Liputan6.com, Jakarta - Ketika akan melakukan penjualan mobil bekas, maka mungkin saja sebagian orang masih belum bisa memperkirakan kisaran harga jual yang akan ditawarkan. Padahal, hal tersebut sangat penting supaya dapat menghindari berbagai kerugian transaksi.
Dalam menentukan harga penjualan mobil, ada berbagai riset yang perlu dilakukan, serta diperlukan perhitungan yang cukup teliti untuk bisa mendapatkan harga yang tepat.
Advertisement
Jika menawarkan harga yang terlalu tinggi, maka hal tersebut bisa berpotensi membuat mobil menjadi sulit atau lama terjualnya. Namun, jika harga yang dipatok juga terlalu rendah, bisa saja justru menimbulkan kerugian bagi Kita sebagai penjualnya.
Menentukan harga yang tepat adalah poin penting yang perlu dilakukan dalam transaksi yang terbilang cukup besar ini. Jika Kita berniat untuk menjual mobil, maka hal-hal di bawah ini sebaiknya Kita lakukan menurut Suzuki Indonesia.
1. Melakukan Riset Pasar
Hal pertama yang penting dan sangat perlu Kita lakukan yaitu riset pasar, sesuai dengan apa yang sudah disinggung sebelumnya. Jika mobil Kita termasuk dalam mobil bekas yang sedang diincar, maka ada kemungkinan bahwa pasar penjualan Kita akan semakin luas.
Sebaiknya, Kita melakukan riset tentang harga-harga mobil yang sedang beredar di pasaran saat ini, baik untuk mobil dalam kondisi baru maupun bekas.
Kita juga bisa melakukan riset terhadap beberapa klasifikasi penting yang dapat berpengaruh terhadap keputusan penetapan harga.
Misalnya, klasifikasi dan standar tentang segmentasi dari target pasar Kita, model dan tahun dari kendaraan tersebut, permintaan pasar terhadap jenis mobil tersebut.
Namun, memang perlu diperhatikan bahwa ada berbagai faktor penting yang dapat menentukan atau mempengaruhi harga jual dari mobil Kita, sehingga hal tersebut pun perlu dipertimbangkan.
2. Mencoba untuk Memposisikan Diri sebagai Pembeli
Langkah selanjutnya yang tidak kalah penting yaitu cobalah untuk memposisikan diri Kita sebagai pembeli.
Jadi, dalam hal ini, cobalah nilai harga mobil ini seakan Kita bukan sebagai penjual, melainkan pembeli. Hal ini akan membuat Kita lebih mampu untuk melakukan penaksiran harga yang tepat.
Misalnya, jika mobil tersebut masih berada dalam kondisi mesin yang bagus, serta komponen lainnya pun masih mulus, maka tidak masalah jika harganya cenderung lebih mahal. Jika Kita menjadi pembeli mobil pun, hal tersebut mungkin saja tidak akan menjadi masalah.
Namun, jika ternyata ada kondisi yang kurang baik, maka memberikan harga terlalu mahal cenderung hanya akan membuat calon pembeli perlu memikirkannya lagi.
3. Memakai Harga Psikologis
Setelah melakukan riset dan mencoba memposisikan diri sebagai pembeli, maka selanjutnya Kita bisa masuk kepada penentuan harga.
Jika kedua langkah sebelumnya telah terselesaikan dengan baik, maka saat ini Kita seharusnya sudah punya kisaran harga jual yang dipatok. Selanjutnya, Kita bisa memakai trik harga psikologis supaya patokan harga tersebut dapat berubah menjadi angka yang lebih menarik perhatian.
Biasanya, jika Kita menetapkan harga yang ‘bulat’, maka harga tersebut akan memiliki kecenderungan untuk terlihat lebih mahal. Sebagai contoh, seseorang mungkin akan lebih merasa harga 999.990 itu lebih murah dibandingkan harga 1.000.000.
Pembeli bisa saja memiliki kecenderungan untuk memilih nominal pertama karena menganggapnya bisa lebih hemat, padahal sebenarnya kedua harga tersebut tidak berbeda jauh.
Advertisement