Nomor Urut 2 Prabowo-Gibran, Jubir TKN: Jalan Tengah dan Keseimbangan

Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budi Satrio Djiwandono menyebut nomor urut dua sebagai simbol jalan tengah.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 18 Nov 2023, 17:07 WIB
Pertama, adalah pengambilan nomor antrean untuk mengambil nomor urut dilakukan oleh cawapres. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budi Satrio Djiwandono menyebut nomor urut dua sebagai simbol jalan tengah.

Menurut dia, hal ini juga menjadi simbol yang tegak lurus pada komitmen pembangunan Indonesia.

Budi menuturkan, pembangunan Indonesia saat ini sudah on the track menuju Indonesia Emas 2024.

"Nomor urut dua ini pertanda baik untuk pasangan Prabowo-Gibran. Karena ini adalah simbol jalan tengah yang tepat untuk meneruskan pembangunan yang sudah on the track menuju Indonesia Emas 2024," kata dia kepada media di Jakarta, Jumat (17/11/2-23).

Budi mengatakan, dengan nomor urut dua ini pasangan Prabowo-Gibran menggambarkan paslon tengah yang tidak suka drama kanan-kiri. Selain itu, nomor urut dua juga sebagai simbol jalan tengah yang dapat merangkul semua golongan.

Apalagi, kata dia, pihaknya ingin pesta demokrasi berlangsung dengan riang gembira tanpa ada perpecahan dan polarisasi seperti pada pemilu sebelumnya.

"Nah ini sangat tepat ya, apalagi nomor dua ini juga melambangkan keseimbangan dan keharmonisan. Itu yang dibutuhkan Indonesia saat ini," kata Budi.

Budi yang juga Wakil Ketua Umum Gerindra tersebut mengaku selalu mengingat cita-cita besar capres Prabowo Subianto yang ingin menjadikan Indonesia bangsa besar yang kuat dan mandiri di atas kakinya sendiri.

Sama seperti filosofi angka dua yang melambangkan keseimbangan, Prabowo juga menjadi sosok perangkul semua kelompok untuk Indonesia Emas 2045.


TKN Prabowo-Gibran Targetkan Raih 22 Juta Suara Pemilih Muda

Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Anies Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyerahkan syarat pencalonan menjadi presiden dan wakil presiden kepada Ketua KPU KPU Hasyim Asy'ari di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (25/10/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Komandan Pemilih Muda Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Arief Rosyid Hasan, menargetkan 22 juta suara anak muda di Pilpres 2024.

Menurut dia, ada 56 persen pemilih muda dari Gen Z dan milenial dari data Komisi Pemilihan Umum (KPU).

KPU sendiri telah menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 pemilih.

"Berdasarkan DPT tersebut, 56 persen suara pemuda ekuivalen dengan kurang lebih 114 juta adalah suara pemuda. Dari angka ini, TKN Fanta menargetkan 20 persen atau sekitar 22 juta suara pemuda untuk mendukung satu putaran Prabowo-Gibran," kata Arief dalam keterangannya, Jumat (17/11/2023).

Dia menyebut, bonus demografi tidak boleh jadi sekada retorika. Akan tetapi, pemuda mesti menjadi game changer untuk mendukung keberlanjutan dan penyempurnaan pembangunan.

"Dengan demikian, tepat bila kita katakan bahwa anak muda adalah game changer dalam pemilu yang sudah kurang dari 100 hari lagi. Kita harus merangkul anak muda untuk ikut berkolaborasi demi keberlanjutan dan penyempurnaan yang telah diletakkan oleh Presiden Jokowi dan jajaran," ucap Arief.


Beri Ruang ke Pemuda

Dia menuturkan, Perpres No. 43/2022 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan adalah satu dari banyak komitmen Presiden Jokowi untuk pemuda.

"Hari ini bisa kita lihat, Pak Prabowo satu-satunya capres yang memberikan ruang seluas-luasnya bagi pemuda untuk membersamai perjuangan Beliau. Kita tak boleh menyia-nyiakan peluang ini dengan berbagai inovasi kreatif dan positif untuk anak muda,” jelas Arief.

"Bersama Prabowo-Gibran, Insyaallah pemuda akan terus duduk bersama sebagai subyek pembangunan, sebagai game changer dalam menyongsong Indonesia Emas 2045," tutup Arief.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya