Liputan6.com, Jakarta - Komponis dan pianis Indonesia Ananda Sukarlan menerima penghargaan kesatriaan Royal Order of Isabella the Catholic (Real Orden de Isabel la Católica), yang diberikan kepada individu sipil atau lembaga sebagai pengakuan atas jasa luar biasa terhadap negara atau hubungan internasional / kerjasama dengan negara lain.
Penganugerahan medali ini diberikan oleh Duta Besar Spanyol untuk Indonesia, Francisco Aguilera Aranda di Hotel Gran Melia Jakarta, Jumat (17/11/2023).
Advertisement
Diketahui, Orden de Isabel la Católica dicanangkan tahun 1815 oleh Raja Ferdinand VII untuk menghormati Ratu Isabella I. Dalam bidang pengabdian kepada Tanah Air, Orden de Isabel la Católica merupakan penghargaan sipil tertinggi yang secara de facto diberikan oleh Kerajaan Spanyol. Sukarlan merupakan warga negara Indonesia pertama yang dianugerahi medali ini.
"Saya seorang seniman, sebetulnya saya hanya menjalankan tugas untuk mengkomunikasikan keindahan dan kedamaian melalui musik. Indonesia adalah negara kelahiran saya, Spanyol telah membesarkan saya sejak saya lulus dari Belanda, jadi wajar jika saya berhutang banyak kepada tiga negara ini," ujar Ananda Sukarlan dalam pidato penerimaannya di hadapan 150 tamu-tamu penting termasuk para diplomat negara asing.
"Terima kasih kepada negara-negara tersebut. Kalau saya mendapat pengakuan yang begitu besar, itu bonus saja yang sangat saya hormati. Bonus yang sangat lumayan," selorohnya.
Ia kemudian melanjutkan ucapan terima kasihnya kepada sejumlah tokoh penting dalam hidupnya, termasuk mantan presiden Indonesia B.J. Habibie dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang pernah bekerja sama dengannya di masa lalu.
Atas pencapaiannya tersebut, Sukarlan mendapat pujian hangat dari masyarakat Indonesia, salah satunya dari relawan pendukung capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD atau GAMA.
"Kami mengapresiasi penganugerahan Orden de Isabel la Católica dari Pemerintah Spanyol kepada Ananda Sukarlan. Beliau merupakan tokoh besar yang dimiliki Indonesia dan diakui oleh dunia internasional lewat berbagai karya-karya yang luar biasa," ujar Ketua Umum Ganjarist Kris Tjantra.
Menurutnya, dengan penganugerahan yang diterima itu pun tidak hanya menjadi kebanggan bagi diri dan keluarga, namun telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Sukarlan Pernah Dianugerahi Gelar Kesatriaan
Selain diganjar penghargaan Orden de Isabel la Católica, Sukarlan juga pernah dianugerahi gelar kesatriaan "Cavaliere Ordine della Stella d'Italia" oleh Presiden Italia Sergio Mattarella pada tahun 2020.
Selain itu, seniman Indonesia pertama yang diundang Portugal tepat setelah hubungan diplomatik Indonesia dan Portugal pada tahun 2000 ini juga telah dianugerahi banyak pengakuan swasta seperti Prix Nadia Boulanger dari Orleans, Prancis.
Baru-baru ini ia adalah salah satu dari 32 dalam buku "Heroes Amongst Us (Pahlawan di Antara Kita)", yang ditulis oleh Dr. Amit Nagpal yang diterbitkan di India. Ananda juga masuk sebagai salah satu dari 100 "Asia's Most Influential" atau "Orang Asia Paling Berpengaruh" di dunia seni tahun 2020 oleh Majalah Tatler Asia.
Ananda Sukarlan lulus dari SMA Kolese Kanisius di Jakarta pada tahun 1986 dan kemudian melanjutkan studi di Koninklijk Conservatorium (Royal Conservatory of Music) di Den Haag, Belanda, di mana ia kemudian lulus dengan predikat Summa CumLaude.
Dua karya terbarunya akan diluncurkan pada akhir tahun ini. Sony Classical merilis musik terbarunya, "The Springs of Vincent", berdasarkan berbagai lukisan musim semi Vincent Van Gogh, yang dibawakan oleh pemain flute Eduard Sanchez.
Di Indonesia juga akan diluncurkan film dokumenter Rainha Boki Raja. Soundtracknya dibuat oleh Ananda Sukarlan, dinarasikan oleh aktris terkemuka Christine Hakim, dari narasi karya Linda Christanty berdasarkan buku karya Prof. Dr. Toeti Heraty Roosseno.
Advertisement