OJK Ingin PNS Genjot Investasi di Pasar Modal

Berdasarkan data statistic OJK, kalangan PNS masih kurang jadi investor di pasar modal sehingga OJK ingin PNS lebih banyak investasi di pasar modal.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 18 Nov 2023, 10:00 WIB
Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Antonius Hari PM mengungkapkan pihaknya tengah mendorong Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk lebih banyak berinvestasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Balikpapan - Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Antonius Hari PM mengungkapkan pihaknya tengah mendorong Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk lebih banyak berinvestasi di pasar modal.

Hal ini dilakukan karena dari data statistiknya kalangan PNS dinilai masih kurang. Langkah yang diambil OJK dalam mendorong PNS adalah dengan masuk ke kantor pemerintahan. 

"Ini untuk mendorong mereka masuk investasi di pasar modal. Karena mereka pekerja yang memiliki uang,” kata Antonius dalam acara media gathering BEI, di Balikpapan, ditulis Sabtu (18/11/2023).

Berdasarkan data demografis investor individu KSEI, akumulasi pegawai negeri, swasta, dan guru menyumbang 31,83 persen dari seluruh investor pasar modal Indonesia per 15 November 2023.

Total aset dari pekerjaan tersebut mencapai Rp 418,56 triliun, turun dari Rp 439,9 triliun pada Oktober 2023. Sedangkan dari sektor pekerjaan pengusaha nilai asetnya mencapai Rp 412,96 triliun per 15 November 2023, turun dari sebelumnya Rp 455,29 triliun. 

Selain mendorong PNS untuk berinvestasi lebih banyak di pasar modal, OJK juga tengah mendorong keuangan berkelanjutan. Ini sebagaimana diatur pada Pasal 224 UU No 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), untuk mendukung pengembangan Keuangan Berkelanjutan.

Dalam kaitannya dengan pasar modal, OJK akan fokus pada 3 hal yaitu, Kebijakan, Awareness dan Capacity Building, serta kolaborasi dengan kementerian dan lembaga terkait. 

 


BEI Bidik 2 Juta Investor pada 2024

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya diberitakan, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman mengungkapkan BEI memiliki target penambahan jumlah investor baru pasar modal sebesar 2 juta investor pada 2024.  Target ini lebih rendah dibandingkan pada 2023 yaitu 2,5 juta investor baru. Sedangkan target terealisasi pada 2023 baru menyentuh 1,6 juta. 

Dari segi pencatatan efek, Iman menuturkan BEI memiliki target 230 pencatatn efek pada 2024. Ini lebih tinggi dari target 2023 yang hanya 200 pencatatan efek, tetapi telah terealisasi sebanyak 311 efek per 15 November 2023.

"Untuk Rata rata nilai transaksi harian (RNTH) kita punya target 12,25 triliun pada 2024,” kata Iman dalam acara Media Gathering BEI 2023 di Balikpapan, 17 November 2023. 

Direktur Keuangan dan Administrasi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Imelda Sebayang mengungkapkan jumlah Single Investor Identification (SID) pasar modal mencapai 11,96 juta SID per 15 November 2023. 

Ini merupakan pertumbuhan 16 persen dibandingkan Desember 2022 yang hanya mencapai 10,41 juta investor. Selain itu, Imelda menjelaskan untuk investor saham dan surat berharga lainnya 5,14 juta atau tumbuh 15,95 persen secara Year to Date (ytd). 

"Sedangkan untuk investor reksadana di Indonesia menyentuh 11,21 juta investor atau bertumbuh 16,73 persen ytd dan investor SBN menyentuh 985.472 atau tumbuh sekitar 18,52 persen,” ungkap Imelda 

Sedangkan untuk pertumbuhan aset Imelda menjelaskan nilai aset di C-Best sentuh RP 7.857 triliun atau bertumbuh 16,97 persen dengan jumlah efek C-Best yang bertambah menjadi 2.806 efek. 

Adapun untuk aset reksadana, Asset Under Management (AUM) alami penurunan 1,13 persen ytd menjadi Rp 788 triliun. Jumlah produk S Invest juga mengalami penurunan sebesar 5,72 persen menjadi 2.276. 

 

 


Upaya BEI Dongkrak Investor, Salah Satu Hadirkan Duta Pasar Modal

Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menyiapkan upaya dalam meningkatkan investor pasar modal di Tanah Air.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan, pihaknya membuka sekolah pasar modal gratis sebagai salah satu upaya meningkatkan investor. 

"BEI, SRO dan OJK membuka sekolah pasar modal gratis, silakan nanti ada registrasi online, tidak perlu datang ke bursa, semua online dan akan mendapatkan pelatihan bertingkat itu gratis," kata I Gede Nyoman dalam acara Economic Outlook 2023, Selasa (14/2/2023).

Selain itu, sekolah pasar modal akan koordinasikan dengan stakeholder pasar modal, termasuk underwriter untuk sharing yang sumbernya dari pihak-pihak yang kompeten. 

"Ada tingkatannya, itu gratis dan secara online. Jadi teman-teman semua sudah bisa menjalankan aktivitas lain, yaitu belajar mengenal pasar modal. 

Ada duta pasar modal, kami sadar, literasi harus sejalan dengan inklusi," ujar dia.

Selain itu, duta pasar modal akan mengajak dari mahasiswa dan dosen untuk belajar pasar modal secara aman.

"Kami menyelenggarakan duta pasar modal yang mengajak dari mahasiswa dan dosen untuk belajar pasar modal untuk menginfluence yang lain bagaimana berinvestasi secara aman," ujar dia.

Sebagaimana diketahui, BEI mencatatkan jumlah investor pasar modal mencapai 10,4 juta SID hingga 31 Januari 2023.

 


Pertumbuhan Perusahaan Tercatat

Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Direktur Utama BEI Iman Rachman menuturkan, jumlah investor pasar modal sudah meningkat menjadi 10,4 juta SID. 

"Per 31 januari 2023, jumlah investor pasar modal sudah meningkat menjadi 10,4 juta SID, di mana investor sahamnya 4,5 juta," kata Iman dalam acara Temu Manajemen BEI, Kamis, 2 Februari 2023.

Iman menyebutkan, akhir tahun lalu jumlah investor pasar modal mencapai 10,3 juta, untuk investor saham sebanyak 4,4 juta. 

"Jadi ada peningkatan lebih dari 100 ribu investor baru dalam satu bulan," kata dia.

Sementara itu, pertumbuhan investor pasar modal tahun ini ditargetkan meningkat 35 persen dari 10,3 juta atau naik sekitar 13 juta.

Dari sisi penerbitan, hingga 31 Januari 2023 terdapat 10 perusahaan baru yang mencatatkan sahamnya di BEI. Selain itu, BEI juga menargetkan akan ada 57 perusahaan yang tercatat di bursa pada tahun ini.

"Sehingga total perusahaan yang sudah tercatat di BEI mencapai 835. Target kita di akhir tahun ini 57 perusahaan naik dari target tahun lalu 56 perusahaan. Adapun realisasi jumlah perusahaan tercatat pada akhir 2022 mencapai 59 perusahaan," kata Iman.

Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan perusahaan tercatat di Indonesia paling besar di antara kawasan, yaitu sebesar 45,8 persen. Dari sisi jumlah di ASEAN, hanya kalah dari Malaysia.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya