikian, ia optimistis Perseroan mampu mencetak kinerja cemerlang pada 2024.
Sebagaimana diketahui, sampai dengan kuartal III 2023, Perseroan mengantongi pendapatan sebesar Rp 4,93 triliun. Akan tetapi, Perseroan mencetak rugi bersih senilai Rp 875,42 miliar.
Garuda Indonesia Gandeng Induk Air Asia Kerja Sama di 3 Lini Bisnis
Sebelumnya diberitakan, Capital A, induk perusahaan dari maskapai AirAsia, bersama Grup Garuda Indonesia mengumumkan kemitraan strategis dalam mendukung penguatan ekosistem aviasi global setelah pandemi COVID-19.
Kemitraan antara kedua entitas dijajaki pada perluasan jaringan di lini usaha jasa penerbangan komersial berbiaya hemat, AirAsia dan Citilink, usaha layanan logistik, Teleport dan Garuda Indonesia Cargo, hingga layanan Maintenance Repair and Overhaul (MRO) bersama Asia Digital Engineering (ADE) milik Capital A dan anak usaha Garuda Indonesia, yakni GMF AeroAsia.
President & CEO Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan langkah kolaborasi ini menjadi penanda penting terhadap optimisme outlook industri aviasi yang bergerak semakin progresif. Perseroan percaya pasca pandemi, kolaborasi bersama ekosistem aviasi menjadi sebuah keniscayaan untuk terus dioptimalkan.
Berangkat dari komitmen tersebut, kolaborasi bersama dengan Capital A ini diharapkan tidak hanya dapat memberikan pondasi outlook bisnis yang semakin solid bagi kedua perusahaan tetapi juga dapat memperkuat komitmen bersama dalam menghadirkan nilai tambah layanan penerbangan terbaik bagi masyarakat.
"Jadi sangat penting untuk berkolaborasi dalam perusahaan, kita menjadi lebih dekat," ujar dia dalam konferensi pers, Rabu (27/9/2023).
Dia bilang, berbagai inisiatif yang dilaksanakan Grup Garuda Indonesia melalui kolaborasi bersama berbagai mitra strategis, termasuk Capital A menjadi sebuah manifestasi bagi komitmen perusahaan untuk terus tumbuh bersama menghadirkan ekosistem usaha industri aviasi yang semakin agile dan adaptif menjawab tantangan kinerja industri penerbangan global serta menghadirkan greater impact atas keberadaan pelaku sektor aviasi bagi masyarakat dunia.
Advertisement
Awal Perjalanan Baru
CEO Capital A Tony Fernandes mengatakan, pihaknya saat ini menjadi saksi dari kemitraan luar biasa antara dua perusahaan terkemuka di Asean, yang dicintai oleh jutaan orang karena value, kualitas, serta pilihan layanan terbaik yang ditawarkan.
"Hubungan baik kami dengan Garuda telah bermula ketika Citilink bergabung dalam aplikasi airasia Superapp. Kami sangat bersemangat untuk terus memperkukuh relasi ini dengan menggabungkan kekuatan serta sumber daya yang kami miliki untuk menambah pengalaman terbaik bagi masyarakat," kata Tony.
Pilar pertama dari kemitraan transformasional ini adalah MoU interlining antara AirAsia dengan Citilink. Sekaligus menandai layanan interline perdana bagi Grup Maskapai AirAsia, kerja sama ini siap memberikan akses tanpa batas bagi para pelaku perjalanan udara ke berbagai kota di Indonesia.
Memanfaatkan sedikitnya 50 destinasi domestik yang dijangkau Citilink serta 150 destinasi internasional milik AirAsia di Asean, peluncuran perdana pada rute-rute pilihan antara kedua maskapai direncanakan mulai beroperasi pada kuartal I 2024.
Layanan Terintegrasi
Layanan yang terintegrasi ini akan memberikan pengalaman proses transfer yang lebih mudah dan nyaman bagi para pelaku perjalanan udara dengan proses check-in bagasi dan penerbitan boarding pass cukup dari kota keberangkatan.
"Kami senang dengan kerja sama yang membuka awal perjalanan baru lagi bagi AirAsia; sesuatu yang saya yakini penting untuk fase pertumbuhan kami. Citilink merupakan partner yang ideal dengan rute domestiknya yang kuat. Bersama dengan rute internasional dari kami, kemitraan ini akan menciptakan sinergi yang luar biasa," kata CEO Grup AirAsia Bo Lingam.
Ke depan, AirAsia akan melihat kolaborasi menarik lain seperti Citilink yang akan memperkuat perusahaan, semakin mendekatkan jarak bagi masyarakat.
"Saya juga mengapresiasi mitra kami airasia MOVE (airasia Superapp) yang telah menjembatani hubungan simbiotik, menciptakan peluang menarik bagi Grup Maskapai AirAsia," imbuhnya.
Advertisement