Cuaca Indonesia Hari Ini Sabtu 18 November 2023: Pagi Cerah Berawan, Siang Sebagian Hujan

Pada akhir pekan, Sabtu (18/11/2023), langit Indonesia di pagi hari mayoritasnya diprakirakan cerah, berawan, cerah berawan, dan berawan tebal. Demikianlah prediksi cuaca Indonesia hari ini, Sabtu (18/11/2023).

oleh Devira Prastiwi diperbarui 18 Nov 2023, 21:31 WIB
Pada akhir pekan, Sabtu (18/11/2023), langit Indonesia di pagi hari mayoritasnya diprakirakan cerah, berawan, cerah berawan, dan berawan tebal. Demikianlah prediksi cuaca Indonesia hari ini, Sabtu (18/11/2023). (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Pada akhir pekan, Sabtu (18/11/2023), langit Indonesia di pagi hari mayoritasnya diprakirakan cerah, berawan, cerah berawan, dan berawan tebal. Demikianlah prediksi cuaca Indonesia hari ini, Sabtu (18/11/2023).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan, cuaca hujan dengan intensitas ringan pada pagi hari ini diprakirakan guyur Banda Aceh, Jambi, dan Tanjung Pinang.

Jauh berbeda di siang nanti, cuaca Indonesia diprediksi bakal lebih beragam yait sebagiannya cerah, berawan, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, dan hujan petir.

Hujan dengan intensitas ringan diprakirakan turun di wilayah Jambi, Pontianak, Banjarmasin, Kota Jayapura, Makassar, dan Padang pada siang hari nanti, lalu hujan sedang di Banda Aceh, Mataram, serta Medan.

Waspada siang nanti hujan petir diprediksi BMKG melalui laman resminya www.bmkg.go.id bakal mengguyur Pangkal Pinang dan Tanjung Pinang.

Begitu pula pada malam hari nanti, langit Indonesia sebagiannya diprakirakan cerah, berawan, cerah berawan, hujan ringan, dan hujan petir. Cuaca hujan berintensitas ringan diprediksi guyur Palangkaraya, Tarakan, dan Mamuju malam nanti.

Wilayah Pekanbaru, Palembang, dan Medan waspada diprakirakan turun hujan petir di malam hari nanti.

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Banda Aceh  Hujan Ringan  Hujan Sedang  Berawan
 Denpasar  Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Serang  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Bengkulu  Berawan  Berawan  Berawan
 Yogyakarta   Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Jakarta Pusat   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Gorontalo   Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Jambi   Hujan Ringan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Bandung   Cerah  Cerah Berawan  Berawan
 Semarang   Berawan  Berawan  Berawan
 Surabaya   Cerah  Cerah Berawan  Cerah
 Pontianak   Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Banjarmasin   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Palangkaraya  Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Samarinda  Berawan Tebal  Berawan  Cerah Berawan
 Tarakan   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Pangkal Pinang  Berawan  Hujan Petir  Cerah Berawan
 Tanjung Pinang   Hujan Ringan  Hujan Petir  Berawan
 Bandar Lampung  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Ambon   Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Ternate   Cerah Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Mataram   Berawan  Hujan Sedang  Berawan
 Kupang   Cerah  Cerah Berawan  Cerah
 Kota Jayapura  Hujan Ringan  Hujan Ringan  Berawan
 Manokwari   Cerah Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Pekanbaru   Kabut  Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Mamuju   Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Makassar   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Kendari   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Manado    Cerah Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Padang   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Palembang  Berawan  Cerah Berawan  Hujan Petir
 Medan   Cerah Berawan  Hujan Sedang  Hujan Petir

Atasi Perubahan Iklim, BMKG Berkolaborasi dengan Badan Cuaca Seluruh Negara

Ilustrasi cuaca panas. Sumber foto: unsplash.com/Artem Kovalev.

Sementara itu, dampak perubahan iklim di Indonesia dirasakan di berbagai daerah. Salah satu fenomena perubahan iklim adalah el nino yang menjadi penyebab kekeringan dan cuaca panas di sejumlah wilayah di Tanah Air. 

Plt Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan perubahan iklim membuat temperatur di seluruh wilayah Indonesia naik. Namun, perubahan iklim di Indonesia terkait dengan kondisi global. 

"Jadi, karena ini perubahan iklim sifatnya global, maka di seluruh wilayah Indonesia juga terdapat tren kenaikan temperatur ya. Kira-kira sekitar 0,1 sampai 0,3 per 10 tahun trennya," kata Ardhasena kepada Liputan6.com, Jumat 3 November 2023.

Oleh karena itu, BMKG mengajak seluruh negara untuk berkolaborasi dalam menghadapi perubahan iklim yang ekstrem tersebut. BMKG juga bergabung ke badan cuaca untuk PBB untuk mewujudkan kolaborasi tersebut. 

"Ada, kita tergabung dalam badan cuaca untuk PBB, jadi seluruh BMKG, seluruh negara itu bekerja sama," kata Ardhasena. 


Mitigasi untuk Hadapi El Nino

Prakiraan cuaca Jakarta hari ini, Jumat (14/4/2023), akan cerah dengan suhu udara sangat panas. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menurut Ardhasena, perubahan iklim telah mempengaruhi arus lintas yang berada di Indonesia. 

"Jadi mempengaruhi kondisi laut di Indonesia dan juga iklimnya di Indonesia, dan kemudian terus dibawa ke Samudera Hindia," tambah Ardhasena. 

Dia mengatakan La Nina terakhir terjadi di Indonesia pada 2022. Namun, untuk 2023, Indonesia sedang dilanda oleh fenomena el nino yang berkepanjangan. Berdasarkan prediksi, El Nino akan berakhir pada Maret-April 2024.   

"Terakhir la nina terjadi di Indonesia itu 2020, 2021 dan 2022" tutur Ardhasena. 

"Saat ini masih el nino.... El nino prediksi kami berakhirnya Maret-April 2024," tambah dia. 

Ardhasena mengungkap BMKG telah melakukan mitigasi jika Indonesia dilanda fenomena el nino dan la nina. BMKG pun membagi tugas kepada instansi terkait. 

"Ya, sekarang sebenarnya kan dampak el nino-nya sudah mulai berakhir ya, karena kita sebentar lagi musim hujan, jadi yang memitigasi itu bukan BMKG. BMKG memberikan informasi kepada sektor-sektor, kepada kementerian lembaga untuk melakukan mitigasinya pada sektor sumber daya air, sektor pangan, dan lain sebagainya," jelas Ardhasena. 


Tidak Bisa Sendiri

Ilustrasi Cuaca Credit: pexels.com/Kaiqeua

Menurut dia, BMKG telah memberikan informasi dan prediksi untuk meminimalisasi dampak perubahan iklim. 

"Kita memberikan informasi dan prediksi, karena nanti yang meminimalisir itu kita bekerja sama dengan sektor-sektor terkait sumber daya air, sektor pangan. Sektor kesehatan dan lain sebagainya" ungkap Ardhasena. 

Dia mengungkapkan, BMKG tidak dapat melakukan pekerjaannya sendiri, begitupun dengan negara lainnya yang tidak dapat melakukan sendiri.

Hal tersebut harus dilakukan secara bersama - sama oleh seluruh negara di dunia, karena bersifat global.

Infografis Tips Hadapi Cuaca Ekstrem agar Tetap Selamat. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya