IHSG Melonjak 2,4%, Nilai Transaksi Harian Turun Jadi Rp 8,6 Triliun pada 13-17 November 2023

IHSG meroket 2,47 persen ke posisi 6.977,66 pada 13-17 November 2023. Pada pekan lalu, IHSG hanya naik 0,30 persen ke posisi 6.809,26.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Nov 2023, 06:52 WIB
Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak signifikan pada perdagangan 13-17 November 2023.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak signifikan pada perdagangan 13-17 November 2023. IHSG bahkan kembali sentuh posisi 6.900.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (18/11/2023), IHSG meroket 2,47 persen ke posisi 6.977,66 pada 13-17 November 2023. Pada pekan lalu, IHSG hanya naik 0,30 persen ke posisi 6.809,26.

Kapitalisasi pasar saham meroket 3,27 persen menjadi Rp 11.040 triliun dari pekan lalu Rp 10.690 triliun.Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian merosot 11,35 persen menjadi 16,94 miliar saham dari pekan lalu 19,11 miliar. Demikian juga rata-rata nilai transaksi harian saham terpangkas 32,42 persen menjadi Rp 8,63 triliun dari pekan lalu Rp 12,77 triliun.

Rata-rata frekuensi transaksi harian saham turun 3,45 persen menjadi 1.076.690 kali transaksi dari 1.115.185 kali transaksi pada pekan lalu. Investor asing mencatatkan aksi jual saham Rp 157 miliar pada Jumat, 17 November 2023.

Namun, selama sepekan, investor asing membeli saham Rp 708,45 miliar. Sepanjang 2023, investor asing jual saham Rp 15,48 triliun.

Pada Jumat, 17 November 2023, Obligasi Berkelanjutan VI Federal International Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2023 yang diterbitkan oleh PT Federal International Finance (FIFA) mulai dicatatkan di BEI senilai Rp 1,1 triliun. Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi adalah idAAA (Triple A) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.

Total Emisi Obligasi

Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang 2023 adalah 100 emisi dari 56 emiten senilai Rp111,55 triliun. Dengan pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 535 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp456,48 triliun dan USD69,05 juta, diterbitkan oleh 127 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp5.536,74 triliun dan USD486,11 juta. EBA sebanyak 9 emisi senilai Rp2,84 triliun


Penutupan IHSG pada 17 November 2023

Beralih ke bursa asing, bursa saham Asia dominan lesu. Sedangkan bursa saham Eropa semuanya melemah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Jumat (17/11/2023). Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.

Dikutip dari data RTI, IHSG ditutup naik 0,28 persen ke posisi 6.977,66. Indeks saham LQ45 merosot 0,33 persen ke posisi 917,41. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi. Jelang akhir pekan, IHSG berada di level tertinggi 6.977,66 dan terendah 6.919,63.

Sebanyak 319 saham sehingga menekan IHSG. 213 saham menguat. 215 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.081.585 kali saham. Total volume perdagangan 14,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.502.

Investor asing kembali melakukan aksi jual senilai Rp 157 miliar. Pada 2023, investor asing menjual saham Rp 15,4 triliun.

Mayoritas sektor saham (IDX-IC) melemah. Sektor saham energi melemah 0,15 persen, sektor saham industri turun 0,83 persen, sektor saham nonsiklikal susut 0,26 persen.

Selain itu, sektor saham siklikal tergelincir 0,08 persen, sektor saham keuangan susut 0,08 persen, sektor saham properti terpangkas 0,32 persen, sektor saham teknologi merosot 0,95 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 0,45 persen. Sementara itu, sektor saham basic menguat 0,94 persen, sektor saham kesehatan bertambah 0,07 persen dan sektor saham infrastruktur melambung 4,34 persen, dan catat penguatan terbesar.

 


Kapitalisasi Pasar Saham BREN Terbesar ke-2 di BEI

Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jelang akhir pekan ini, saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) melambung 10,96 persen ke posisi Rp 6.325 per saham. Saham BREN dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 5.725 per saham. Saham BREN berada di level tertinggi Rp 6.350 dan terendah Rp 5.675 per saham. Total frekuensi perdagangan 22.579 kali dengan volume perdagangan 606.131 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 369 miliar.

Kenaikan harga saham BREN itu membawa kapitalisasi pasar saham BREN berada di posisi ke-2 dari 10 besar emiten kapitalisasi pasar terbesar di BEI. Kapitalisasi pasar saham BREN tercatat Rp 846 triliun. Posisi BREN di bawah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Bank Central Asia masih mencatat kapitalisasi pasar terbesar di BEI yang mencapai Rp 1.108 triliun. Kemudian berada di peringkat ketiga dipegang PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Kapitalisasi pasar saham BBRI tercatat Rp 784 triliun.


Bursa Saham Asia Pasifik pada 17 November 2023

Seorang wanita berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Akibat peluncuran rudal Korea Utara yang mendarat di perairan Pasifik saham Asia menglami penurunan. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Jumat, 17 November 2023. Indeks ASX di Australia melemah 0,12 persen.

Selain itu, indeks Hang Seng merosot 2,12 persen dan indeks Mumbai melemah 0,28 persen. Sementara itu, indeks saham Shanghai naik 0,11 persen, indeks Nikkei 225 di Jepang naik 0,48 persen dan indeks Taiwan meroket 0,53 persen.

Dikutip dari Antara, bursa saham Asia tertekan seiring pelaku pasar dinilai masih berhati-hati masuk pada pasar aset keuangan dan pasar saham di tengah diskusi Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Biden dan Xi Jinping sepakat untuk melanjutkan komunikasi militer tingkat tinggi di tengah upaya meredakan ketegangan geopolitik yang meningkat di Asia.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya