Habib Novel Ungkap Kekagumannya kepada Gus Iqdam: I Love You Full

Pertemuan yang menggembirakan sekaligus mengharukan antara dua tokoh agama ini terjadi di Madinah. Baik Habib Novel maupun Gus Iqdam ini mengaku sangat gembira atas pertemuan ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Nov 2023, 00:30 WIB
Habib Novel dan Gus Iqdam (SS: YT Habib Novel Alaydrus)

Liputan6.com, Cilacap - Pertemuan yang menggembirakan sekaligus mengharukan antara dua tokoh agama ini terjadi di Madinah. Baik Habib Novel maupun Gus Iqdam ini mengaku sangat gembira atas pertemuan ini.

Keduanya terlihat gembira dan haru sembari tak hentinya mengucapkan rasa syukur atas anugerah indah dari Allah di tanah suci ini.

Dalam tayangan akun You Tube Habib Novel Alaydrus mereka berdua saling mengutarakan kekagumannya.

Suami Ning Nila ini mengatakan, salah satu penyebab anak pertamanya diberi nama Novel ini karena ingin tabarrukan kepada Habib Novel. Sebab Habib Novel ini merupakan salah satu ulama yang menjadi idolanya.

“Alhamdulillah pagi hari ini saya ketemu idola saya. Alhamdulillah jadi Jujur salah satunya ya tadi anak saya yang pertama itu saya beri nama novel saya memang mengidolakan beliau,” kata Gus Iqdam.

 

Simak Video Pilihan Ini:


I Love You Full

Ilustrasi Self Love Credit: pexels.com/Hassan

Pun demikian dengan Pengasuh Majelis Ilmu dan Dzikir Ar-Raudhoh, Habib Novel Alaydrus atau Habib Novel. Ia mengatakan kalau dirinya sangat mencintai Gus Iqdam ini.

Bahkan saking cintanya terucap kalimat ‘I Love You Full’ yang artinya ‘saya mencintaimu sepenuhnya.’

“Saya senang sama beliau beliau. Pokoknya saya I love you full, I love you, ya Allah. Dan saya gak suka basa-basi. Jadi kalau senang ya ngomong senang,” tutur Habib Novel.


Bagi-Bagi Tugas dalam Dakwah Islam

Sejumlah pria membaca Al-Quran selama bulan Ramadan di Masjid Agung Sanaa, Yaman, Minggu (26/4/2020). Masjid Agung Sanaa merupakan salah satu masjid pertama yang dibangun atas perintah Nabi Muhammad SAW. (Mohammed HUWAIS/AFP)

Dalam kesempatan itu Habib Novel mengutarakan bahwa sejatinya dakwah Islam ini laksana mendirikan sebuah bangunan yang kokoh. Di mana dalam hal ini diperlukan kerjasama dan pembagian tugas para personel yang akan mendirikan bangunan ini.

Tidak mungkin dalam mendirikan bangunan ini tidak disertai dengan kerjasama yang baik dari banyak fihak. Demikian halnya dengan dakwah Islam.

“Jadi bagi tugas saya bagi tugas, ada yang tugasnya seperti saya, ada tugasnya seperti beliau,” paparnya.

“Orang itu kalau bangun, tidak semuanya jadi pasang keramik, yang bagian pasang keramik ya pasang keramik, yang bagian gali pondasi ya gak pasang keramik, dia ada bagian gali pondasi ada yang bagian apa namanya, bendrati ya ada. Yang bagiannya cuman gambar tok ya cuman gambar,” ujarnya.

Ada yang gambar tidak bendrati, tidak gali pondasi. Ada bagiannya dia cuman kasih duit ya biar bangunannya selesai. Ada bagiannya cuman ngurus perizinan kalau semua itu jalan bareng jadi bangunannya itu kokoh bangunannya besar, bangunannya bagus Nah dakwah itu seperti itu,” jelasnya.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya