Gedung Landmark BSI Berkonsep Green Building di Aceh Ditargetkan Rampung 2024

Dalam rangka memperkuat komitmen dalam memajukan perekonomian Aceh, PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) membangun Gedung Landmark BSI yang berkonsep green building.

oleh Fachri pada 16 Nov 2023, 19:05 WIB
Topping Off Green Building BSI di Aceh yang dilakukan oleh Menteri BUMN Periode 2009-2011 sekaligus Ketua Diaspora Global Aceh Mustafa Abubakar, Direktur Utama BSI Hery Gunardi, Asisten 3 Provinsi Aceh Iskandar, Direktur Operasi Bidang Gedung PT PP (Persero) Tbk Yuyus Juarsa, Kepala OJK Aceh Yusri, dan Komisaris Utama BSI Muliaman D Hadad saat menekan tombol bersama sebagai simbolis topping off Green Building BSI Aceh, Banda Aceh (15/11/2023). (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Banda Aceh Dalam rangka memperkuat komitmen dalam memajukan perekonomian Aceh, PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) membangun Gedung Landmark BSI yang berkonsep green building. Pembangunan gedung yang menelan biaya sebesar Rp325 miliar tersebut ditargetkan rampung pada Maret 2024 mendatang.

Alhamdulillah saat ini kami telah menyelesaikan 51,56% proses pembangunan gedung. Kami menargetkan pembangunan Gedung Landmark BSI Aceh selesai Februari 2024 dan diresmikan pada Maret 2024,” ujar Direktur Utama, BSI Hery Gunardi.

"Nantinya gedung ini akan menjadi Kantor Wilayah BSI di Aceh sekaligus menjadi kantor wilayah bank pertama di Indonesia yang berdiri di provinsi yang terletak paling barat tersebut," imbuhnya.

Hery mengungkapkan, hadirnya Gedung Landmark BSI Aceh dan menjadi kantor wilayah merupakan bentuk keseriusan BSI untuk memberikan layanan operasional dan kontribusi terbaik bagi perekonomian di Provinsi Aceh.

“Kami ingin menjadi bank yang terus meningkatkan inklusivitas dan bersama-sama seluruh stakeholders mendorong pertumbuhan perekonomian di Aceh. Hadirnya gedung ini memperkuat komitmen BSI untuk bersama-sama masyarakat Aceh memajukan kesejahteraan di bumi Serambi Mekah,” ungkapnya.


Kearifan Lokal & Green Building

Topping Off Green Building BSI di Aceh yang dilakukan oleh Menteri BUMN Periode 2009-2011 sekaligus Ketua Diaspora Global Aceh Mustafa Abubakar, Direktur Utama BSI Hery Gunardi, Asisten 3 Provinsi Aceh Iskandar, Direktur Operasi Bidang Gedung PT PP (Persero) Tbk Yuyus Juarsa, Kepala OJK Aceh Yusri, dan Komisaris Utama BSI Muliaman D Hadad saat menekan tombol bersama sebagai simbolis topping off Green Building BSI Aceh, Banda Aceh (15/11/2023). (Foto: Istimewa)

Hery mengungkapkan, Gedung Landmark BSI Aceh menggunakan teknologi modern dan desain dengan kearifan lokal masyarakat bumi Serambi Mekah. Ia menyebut, hal tersebut menjadi simbol kemajuan Provinsi Aceh yang semakin modern namun berpegang teguh pada nilai agama dan budaya.

"Pembangunan Gedung ini tidak akan meninggalkan unsur-unsur budaya dan kearifan lokal Aceh yang sering disebut sebagai kota Serambi Makkah. Apa lagi Islam adalah agama wad’un ilāhiyyun, senantiasa sejalan dengan budaya masyarakat selama budaya tersebut tidak bertentangan dengan ajaran Islam," ungkapnya.

"Akan tersedia pula media publikasi videotron yang menyatu dengan sisi luar gedung sebagai media publikasi publik pertama di Aceh," imbuh Hery.

Di sisi lain, Direktur Operasi Bidang Gedung PT PP (Persero) Tbk, Yuyus Juarsa mengatakan bahwa Gedung Landmark BSI Aceh merupakan gedung yang dibangun dengan konsep green building dengan sertifikasi Gold.

"Gedung tersebut mengusung semangat ramah lingkungan dan hemat energi. Hal itu terlihat dengan teknologi terkini yang digunakan, seperti penggunaan Building Automation System sebagai perangkat hemat energi, Rain Water Harvest (RWH) atau pemanfaatan air hujan untuk kebutuhan operasional gedung," katanya.

Yuyus juga mengungkapkan, Gedung Landmark BSI Aceh menggunakan desain kaca fasad DGU (Double Glass Unit) dengan rongga udara di antara kaca ganda.

"Hal itu mampu mereduksi panas matahari untuk mengurangi pemakaian pendingin ruangan. Tidak hanya itu, sumber kelistrikan gedung ini juga menggunakan sumber daya solar panel rooftop dan menjadi salah satu yang terbesar di Aceh," ungkapnya.

“Dengan adanya penerapan teknologi tersebut, Gedung Landmark BSI Aceh menjadi bangunan perkantoran pertama di Aceh yang memperoleh sertifikasi Gold dalam penerapan green building,” imbuh Yuyus.


Aset BSI di Aceh Tumbuh

Nasabah BSI mengambil uang dollar usai layanan ATM antar bank telah Kembali pulih di Gedung Wisma Mandiri I di Jakarta , Kamis (11/05/2023). (Liputan6.com)

Per September 2023, secara tahunan aset BSI di Aceh tumbuh 10,99% menjadi Rp19,40 triliun. Selain itu, pembiayaan juga tumbuh 16,32% menjadi Rp18,86 triliun dengan 44,30% porsinya diserap sektor UMKM.

Tak hanya itu, pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai 2,57% menjadi Rp15,30 triliun, sedangkan pencapaian laba sebesar Rp474 miliar.

Untuk mendukung transaksi keuangan masyarakat di Provinsi Aceh, BSI memiliki 160 kantor cabang. Jaringan tersebut diperkuat pula dengan lebih dari 700 mesin ATM dan akan ditambah menjadi 1.000 unit seiring pelaksanaan Pekan Olah Raga Nasional (PON) 2024; sekitar hampir 1.000 mesin EDC Merchant; lebih dari 17.000 BSI Smart Agent; dan lebih dari 29.000 QRIS yang tersebar di seluruh penjuru Provinsi Aceh.

"Selain itu, BSI telah membangun UMKM Center yang membina 1.641 UMKM. BSI mengembangkan pula wirausaha muda melalui BSI Aceh Muslim-Preneur yang diminati lebih dari 2.000 pendaftar," ujar Hery.

“Sehingga dengan pembangunan Gedung Landmark BSI Aceh di Jl. Teungku Daud Beureuh No.15 Banda Aceh ini, menjadi upaya kami untuk terus meningkatkan pelayanan dengan membangun dan memenuhi infrastruktur perbankan di Aceh,” jelasnya.


Terlibat dalam Program Pembangunan

Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Aceh Iskandar A. P. mengatakan bahwa pembangunan Gedung Landmark BSI Aceh adalah bentuk komitmen BSI kepada kemajuan Aceh. Ia pun menilai, BSI telah banyak terlibat dalam program pembangunan, terutama yang berkaitan dengan ekonomi dan keuangan syariah di sana. 

“Pembangunan gedung ini menjadi momentum penting. Dalam konteks Aceh, sistem perbankan syariah menjadi keharusan. Salah satunya peran perbankan mendorong sektor kecil dan menengah," katanya.

"Saya berharap dengan hadirnya gedung ini mendorong masyarakat Aceh semakin tertarik menggunakan produk dan layanan perbankan syariah. Semakin banyak pula pengusaha Aceh yang melihat peluang usaha berorientasi syariah sebagai landasan pertumbuhan bisnis mereka,” jelas Iskandar.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya