IHSG Bertahan di Zona Hijau, Saham BREN Melambung 10,96%

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,28 persen ke posisi 6.977,66 pada penutupan perdagangan Jumat, 17 November 2023 di tengah aksi jual saham oleh investor asing.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Nov 2023, 21:46 WIB
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Jumat (17/11/2023).(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Jumat (17/11/2023). Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.

Dikutip dari data RTI, IHSG ditutup naik 0,28 persen ke posisi 6.977,66. Indeks saham LQ45 merosot 0,33 persen ke posisi 917,41. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi. Jelang akhir pekan, IHSG berada di level tertinggi 6.977,66 dan terendah 6.919,63.

Sebanyak 319 saham sehingga menekan IHSG. 213 saham menguat. 215 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.081.585 kali saham. Total volume perdagangan 14,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.502.

Investor asing kembali melakukan aksi jual senilai Rp 157 miliar. Pada 2023, investor asing menjual saham Rp 15,4 triliun.

Mayoritas sektor saham (IDX-IC) melemah. Sektor saham energi melemah 0,15 persen, sektor saham industri turun 0,83 persen, sektor saham nonsiklikal susut 0,26 persen.

Selain itu, sektor saham siklikal tergelincir 0,08 persen, sektor saham keuangan susut 0,08 persen, sektor saham properti terpangkas 0,32 persen, sektor saham teknologi merosot 0,95 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 0,45 persen.

Sementara itu, sektor saham basic menguat 0,94 persen, sektor saham kesehatan bertambah 0,07 persen dan sektor saham infrastruktur melambung 4,34 persen, dan catat penguatan terbesar.

Kapitalisasi Pasar Saham BREN Masuk 3 Besar

Jelang akhir pekan ini, saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) melambung 10,96 persen ke posisi Rp 6.325 per saham. Saham BREN dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 5.725 per saham. Saham BREN berada di level tertinggi Rp 6.350 dan terendah Rp 5.675 per saham. Total frekuensi perdagangan 22.579 kali dengan volume perdagangan 606.131 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 369 miliar.

Kenaikan harga saham BREN itu membawa kapitalisasi pasar saham BREN berada di posisi ke-2 dari 10 besar emiten kapitalisasi pasar terbesar di BEI. Kapitalisasi pasar saham BREN tercatat Rp 846 triliun. Posisi BREN di bawah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Bank Central Asia masih mencatat kapitalisasi pasar terbesar di BEI yang mencapai Rp 1.108 triliun. Kemudian berada di peringkat ketiga dipegang PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Kapitalisasi pasar saham BBRI tercatat Rp 784 triliun.


Top Gainers-Losers

Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham TRIN melambung 34,23 persen
  • Saham PTSP melambung 24,86 persen
  • Saham UANG melambung 24,79 persen
  • Saham PORT melambung 24,32 persen
  • Saham NATO melambung 21,47 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham STRK merosot 24,57 persen
  • Saham SOTS merosot 22,73 persen
  • Saham HADE merosot 20 persen
  • Saham JATI merosot 18,03 persen
  • Saham HUMI merosot 11,88 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham GTRA tercatat 76.661 kali
  • Saham STRK tercatat 66.921 kali
  • Saham PSDN tercatat 31.419 kali
  • Saham TRIS tercatat 25.121 kali
  • Saham GOTO tercatat 23.458 kali

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham AMMN senilai Rp 977,2 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 516,2 miliar
  • Saham BREN senilai Rp 368,7 miliar
  • Saham BBRI senilai Rp 368,8 miliar
  • Saham GOTO senilai Rp 254,7 miliar

Bursa Saham Asia Pasifik

Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Jumat, 17 November 2023. Indeks ASX di Australia melemah 0,12 persen.

Selain itu, indeks Hang Seng merosot 2,12 persen dan indeks Mumbai melemah 0,28 persen. Sementara itu, indeks saham Shanghai naik 0,11 persen, indeks Nikkei 225 di Jepang naik 0,48 persen dan indeks Taiwan meroket 0,53 persen.

Dikutip dari Antara, bursa saham Asia tertekan seiring pelaku pasar dinilai masih berhati-hati masuk pada pasar aset keuangan dan pasar saham di tengah diskusi Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Biden dan Xi Jinping sepakat untuk melanjutkan komunikasi militer tingkat tinggi di tengah upaya meredakan ketegangan geopolitik yang meningkat di Asia.


Penutupan Wall Street pada 16 November 2023

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Sebelumnya diberitakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan saham Kamis, 16 November 2023. Indeks Dow Jones melemah seiring investor mengambil jeda dari reli yang terlihat pada November 2023.

Dikutip dari CNBC, Jumat (17/11/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones merosot 45,74 poin atau 0,13 persen ke posisi 34.945,47. Indeks Dow Jones menghentikan kenaikan selama empat hari.

Indeks S&P 500 menguat tipis 0,12 persen ke posisi 4.508,24. Indeks Nasdaq naik tipis 0,07 persen ke posisi 14.113,67.

Saham Cisco Systems melemah hampir 10 persen setelah produsen perangkat keras jaringan tersebut menawarkan  panduan yang lemah pada kuartal saat ini dan tahun fiskal penuh.

Saham Walmart merosot 8 persen setelah produsen terbesar di dunia ini mengeluarkan perkiraan lebih rendah pada 2023. Dua saham tersebut alami penurunan terbesar di indeks Dow Jones.

Saham Chevron tergelincir 1,6 persen di tengah harga minyak mentah AS turun sekitar 5 persen. Bahkan saat reli November terhenti, saham sedang menuju kinerja mingguan yang positif. Tiga indeks saham acuan masing-masing naik 2 persen. Dua laporan inflasi membantu mengangka saham pada awal pekan ini.

 


Data Inflasi AS

Dalam file foto 11 Mei 2007 ini, tanda Wall Street dipasang di dekat fasad terbungkus bendera dari Bursa Efek New York. (Richard Drew/AP Photo)

Indeks harga produsen pada Oktober 2023  yang mengukur harga grosir turun 0,5 persen. Hal ini menandai penurunan bulanan terbesar sejak April 2020.

Sementara itu, indeks harga konsumen mendatar pada Oktober 2023 yang merupakan tanda positif lainnya bagi investor yang berharap the Federal Reserve (the Fed) akan puas tren inflasi yang mereda.

“Data perekonomian sejauh ini mengonfirmasi untuk saat ini kita berada dalam perlambatan, kembali ke arah inflasi yang lebih rendah tanpa ada bukti kontraksi yang parah. Ini seperti skenario Goldilocks mengenai perlambatan inflasi, tetapi tidak terlalu cepat,” ujar Senior Investment Strategist US Bank Wealth Management, Tom Hainlin.

Rata-rata indeks acuan berada pada kecepatan untuk memperoleh kenaikan yang cukup besar pada November 2023. Indeks S&P 500 naik lebih dari 7 persen. Indeks Dow Jones bertambah 5,7 persen. Indeks Nasdaq menguat 9,8 persen.

Data inflasi pekan ini lebih lemah dari perkiraan telah mendorong reli pasar saham yang sedang berlangsung pada November 2023. Namun, menurut Chris Senyek dari Wolfe Research menuturkan, investor mungkin bertindak terlalu jauh ke depan.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya