Hampir 3.000 Km Jalan Tol Beroperasi, Tapi Belum Cukup Bawa Indonesia Jadi Negara Maju

Capaian jalan tol yang dioperasikan di Indonesia belum bisa menyaingi capaian negara lain. Dia mencoba membandingkan dengan China dan Korea Selatan.

oleh Arief Rahman H diperbarui 16 Nov 2023, 18:51 WIB
Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja dalam diskusi " Pembangunan Jalan Tol dan Jalan Daerah" di Jakarta, Kamis (16/11/2023). (Arief/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat Indonesia sudah mengoperasikan hampir 3.000 kilometer (km) jalan tol di seluruh wilayahnya. Namun, capaian ini disebut belum bisa memenuhi syarat agar Indonesia menjadi negara maju.

Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengungkap capaian jalan tol yang dioperasikan di Indonesia belum bisa menyaingi capaian negara lain. Dia mencoba membandingkan dengan China dan Korea Selatan.

"Apakah sekarang dengan begitu banyak capaian sudah cukup? Nah ini masih jauh bapak ibu ya kalau kita bandingkan dengan network, highways network system di China, di Korea di berbagai negara barangkali kita juga masih perlu terus kerja keras dan artinya ini nanti di 2024 dan seterusnya perlu kita lanjutkan lagi," kata dia dalam diskusi media di Jakarta, Kamis (16/11/2023).

Dia mengatakan, hal ini belum cukup untuk mengejar target Indonesia untuk naik kelas menjadi negara maju. Salah satu indikator negara maju adalah lepas dari middle income trap.

"Kita sudah banyak bekerja tapi belum cukup gitu kalau kita ingin Indonesia ingin naik kelas ke negara maju, ke negara yang tidak terperangkap di middle income," tegasnya.

Menurutnya, dalam konteks pembangunan jalan tol, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan di berbagai belahan wilayah Indonesia. Maka, diperlukan keseriusan untuk melanjutkan di masa-masa selanjutnya.

"Jadi kita memang PR-nya masih banyak, yang sekarang sudah tercapai sudah bagus, tapi tidak cukup. Karena kita punya PR di Sumatera, kita masih punya PR di Kalimantan, di Jawa bagian selatan kita juga masih punya PR, di Sulawesi. Ya saya kira ini perlu kita terus kembangkan di hari-hari yang akan datang," paparnya.

 


Hampir 3.000 Km Jalan Tol Beroperasi

Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Tol Indralaya-Prabumulih garapan sepanjang 64,5 km. (Dok Hutama Karya)

Pada kesempatan yang sama, Endra mengatakan, saat ini sudah hampir 3.000 km jalan tol beroperasi di Indonesia. Capaian ini masih bisa dilanjutkan pembangunan dan pengoperasiannya kedepan.

"Dengan capaian jalan tol yang hari ini mendekati 3.000 km in operation, artinya tambahannya sekitar, sampai Oktober atau November ini sudah 2.200 kilo tambahannya," kata dia.

"Ditambah yang sebelum 2014 kita punya 790-an km ini akan terus bertambah sampai akhir tahun," sambungnya.

 


Tambah Ratusan Km Jalan Tol

Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Tol Simpang Indralaya-Prabumulih yang dibangun Hutama Karya. (Dok Hutama Karya)

Endra menyebut ada ratusan jalan tol lagi yang akan beroperasi di 2024, tahun depan. "Kemudian tahun 2024 masih ada barangkali 600-an km lagi yang akan siap ya, tahun ini mungkin 200-an km lagi tahun depan 400-an km," tuturnya.

Capaian ini disebut bisa meningkatkan jaringan jalan tol yang beroperasi di Indonedia. Harapannya, mampu memberikan pelayanan yang lebih baik juga kepada masyarakat.

"Ini menambah network kita yang lebih luas tentunya memberikan layanan yang lebih baik kepada publik, memberikan pilihan, karena penting ya, karena kita tidak bisa apa namanya membiarkan publik juga struggling dengan transportasinya dengan moda transportasinya kalau tidak diberikan pilihan," pungkasnya.

Infografis 4 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera Siap Beroperasi Pertengahan 2019.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya